SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Tengku Erry Nuradi berharap Operasi Ketupat 2018 dapat meminilaisir kemacetan dan kecelakaan saat arus mudik berlangsung. Erry juga meminta masyarakat agar dapat disiplin dan tertib berlalu lintas saat berkendara. “Operasi Ketupat Toba ini dilaksanakan untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat. Intinya, agar kita semua bersinergi untuk membuat suasana kondusif. Apalagi aktivitas di Idul Fitri sangat tinggi, baik belanja, mudik, ibadah, hingga wisata. Karenanya semuanya harus diamankan,” Kata Erry Nuradi usai memimpin upacara gelar pasukan Ops Ketupat Toba 2108 di Lapangan Merdeka, Rabu (6/6).
Erry juga menyampaikan, ada empat potensi kerawanan yang harus menjadi perhatian dalam pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah ini. Keempat potensi kerawanan yang menjadi atensi tersebut, yakni stabilitas harga dan ketersediaan pangan, keselamatan mudik dan arus balik, bencana alam dan gangguan kamtibmas, serta ancaman terorisme.
Erry menjelaskan, untuk stabilitas harga dan ketersediaan pangan merupakan hal yang sangat penting. Sebab, menjelang hari besar keagaaman, masyarakat akan banyak memenuhi kebutuhan pokoknya. “Berdasarkan temuan, stabilitas harga pada tahun ini cukup stabil. Walau demikian kita harus tetap waspada. Apabila ada spekulan akan ditindak oleh satgas pangan,” jelasnya.
Kemudian, untuk keselamatan mudik dan arus balik, Erry berharap dengan operasi ini kemacetan dapat diminimalisir. Untuk itu, ia juga meminta masyarakat agar dapat disiplin dan tertib berlalu lintas saat berkendara. “Ketiga adalah masalah bencana alam dan gangguan kamtibmas, seperti curat, curas, copet dan rumah-rumah kosong yang ditinggal mudik. Ini juga jadi perhatian, jangan sampai membuat masyarakat tidak nyaman,” ucapnya.
Terakhir, lanjut Erry, yang paling penting dalam pengamanan Idul Fitri ini, adalah jangan sampai adanya ancaman terorisme berlangsung di Sumut seperti kejadian di Surabaya dan Riau beberapa waktu lalu. Begitu juga ia mengimbau, kepada masyarakat, jangan sampai teradu domba oleh isu-isu SARA apalagi di jelang Pilkada ini.
Selain itu, Erry juga memaparkan, untuk jalan, pada jalan provinsi kesiapan kondisinya saat ini mencapai 84 persen. Meskipun masih ada kekurangan, kata dia, diakhir tahun 2018 kondisinya ditargetkan dapat mencapai 88 persen. “Memang masih ada kekurangan 12 hingga 15 persen atau lebih kurang 3.000 km. Sedangkan jalan kabupaten/kota lebih banyak lagi, karenanya diharapkan bupati dan walikota supaya terus bisa memperbaiki jalan dibawah kewenangannya,” pungkasnya.(mag-1/ris/bal)