28 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

Tanaman Pulai untuk Atasi Banjir

Daun Pulai
Daun Pulai

SUMUTPOS.CO – Memasuki bulan penghujan akan membuat para wanita menjadi sedikit gelisah. Terutama yang tinggal didaerah dataran rendah seperti di Kota Medan. Kegelisahan mereka dikarenakan ketakutan akan banjir. Tetapi kini, kekuatiran tersebut dapat direndam bila Anda menanam Pulai di sekitar rumah Anda.

Manurut Guru Besar USU Fakultas Pertanian, Prof Dr Ir Abdul Rauf MP, tanaman ini memiliki banyak fungsi. Selain dapat menyerap air, tanaman ini juga berkhasiat untuk pengobatan. Seperti Demam, malaria, limfa membesar, batuk berdahak, diare, disentri,  kurang napsu makan, perut kembung, sakit perut, kolik, anemia, kencing manis (diabetes melitus), wasir, gangguan haid, bisul, tekanan darah tinggi (Hipertensi), rematik akut, borok (ulcer), beri-beri, masa nifas, payudara bengkak karena ASI.

“Kelebihan lain dari tumbuhan ini yaitu memperindah rumah Anda. Karena bentuknya sangat unik,” ujatnya.

Dijelaskannya, tanaman tropis ini awalnya di hutan jati, hutan campuran dan hutan kecil di pedesaan, ditemukan dari dataran rendah sampai 900 m diatas permukaan laut. Dan termasuk tumbuhan yang masuk suku kamboja-kambojaan. “Kalau di Sumatera, terutama di Sumut akan mudah ditemukan dikawasan daerah perkebunan karet. Bahkan disana, tanaman ini tumbuh liar,” jelasnya.

Untuk menanam tumbuhan ini juga tidak membutuhkan ruang yang luas. Bentuknya cocok untuk ditanam dipekarangan rumah Anda. Tidak heran, kadang, pulai ditanam sebagai pohon hias. Karena bentuknya seperti pohon dengan tinggi 20 – 25 m. Batang lurus, diameternya mencapai 60 cm, berkayu, percabangan menggarpu. Kulit batang rapuh, rasanya sangat pahit, bergetah putih. Daun tunggal, tersusun melingkar 4 – 9 helai, bertangkai yang panjangnya 7,5 – 15 mm.

“Bagian kulit kayu dan daun ini yang bisa dimanfaatkan untuk pengobatan. Kulit kayu dikeringkan dengan cara di jemur atau pemanasan,” lanjutnya.

Rumah Anda juga akan menjadi harum, karena tanaman ini memiliki harum. Bukan hanya itu, rumah juga akan lebih indah karena bungan dilengkapi dengan bunga yang berwarna hijau terang sampai putih kekuningan, berambut halus yang rapat.

Abdul Rauf berharap agar warga mengetahui dan memahami apa itu pulai secara umum baik itu berupa jenis, budidayanya, dan kegunaan dari kayu pulai itu.

Untuk melestarikan tumbuhan jenis pulai ini, karena selain untuk ekonomi juga berperan terhadap lingkungan dari bahaya erosi, longsor, karena mampu menyerap air cukup banyak. Sehingga alangkah baiknya jika ditanam dipekarangan rumah terlebih ketika menghadapi cuaca di Kota Medan yang sedang dilanda hujan yang cukup tinggai akhir-akhir ini.

“Bisa juga untuk menyerap air. Lebih bagus kalau ditanam dipekarangan rumah. Selain untuk hiasan juga dapat menyerap air,” tandasnya. (mag-5/ram)

Daun Pulai
Daun Pulai

SUMUTPOS.CO – Memasuki bulan penghujan akan membuat para wanita menjadi sedikit gelisah. Terutama yang tinggal didaerah dataran rendah seperti di Kota Medan. Kegelisahan mereka dikarenakan ketakutan akan banjir. Tetapi kini, kekuatiran tersebut dapat direndam bila Anda menanam Pulai di sekitar rumah Anda.

Manurut Guru Besar USU Fakultas Pertanian, Prof Dr Ir Abdul Rauf MP, tanaman ini memiliki banyak fungsi. Selain dapat menyerap air, tanaman ini juga berkhasiat untuk pengobatan. Seperti Demam, malaria, limfa membesar, batuk berdahak, diare, disentri,  kurang napsu makan, perut kembung, sakit perut, kolik, anemia, kencing manis (diabetes melitus), wasir, gangguan haid, bisul, tekanan darah tinggi (Hipertensi), rematik akut, borok (ulcer), beri-beri, masa nifas, payudara bengkak karena ASI.

“Kelebihan lain dari tumbuhan ini yaitu memperindah rumah Anda. Karena bentuknya sangat unik,” ujatnya.

Dijelaskannya, tanaman tropis ini awalnya di hutan jati, hutan campuran dan hutan kecil di pedesaan, ditemukan dari dataran rendah sampai 900 m diatas permukaan laut. Dan termasuk tumbuhan yang masuk suku kamboja-kambojaan. “Kalau di Sumatera, terutama di Sumut akan mudah ditemukan dikawasan daerah perkebunan karet. Bahkan disana, tanaman ini tumbuh liar,” jelasnya.

Untuk menanam tumbuhan ini juga tidak membutuhkan ruang yang luas. Bentuknya cocok untuk ditanam dipekarangan rumah Anda. Tidak heran, kadang, pulai ditanam sebagai pohon hias. Karena bentuknya seperti pohon dengan tinggi 20 – 25 m. Batang lurus, diameternya mencapai 60 cm, berkayu, percabangan menggarpu. Kulit batang rapuh, rasanya sangat pahit, bergetah putih. Daun tunggal, tersusun melingkar 4 – 9 helai, bertangkai yang panjangnya 7,5 – 15 mm.

“Bagian kulit kayu dan daun ini yang bisa dimanfaatkan untuk pengobatan. Kulit kayu dikeringkan dengan cara di jemur atau pemanasan,” lanjutnya.

Rumah Anda juga akan menjadi harum, karena tanaman ini memiliki harum. Bukan hanya itu, rumah juga akan lebih indah karena bungan dilengkapi dengan bunga yang berwarna hijau terang sampai putih kekuningan, berambut halus yang rapat.

Abdul Rauf berharap agar warga mengetahui dan memahami apa itu pulai secara umum baik itu berupa jenis, budidayanya, dan kegunaan dari kayu pulai itu.

Untuk melestarikan tumbuhan jenis pulai ini, karena selain untuk ekonomi juga berperan terhadap lingkungan dari bahaya erosi, longsor, karena mampu menyerap air cukup banyak. Sehingga alangkah baiknya jika ditanam dipekarangan rumah terlebih ketika menghadapi cuaca di Kota Medan yang sedang dilanda hujan yang cukup tinggai akhir-akhir ini.

“Bisa juga untuk menyerap air. Lebih bagus kalau ditanam dipekarangan rumah. Selain untuk hiasan juga dapat menyerap air,” tandasnya. (mag-5/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru