25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Desa Helvetia Mulai Memanas Lagi

Penggarap dan Depelover Berebut Lahan Garapan Eks HGU PTPN II

LABUHANDELI- Sengketa lahan eks HGU PTPN II di Pasar IV Desa Helvetia Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deliserdang, Kamis (6/9) kemarin, kembali memanas.
Sekelompok oknum pria diduga suruhan pihak developer perumahan tampak melakukan penjagaan di areal lahan yang masih bermasalah tersebut.

Keberadaan kelompok itu, diduga kuat untuk menghadang kedatangan massa yang mengatasnamakan kelompok petani penggarap, yang sebelumnya dikabarkan akan masuk ke lahan 74 hektar itu.
Guna mengantisipasi terjadi bentrokan puluhan personil dari jajaran Polres Pelabuhan Belawan pun disiagakan untuk melakukan tindakan pengamanan.

Berdasarkan pantauan Sumut Pos lokasi, terlihat puluhan personil aparat kepolisian berjaga-jaga di sekitar lokasi lahan garapan yang menjadi obyek sengketa tersebut.
Sementara disisi lain sekelompok pria yang telah lebih dulu berada disekitar lahan, juga terlihat dari kejauhan sedang mengamati setiap orang yang masuk ke lahan eks PTPN itu.
“Kami disini hanya berjaga-jaga, kabarnya dari kelompok petani penggarap akan datang lagi menyerang ke lokasi ini,” kata, seorang pria disekitar lahan garapan.

Sambil menghisap sebatang rokok ditangan kirinya, pria yang tak mau menyebutkan namanya inipun berjalan melihat-lihat situasi. Sementara, beberapa pria lainnya mengaku berada disekitar lokasi tersebut hanya diperintah untuk berjaga-jaga.
“Kami disini hanya disuruh berjaga-jaga aja, mana tahu barang-barang bangunan disini ada yang hilang. Apalagi sebelumnya pagar perumahan sudah pernah tumbang oleh mereka,” sebutnya.
Tak jauh dari lokasi, sebuah sekolah SMA Negeri 1 Labuhandeli mulai terganggangu dengan ulah kedua kelompok ini dari aktivitas belajar mengajarnya. Para guru maupun pelajar merasa khawatir bakal terkena imbas dari kedua kelompok yang berseteru.
“Kami siswa disini takut menjadi sasaran. Apalagi jaraknya dari sekolah ini tak terlalu jauh,” ujar seorang siswa mengaku bernama, Julianto disekolah itu.

Namun hingga menjelang sore, massa dari kelompok petani penggarap yang sebelumnya, dikabar akan mendatangi lokasi tak kunjung muncul. Sementara, sejumlah aparat Polres Pelabuhan Belawan tetap bersiaga, bahkan mendirikan tenda posko pengamanan.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Yudi Friyanto kepada Sumut Pos mengatakan, pihaknya akan tetap mengawal dan berjaga-jaga disekitar lokasi lahan. Tindakan pengamanan itu  dilakukan untuk menghindari terjadinya bentrokan antar kedua belah pihak.(mag-17)

Penggarap dan Depelover Berebut Lahan Garapan Eks HGU PTPN II

LABUHANDELI- Sengketa lahan eks HGU PTPN II di Pasar IV Desa Helvetia Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deliserdang, Kamis (6/9) kemarin, kembali memanas.
Sekelompok oknum pria diduga suruhan pihak developer perumahan tampak melakukan penjagaan di areal lahan yang masih bermasalah tersebut.

Keberadaan kelompok itu, diduga kuat untuk menghadang kedatangan massa yang mengatasnamakan kelompok petani penggarap, yang sebelumnya dikabarkan akan masuk ke lahan 74 hektar itu.
Guna mengantisipasi terjadi bentrokan puluhan personil dari jajaran Polres Pelabuhan Belawan pun disiagakan untuk melakukan tindakan pengamanan.

Berdasarkan pantauan Sumut Pos lokasi, terlihat puluhan personil aparat kepolisian berjaga-jaga di sekitar lokasi lahan garapan yang menjadi obyek sengketa tersebut.
Sementara disisi lain sekelompok pria yang telah lebih dulu berada disekitar lahan, juga terlihat dari kejauhan sedang mengamati setiap orang yang masuk ke lahan eks PTPN itu.
“Kami disini hanya berjaga-jaga, kabarnya dari kelompok petani penggarap akan datang lagi menyerang ke lokasi ini,” kata, seorang pria disekitar lahan garapan.

Sambil menghisap sebatang rokok ditangan kirinya, pria yang tak mau menyebutkan namanya inipun berjalan melihat-lihat situasi. Sementara, beberapa pria lainnya mengaku berada disekitar lokasi tersebut hanya diperintah untuk berjaga-jaga.
“Kami disini hanya disuruh berjaga-jaga aja, mana tahu barang-barang bangunan disini ada yang hilang. Apalagi sebelumnya pagar perumahan sudah pernah tumbang oleh mereka,” sebutnya.
Tak jauh dari lokasi, sebuah sekolah SMA Negeri 1 Labuhandeli mulai terganggangu dengan ulah kedua kelompok ini dari aktivitas belajar mengajarnya. Para guru maupun pelajar merasa khawatir bakal terkena imbas dari kedua kelompok yang berseteru.
“Kami siswa disini takut menjadi sasaran. Apalagi jaraknya dari sekolah ini tak terlalu jauh,” ujar seorang siswa mengaku bernama, Julianto disekolah itu.

Namun hingga menjelang sore, massa dari kelompok petani penggarap yang sebelumnya, dikabar akan mendatangi lokasi tak kunjung muncul. Sementara, sejumlah aparat Polres Pelabuhan Belawan tetap bersiaga, bahkan mendirikan tenda posko pengamanan.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Yudi Friyanto kepada Sumut Pos mengatakan, pihaknya akan tetap mengawal dan berjaga-jaga disekitar lokasi lahan. Tindakan pengamanan itu  dilakukan untuk menghindari terjadinya bentrokan antar kedua belah pihak.(mag-17)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/