SIRAPIT, SUMUTPOS.CO – Ratusan warga di bantaran Sungai Wampu dari hulu hingga hilir panen ikan tawar atau ikan putih beberapa hari ini. Ikan-ikan putih dari berbagai jenis menepi dan mudah ditangkap warga. Panen ini disebabkan perubahan terjadi pada air sungai wampu. Saat ini warna airnya kehitaman pekat dan berbau belerang. Kuat dugaan masuknya material vulkanik dari Sinabung menjadi penyebabnya.
Masuknya material tersebut membuat ikan-ikan di sepanjang aliran Sungai Wampu jadi “oyong” dan terpaksa menepi. Ratusan kilo ikan air tawar itu pun menepi. Warga Dusun Tanjung Muda Lama, Desa Gunung Tinggi yang langsung merasakan dampak ikan oyong tersebut sejak Rabu (5/2). “Kita pertama curiga kok air sungainya kehitaman, dan bau belerang, tapi orang-orang ramai menjala di bantaran Sungai Wampu,” ujar Asnawi, warga Dusun Tanjung Muda Lama, Desa Gunung Tinggi.
Hebohnya lagi, kata dia, saat melihat ikan putih menepi dari arus deras mencari air yang lebih jernih. “Alhamdulillah rata-rata kami dapat 5 hingga 6 kilogram, dari jenis ikan Lemeduk dan Jurung seberat tiga kilogram seekor, besarnya mantaplah bang,” tegasnya.
Huluna Sitepu, warga lainnya mengatakan, selain mau dikonsumsi sendiri sebagian hasil tangkapannya akan dijual. “Pokoknya banjirlah kedai nasi ikan sungai sekali ini,” tandas Huluna Sitepu.
Panen ikan ini juga dialami Heriadi PA, Legimin, dan Dani PA, dibantu rekan-rekannya juga mengakui soal panen ikan putih tersebut. “Dari tadi pagi udah banyak orang menjalai ikan putih makanya sampai sore hari inipun masih banyak orang yang bertahan mencari ikan yang menjadi idola itu, kita tangkap ikannya masih hidup semua,” tegas Legimin.
“Tak seperti biasanya kami mendapatkan jenis ikan-ikan yang beratnya saja hampir 3 hingga 4 kilo gram besarnya. Jadi berkahlah buat kami Sungai Wampu ini. Rame pun orangnya namun kebagian hasil tangkapan pulak semua. Ini yang menjadi kita heran, biasanya kalaupun mendapakan yang sebesar 3 jari pait kali dapatnya. Tapi ini dijala atau ditangkap saja sudah bisa diambil, adina usur bAge, entabeh kap nanamna (kalau bisa gini terus, enaklah),” ujar Huluna Sitepu menimpali.
“Habis besar-besar pulak, enak lagi nangkapnya, tapi itu jarangnya bang seperti ini hanya kasihan Tuhan sama kita, makanya diberikan berkah setelah musibah “, pungkas Huluna Sitepu girang.
Salah seorang tokoh Masyarakat Gunting Pas (Gunung Tinggi Pasar Datmuli) Perangin-angin saat ditemui di lokasi bantaran sungai mengatakan, itu merupakan fenomena alam yang terjadi, karena langka kejadiannya.
”Jadi wajar saja warga di sini pada heboh, mau mendapatkan juga hasil tangkapan ikannya. Karena bolak-balik aja orang berdatangan menuju bantaran sungai. Ada yang hanya mau tau, tapi kebanyakan mau cari berkah, di samping ikannya lumayan besar-besar. Hal ini jarang terjadi di bantaran sungai, kalaupun ada fenomena tersendiri, juga ada misterinya nanti di belakangnya. Karena itu rahasia Tuhan yang kita manusia tidak mengetahui apa rahasia di balik ini semua,” tandasnya singkat. (mir/deo)