26.7 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Pembangunan Jalan Tol di Sumut, Tahun Ini Ditarget Selesai hingga Siantar

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tol trans sumatera terutama di wilayah Sumatera Utara, terus berlangsung pembangunannya. Salah satunya yakni, ruas Pematang Siantar-Parapat. Bahkan ruas menuju Pematang Siantar via Tebing Tinggi, ditarget selesai pengerjaannya di 2021 ini.

Ilustrasi Tol

Menurut Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset, dan SDA Setdaprovsu Agus Tripriyono, sejauh ini tidak ada rencana pembatalan pengerjaan ruas tol yang merupakan bagian dari tol Trans Sumatera itu.

Jalan tol ke Parapat itu bakal dikerjakan juga nantinya. Namun soal kapan mulai dikerjakan, ia mengaku belum mengetahui.

“Perkembangan rencana pembangunan jalan tol ke Parapat hingga saat ini, sudah melewati tahap identifikasi. Namun soal pembebasan dan pembayaran lahannyan

belum tuntas,” katanya menjawab wartawan, Selasa (6/7).

Adapun jalan tol ke Parapat itu, merupakan lanjutan dari ruas tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat 96,5 km, yakni Seksi 5 Pematang Siantar-Saribudolok (22,30 km), Seksi 6 Saribudolok-Parapat (16,70 km). “Pembayaran lahan belum, masih fokus di Siantar,” kata Agus.

Sementara itu, untuk seksi 1-4 Kuala Tanjung-Pematang Siantar yang merupakan bagian dari ruas tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, yakni Seksi 1 Tebing Tinggi-Indrapura (20,40 km), Seksi 2 Indrapura-Kuala Tanjung (18,05 km), Seksi 3 Tebing Tinggi-Serbelawan (30 km), Seksi 4 Serbelawan-Pematang Siantar (28 km), ditargetkan tuntas pada akhir tahun ini.

“Awalnya (beroperasi) di awal tahun. Tapi pendanaannya sekarang. Kalau dulu masih bisa dana talangan, sekarang ditangani langsung oleh LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara). Pembayaran langsung oleh LMAN. Sekarang dikerjakan yaitu junction-nya sedang dituntaskan, karena di situ sudah rigid/fisik sudah jalan,” terang mantan Kepala BPKAD Setdaprovsu itu.

Di bagian lain, ia mengatakan jalan tol untuk ruas Binjai-Langsa dan jalan tol Tebing Tinggi hingga ke Rantau Prapat batas Riau saat ini sedang berjalan. Pengerjaan konstruksinya berjalan seiring dengan pembebasan lahannya.

Diharapkan sebelum akhir 2021, seksi tol Binjai-Stabat yang merupakan bagian dari ruas tol Binjai-Langsa, sudah beroperasi. Saat ini di seksi Binjai-Stabat itu sudah beroperasi sekitar 12 km.

“Ini masuk Tol Trans Sumatera. Pekanbaru-Dumai sudah selesai. Dumai batas Sumut lagi dikerjakan. Diharapkan 2024 terkoneksi Trans Sumatera. Kalau dari Palembang-Lampung sudah tersambung. Palembang-Jambi sedang dikerjakan,” katanya seraya menyebut pembangunan ruas tol Trans Sumatera itu menjadikan percepatan laju ekonomi (arus barang dan transportasi) menjadi lebih baik.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, dengan terbangunnya akses jalan dapat meningkatkan akselerasi pengembangan destinasi wisata. “Akses jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan wisata,” kata Basuki dalam siaran pers, Jumat (2/7).

Jalan bebas hambatan yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) terbagi dalam enam seksi dengan nilai investasi sebesar Rp 13,4 triliun. Seksi 1-4 dikerjakan melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan Badan Usaha Jalan Tol PT Waskita Karya (Persero) Tbk untuk Seksi 2 dan 3. Lalu, Seksi 1 dan 4 dikerjakan oleh PT Hutama Karya (Persero), dan Seksi 5 dan 6 menjadi porsi pemerintah.

Progres pembangunan Seksi 1 Tebing Tinggi-Indrapura sepanjang 20,40 kilometer saat ini sudah mencapai 84,45 persen. Selanjutnya, Seksi 2 Indrapura-Kuala Tanjung sepanjang 18,05 kilometer mencapai 65,94% persen, Seksi 3 Tebing Tinggi-Serbelawan sepanjang 30 kilometer sudah 62,68 persen, dan Seksi 4 Serbelawan-Pematang Siantar membentang 28 kilometer telah mencapai 41,76 persen.

Sementara Seksi 5 Pematang Siantar-Seribudolok sepanjang 22,30 kilometer, serta Seksi 6 Seribudolok-Parapat sepanjang 16,70 kilometer masih dalam tahap pengajuan green book. Selain bagian dari JTTS, Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat merupakan lanjutan konektivitas dari Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) yang telah beroperasi tahun 2019. Tol MKTT sendiri membentang 61,72 kilometer yang telah terhubung dengan Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera).

Sehingga, kehadiran Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat nantinya bukan hanya sebagai penghubung menuju kawasan pariwisata di sekitar Danau Toba, tapi juga melancarkan konektivitas perekonomian masyarakat, baik dari sektor industri, barang, dan jasa di wilayah tersebut.

Wisatawan yang berkunjung menuju DPSP Danau Toba dari Bandara Internasional Kualanamu diharapkan memiliki banyak pilihan jalur transportasi, termasuk aksesibilitas dari Medan menuju destinasi wisata di Sumatera Utara. Pembangunan Jalan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat akan dilengkapi dengan 6 titik Simpang Susun (SS) yakni di Indrapura, Tebing Tinggi, Serbelawan, Simpang Susun Raya, Seribudolok, serta Parapat. (prn/jpg)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tol trans sumatera terutama di wilayah Sumatera Utara, terus berlangsung pembangunannya. Salah satunya yakni, ruas Pematang Siantar-Parapat. Bahkan ruas menuju Pematang Siantar via Tebing Tinggi, ditarget selesai pengerjaannya di 2021 ini.

Ilustrasi Tol

Menurut Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset, dan SDA Setdaprovsu Agus Tripriyono, sejauh ini tidak ada rencana pembatalan pengerjaan ruas tol yang merupakan bagian dari tol Trans Sumatera itu.

Jalan tol ke Parapat itu bakal dikerjakan juga nantinya. Namun soal kapan mulai dikerjakan, ia mengaku belum mengetahui.

“Perkembangan rencana pembangunan jalan tol ke Parapat hingga saat ini, sudah melewati tahap identifikasi. Namun soal pembebasan dan pembayaran lahannyan

belum tuntas,” katanya menjawab wartawan, Selasa (6/7).

Adapun jalan tol ke Parapat itu, merupakan lanjutan dari ruas tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat 96,5 km, yakni Seksi 5 Pematang Siantar-Saribudolok (22,30 km), Seksi 6 Saribudolok-Parapat (16,70 km). “Pembayaran lahan belum, masih fokus di Siantar,” kata Agus.

Sementara itu, untuk seksi 1-4 Kuala Tanjung-Pematang Siantar yang merupakan bagian dari ruas tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, yakni Seksi 1 Tebing Tinggi-Indrapura (20,40 km), Seksi 2 Indrapura-Kuala Tanjung (18,05 km), Seksi 3 Tebing Tinggi-Serbelawan (30 km), Seksi 4 Serbelawan-Pematang Siantar (28 km), ditargetkan tuntas pada akhir tahun ini.

“Awalnya (beroperasi) di awal tahun. Tapi pendanaannya sekarang. Kalau dulu masih bisa dana talangan, sekarang ditangani langsung oleh LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara). Pembayaran langsung oleh LMAN. Sekarang dikerjakan yaitu junction-nya sedang dituntaskan, karena di situ sudah rigid/fisik sudah jalan,” terang mantan Kepala BPKAD Setdaprovsu itu.

Di bagian lain, ia mengatakan jalan tol untuk ruas Binjai-Langsa dan jalan tol Tebing Tinggi hingga ke Rantau Prapat batas Riau saat ini sedang berjalan. Pengerjaan konstruksinya berjalan seiring dengan pembebasan lahannya.

Diharapkan sebelum akhir 2021, seksi tol Binjai-Stabat yang merupakan bagian dari ruas tol Binjai-Langsa, sudah beroperasi. Saat ini di seksi Binjai-Stabat itu sudah beroperasi sekitar 12 km.

“Ini masuk Tol Trans Sumatera. Pekanbaru-Dumai sudah selesai. Dumai batas Sumut lagi dikerjakan. Diharapkan 2024 terkoneksi Trans Sumatera. Kalau dari Palembang-Lampung sudah tersambung. Palembang-Jambi sedang dikerjakan,” katanya seraya menyebut pembangunan ruas tol Trans Sumatera itu menjadikan percepatan laju ekonomi (arus barang dan transportasi) menjadi lebih baik.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, dengan terbangunnya akses jalan dapat meningkatkan akselerasi pengembangan destinasi wisata. “Akses jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan wisata,” kata Basuki dalam siaran pers, Jumat (2/7).

Jalan bebas hambatan yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) terbagi dalam enam seksi dengan nilai investasi sebesar Rp 13,4 triliun. Seksi 1-4 dikerjakan melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan Badan Usaha Jalan Tol PT Waskita Karya (Persero) Tbk untuk Seksi 2 dan 3. Lalu, Seksi 1 dan 4 dikerjakan oleh PT Hutama Karya (Persero), dan Seksi 5 dan 6 menjadi porsi pemerintah.

Progres pembangunan Seksi 1 Tebing Tinggi-Indrapura sepanjang 20,40 kilometer saat ini sudah mencapai 84,45 persen. Selanjutnya, Seksi 2 Indrapura-Kuala Tanjung sepanjang 18,05 kilometer mencapai 65,94% persen, Seksi 3 Tebing Tinggi-Serbelawan sepanjang 30 kilometer sudah 62,68 persen, dan Seksi 4 Serbelawan-Pematang Siantar membentang 28 kilometer telah mencapai 41,76 persen.

Sementara Seksi 5 Pematang Siantar-Seribudolok sepanjang 22,30 kilometer, serta Seksi 6 Seribudolok-Parapat sepanjang 16,70 kilometer masih dalam tahap pengajuan green book. Selain bagian dari JTTS, Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat merupakan lanjutan konektivitas dari Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) yang telah beroperasi tahun 2019. Tol MKTT sendiri membentang 61,72 kilometer yang telah terhubung dengan Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera).

Sehingga, kehadiran Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat nantinya bukan hanya sebagai penghubung menuju kawasan pariwisata di sekitar Danau Toba, tapi juga melancarkan konektivitas perekonomian masyarakat, baik dari sektor industri, barang, dan jasa di wilayah tersebut.

Wisatawan yang berkunjung menuju DPSP Danau Toba dari Bandara Internasional Kualanamu diharapkan memiliki banyak pilihan jalur transportasi, termasuk aksesibilitas dari Medan menuju destinasi wisata di Sumatera Utara. Pembangunan Jalan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat akan dilengkapi dengan 6 titik Simpang Susun (SS) yakni di Indrapura, Tebing Tinggi, Serbelawan, Simpang Susun Raya, Seribudolok, serta Parapat. (prn/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/