27.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Gadis Belia Ditikam 10 Tusukan

SERGAI-Julaina (19), warga Dusun VI, Desa Dolok Merawan, Kecamatan Dolok Merawan, Serdang Bedagai (Sergai) ditemukan tewas dengan 10 tusukan. Korban ditemukan di perkebunan sawit Gunung Manako, Afdeling III Dusun I Pondok Kresek Desa Sibaro Kecamatan Sipispis, Sergai, Sabtu (6/ 4) sekitar pukul 13.00 WIB.

Belum diketahui apa motif korban dibunuh dengan 10 tusukan, tak jauh dari penemuan jasad itu, sepeda motor milik korban jenis Honda Revo BK 6491 NAI masih dalam kondisi mesin menyala terjatuh ketanah, uang Rp4.000 dan sendal jepit merk Miami warna ungu satu buah.

Saksi yang pertamakali menemukan jasad korban, Kasian Purba (48) warga Pondok Kresek. Kasian menemukan tubub korban dalam kondisi tergeletak dipinggir jalan dilokasi perkebunan sawit dengan bersimbah darah. Saat itu, Kasian melintas setelah pulang bekerja di perkebunan. “Aku lihat sosok wanita berambut pendek telungkup dekat sepeda motornya, lantas saya laporkan kepada warga yang melintas, kemudian dilanjutkan ke pihak berwajib,” kata Kasian Purba.

Mendapat laporan dari warga, petugas kepolisian dari Polres Tebing Tinggi dating ke lokasi, disana dilakukan olah tempat kejadian.

Beberapa benda milik korban diambil sebagai barang bukti. Selanjutnya jasad korban dievakuasi ke Rumah Sakit Umum (RS) Bahyangkara Polres Tebingtinggi, untuk kepentingan otopsi jasad korban dirujuk ke RSU Djasamen Saragih di Pematang Siantar.

Orang tua korban, Hermanto (52) ditemui di RS Bhayangkara Polres Tebingtinggi menepis anaknya memiliki musuh, bahkan keluarganya tidak mengetahui kalau korban mempunyai pacar atau belum.

“Saya tidak punya firasat terkait kematiannya. Tetapi saya curiga saat Juliana pergi naik sepeda motor menuju rumah kakaknya (Meli) di Pondok Kresek Kecamatan Sipispis namun ngak sampai. Korban tidak membawa handphone, saya SMS Meli, ternyata keterangan Meli, Juliana belum sampai,” jelas Hermanto, saat menunggu jenazah anak di visum di RS Bhayangkara.

Dijelaskan Hermanto, setiap Sabtu, Julaina menginap di rumah kakaknya, bahkan menjadi kebiasaan korban, cerita tentang hubungan dia dengan laki-laki sebagai pacarnya, selama ini keluarga tidak mengetahui, karena anak ketiga dari lima bersaudara ini terkesan tertutup dan jarang membawa handphone.

Atas peristiwa ini ibu korban, Ida Khairani (48) syok, bahkan pingsan.

“Ibunya syok di rumah bahkan pingsan pingsan, saya meminta kepolisian dapat mengungkap kasus ini, anak saya tidak punya musuh atau lawan. Keseharinya korban periang, kami akui sama keluarga korban agak tertutup,” bilang Hermanto sambil menangis.

Kapolres Tebingtinggi melalui Kasubbag Humas AKP Ngemat Surbakti, membenarkan adanya korban penusukan terhadap seorang gadis belia dengan tusukan 10 liang dibagian belakang punggung korban hingga menembus bagian dalam organ tubuh hingga menyebabkan korban banyak kehilangan darah dan tewas dilokasi kejadiaan.

“Belum diketahui apa motif pembunuhan ini, kepolisian masih mendalami kasusnya. Dugaan sementara korban tewas dibunuh. Pelaku pembunuhan hingga saat ini belum diketahui identitasnya,”jelas Ngemat kepada Sumut Pos. (ian)

SERGAI-Julaina (19), warga Dusun VI, Desa Dolok Merawan, Kecamatan Dolok Merawan, Serdang Bedagai (Sergai) ditemukan tewas dengan 10 tusukan. Korban ditemukan di perkebunan sawit Gunung Manako, Afdeling III Dusun I Pondok Kresek Desa Sibaro Kecamatan Sipispis, Sergai, Sabtu (6/ 4) sekitar pukul 13.00 WIB.

Belum diketahui apa motif korban dibunuh dengan 10 tusukan, tak jauh dari penemuan jasad itu, sepeda motor milik korban jenis Honda Revo BK 6491 NAI masih dalam kondisi mesin menyala terjatuh ketanah, uang Rp4.000 dan sendal jepit merk Miami warna ungu satu buah.

Saksi yang pertamakali menemukan jasad korban, Kasian Purba (48) warga Pondok Kresek. Kasian menemukan tubub korban dalam kondisi tergeletak dipinggir jalan dilokasi perkebunan sawit dengan bersimbah darah. Saat itu, Kasian melintas setelah pulang bekerja di perkebunan. “Aku lihat sosok wanita berambut pendek telungkup dekat sepeda motornya, lantas saya laporkan kepada warga yang melintas, kemudian dilanjutkan ke pihak berwajib,” kata Kasian Purba.

Mendapat laporan dari warga, petugas kepolisian dari Polres Tebing Tinggi dating ke lokasi, disana dilakukan olah tempat kejadian.

Beberapa benda milik korban diambil sebagai barang bukti. Selanjutnya jasad korban dievakuasi ke Rumah Sakit Umum (RS) Bahyangkara Polres Tebingtinggi, untuk kepentingan otopsi jasad korban dirujuk ke RSU Djasamen Saragih di Pematang Siantar.

Orang tua korban, Hermanto (52) ditemui di RS Bhayangkara Polres Tebingtinggi menepis anaknya memiliki musuh, bahkan keluarganya tidak mengetahui kalau korban mempunyai pacar atau belum.

“Saya tidak punya firasat terkait kematiannya. Tetapi saya curiga saat Juliana pergi naik sepeda motor menuju rumah kakaknya (Meli) di Pondok Kresek Kecamatan Sipispis namun ngak sampai. Korban tidak membawa handphone, saya SMS Meli, ternyata keterangan Meli, Juliana belum sampai,” jelas Hermanto, saat menunggu jenazah anak di visum di RS Bhayangkara.

Dijelaskan Hermanto, setiap Sabtu, Julaina menginap di rumah kakaknya, bahkan menjadi kebiasaan korban, cerita tentang hubungan dia dengan laki-laki sebagai pacarnya, selama ini keluarga tidak mengetahui, karena anak ketiga dari lima bersaudara ini terkesan tertutup dan jarang membawa handphone.

Atas peristiwa ini ibu korban, Ida Khairani (48) syok, bahkan pingsan.

“Ibunya syok di rumah bahkan pingsan pingsan, saya meminta kepolisian dapat mengungkap kasus ini, anak saya tidak punya musuh atau lawan. Keseharinya korban periang, kami akui sama keluarga korban agak tertutup,” bilang Hermanto sambil menangis.

Kapolres Tebingtinggi melalui Kasubbag Humas AKP Ngemat Surbakti, membenarkan adanya korban penusukan terhadap seorang gadis belia dengan tusukan 10 liang dibagian belakang punggung korban hingga menembus bagian dalam organ tubuh hingga menyebabkan korban banyak kehilangan darah dan tewas dilokasi kejadiaan.

“Belum diketahui apa motif pembunuhan ini, kepolisian masih mendalami kasusnya. Dugaan sementara korban tewas dibunuh. Pelaku pembunuhan hingga saat ini belum diketahui identitasnya,”jelas Ngemat kepada Sumut Pos. (ian)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/