Terpisah, sementara runggu sedang berlangsung. Di halaman kantor Bupati terjadi aksi unjuk rasa warga pengungsi asal Desa Gurukinayan terkait kepastian hasil verifikasi data 220 Kepala Keluarga korban Sinabung yang masih mangkrak di BPBD Karo. Perwakilan warga Gurukinayan, Tomson Surbakti dan Maslan Sitepu (55) ingin menagih janji bupati supaya hasil dari verifikasi itu segera di SK-kan. Mengingat, sesuai janji bupati waktu itu untuk menyelesaikannya Desember 2016 lalu. Namun, hal itu kembali molor hingga April 2017 dan belum juga ada titik terangnya. Karena dalam hal ini, warga sudah tidak yakin lagi dengan janji-janji Pemda Karo.
Di tengah-tengah tuntutan mereka itulah, Bupati Terkelin menyempatkan diri bertemu dengan para pengungsi hingga akhirnya muncul penyusup alias orang tak dikenal yang seolah-olah membela bupati tadi.
Ketika masalah pengungsi belum menemukan titik terang, Gunung Sinabung malah kembali meluncurkan awan panas guguran sejauh 2000 hingga 2800 meter ke arah Timur, Tenggara, dan Selatan pada Rabu(5/4) sekitar pukul 10.30 WIB. Pertumbuhan, volume kubah lava di puncak Sinabung semakin membesar mencapai 1,3 juta meter kubik.
Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi Dr Ir Kasbani MSc , melalui Deri petugas pos pengamatan gunung api Sinabung pada Kamis(6/4) mengatakan, erupsi Sinabung memang terus berkepanjangan. Namun luncuran awan panas guguran belakangan ini sejak Nopember 2016 hingga sekarang hanya sesekali terjadi.
Lanjut Deri, kemarin pukul 06.00 -18.00 WIB, terjadi 95 kali gempa guguran. Terjadi 8 kali Gempa Low Frekuensi(LF) . Sekali Gempa Hembusan (HB). Sekali Gempa Hybrid (HYB). Empat kali Gempa Tektonik Lokal (TL). Kemudian terjadi 3 kali Gempa Awan Panas Guguran (APG). Teramati terjadi luncuran awan panas guguran dengan jarak luncur sekitar 2000 hingga 2800 meter ke arah Timur, Tenggara, dan Selatan.
Menurut Deri, Pertumbuhan maupun volume kubah lava di puncak Sinabung terus semakin membesar rata-rata 0,1 juta m3 per harinya. Berdasarkan pengukuran pos pengamatan Sinabung hingga 20 Maret 2017, kubah lava volume telah mencapai 1,3 juta m3.
Status Sinabung masih tetap Awas (Level IV) pasca kejadian awan panas guguran pada 28 April 2015 pukul 17.02 WIB yang lalu hingga sekarang. Aktivitas Sinabung masih tergolong tinggi dan erupsi berkepanjangan mirip dengan Gunung Karang Etan di Sulawesi Utara dan Gunung Saint Hellen di Amerika Serikat yang erupsi lebih kurang 10 tahun lamanya,” jelas Deri. (ita/pro/rud/rbb)