SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Kinerja Bupati Simalungun JR Saragih mendapat apresiasi dari masyarakat Simalungun. Hasilnya, JR Saragih pun diberikan Ulos Hiou Pamotting dan Kepala Sapi.
Pemberian ulos Hiou Pamotting dan kepala sapi diberikan oleh masyarakat Partuha Maurjana Simalungun serta tokoh agama dan masyarakat di sejumlah tempat di Simalungun. Seperti kepala sapi diberikan di Pematang Bandar, sedangkan untuk Ulos Hiou Pamotting diberikan masyarakat Partuha Maurjana Simalungun, tokoh agama dan tokoh masyarakat di Jorlang Hataran.
Menerima pemberian Ulos Hiou Pamotting dan Kepala Sapi, JR Saragih mengapresiasi dan berterima kasih kepada masyarakat yang telah mempercayainya dalam bekerja membangun Sumatera Utara khususnya di Simalungun.
“Saya mengapresiasi harapan masyarakat dan saya tidak ingin menyia-nyiakan, ketika semangat itu ada maka saya akan bekerja untuk seluruh kabupaten lain dan harapan saya bekerja untuk Sumatera Utara,” jelas Bupati Simalungun JR Saragih di Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (5/6).
Dia mengaku, dengan pemberian ulos Hiou Pamotting dan kepala sapi itu, berarti menjadi bukti masyarakat yang sekaligus menginginkan ada putera Simalungun bisa berbuat untuk Sumatera Utara.
“Terima kasih atas doa dan dukungan sehingga saya punya semangat baru untuk membangun Simalungun serta melebarkan sayap untuk memperjuangkan ke seluruh kabupaten lain, sehingga kalau Tuhan mengijinkan kita duduk menjadi Sumut satu dan pasti memberikan yang terbaik buat masyarakat,” paparnya.
Untuk diketahui, Hiou Pamotting merupakan kain adat suku Batak Simalungun. Di mana, kain ini sama seperti suku-suku lain di sekitarnya, bahkan pakaian adat suku Simalungun tidak terlepas dari penggunaan kain Ulos. Menurut masyarakat Batak, ulos dianggap memiliki daya istimewa untuk memberikan perlindungan. Sedangkan kepala sapi, bagi masyarakat adat Batak, kerbau atau sapi merupakan hewan yang mempunyai nilai penting dalam kehidupan masyarakat dari jaman dahulu hingga sekarang.
Bagi masyarakat Simalungun sendiri, kerbau atau sapi merupakan lambang kesabaran, keberanian dan kebenaran. Pada pembagian jambar atau hewan kurban, biasa terdapat aturan tertentu yakni kepala atau Ulu dan Pasang diberikan kepada raja, sedangkan leher buat pihak perempuan.
Sementara itu, memasuki Ramadan di hari ke-10, Pemkab Simalungun menggelar buka puasa bersama warga di Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Buka puasa digelar di Sekolah Tiga Balata, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Pada pelaksanaan buka puasa kali ini, Pemerintahan Kabupaten Simalungun di era kepemimpinan Bupati Simalungun JR Saragih pun menyampaikan beberapa hal kepada masyarakat Jorlang Hataran.
Wakil Bupati Simalungun Amran Sinaga mengatakan masyarakat dan pemerintahan Kabupaten Simalungun untuk saling memiliki rasa toleransi antar agama karena memang harus dipegang teguh apalagi Simalungun punya beragam suku dan budaya.