27.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Ipar: Abang Sempat Cekcok Karena Istrinya Punya PIL

Foto: Metro Tabagsel/JPNN Nurhayani Siregar bersama putrinya, menangisi kematian  Armansyah Harahap.
Foto: Metro Tabagsel/JPNN
Nurhayani Siregar bersama putrinya, menangisi kematian Armansyah Harahap.

PADANGSIDIMPUAN, SUMUTPOS.CO – Pembunuhan Armansyah Harahap (39), pengusaha pupuk yang dirampok dan dihabisi 2 pria tak dikenal di depan istrinya, Nurhayani Siregar (35), menyisakan misteri. Adik korban, Irpansyah Harahap, memberi kesaksian mengagetkan. Katanya, sebelum abangnya dibunuh, sempat terjadi cek dengan istrinya karena isu perselingkuhan. Di mana pria berinisial HT, sopir angkutan Batang Pane milik keluarga abangnya itu, pernah didapati menjalin hubungan terlarang dengan kakak iparnya (istri korban).

“Mobil mereka ini punya sopir, pertama juga diketahui pernah berpacar-pacaran dengan kakak ipar ini, kemudian berhenti karena sudah pindah ke Jakarta. Gantinya adiknya, si B yang nama lengkapnya tak tahu juga. Terus diberhentikan lagi, hingga sopir sekarang inilah yang terakhir sopir mobilnya,” ucapnya, Minggu 6/9/2015).

Masih kata Irfansah, beberapa hari sebelum peristiwa malang ini, abangnya yang telah punya 3 anak sempat cekcok karena hubungan sang istri dengan hadirnya PIL (pria idaman lain).

“Saya nggak ngerti sama mendiang ini, dia gak mau curhat. Padahal sudah saya minta ceritakan siapa lelaki yang menggangu rumah tangganya, biar sama-sama diatasi. Sepekan kemarin juga, dia (korban) hanya mengendap-endap di belakang rumah mendengar isterinya telponan sama orang lain. Pas saya lewat, baru dia berdiri secara wajar seperti tidak ada masalah. Dia tidak mau mencampurkan sama kami masalahnya,” terang Irpansyah, yang curiga sama B.

Sebelumnya, Irpansyah Harahap sempat histeris saat memasuki kamar mayat untuk menyaksikan wajah abangnya yang hampir tak berbentuk dihabisi pelaku.

Sementara ibu korban bersama Tika, putri sulung korban tak henti-hentinya menangis dan terduduk di pelataran kamar mayat.

“Ayah, ayah…,” tangisnya sembari menyisipkan mata ke pundak neneknya. “Oih, nanggo lobas au on dabeh, oih hatcit nai, tuise doma pangaduanna (Oih, aku tak sanggup lagi ini, sakitnya, kemanakah kuadukan,red),” isaknya disambut petuah para kerabat yang didominasi ibu-ibu paruh baya agar selalu ingat Tuhan dan tabah berserah.

Tika sendiri sempat ditanyai polisi. “Dek sebelumnya, apakah ada masalah ayah dengan orang lain, atau masalah pribadi atau masalah usaha?” tanya petugas yang mengenakan topi .

Tika yang terlihat polos, terdiam dan berpikir sejenak saat menangis. “Tidak tahu pak,” ucapnya dengan raut wajah beralih serius. (mag-01/smg/han)

Foto: Metro Tabagsel/JPNN Nurhayani Siregar bersama putrinya, menangisi kematian  Armansyah Harahap.
Foto: Metro Tabagsel/JPNN
Nurhayani Siregar bersama putrinya, menangisi kematian Armansyah Harahap.

PADANGSIDIMPUAN, SUMUTPOS.CO – Pembunuhan Armansyah Harahap (39), pengusaha pupuk yang dirampok dan dihabisi 2 pria tak dikenal di depan istrinya, Nurhayani Siregar (35), menyisakan misteri. Adik korban, Irpansyah Harahap, memberi kesaksian mengagetkan. Katanya, sebelum abangnya dibunuh, sempat terjadi cek dengan istrinya karena isu perselingkuhan. Di mana pria berinisial HT, sopir angkutan Batang Pane milik keluarga abangnya itu, pernah didapati menjalin hubungan terlarang dengan kakak iparnya (istri korban).

“Mobil mereka ini punya sopir, pertama juga diketahui pernah berpacar-pacaran dengan kakak ipar ini, kemudian berhenti karena sudah pindah ke Jakarta. Gantinya adiknya, si B yang nama lengkapnya tak tahu juga. Terus diberhentikan lagi, hingga sopir sekarang inilah yang terakhir sopir mobilnya,” ucapnya, Minggu 6/9/2015).

Masih kata Irfansah, beberapa hari sebelum peristiwa malang ini, abangnya yang telah punya 3 anak sempat cekcok karena hubungan sang istri dengan hadirnya PIL (pria idaman lain).

“Saya nggak ngerti sama mendiang ini, dia gak mau curhat. Padahal sudah saya minta ceritakan siapa lelaki yang menggangu rumah tangganya, biar sama-sama diatasi. Sepekan kemarin juga, dia (korban) hanya mengendap-endap di belakang rumah mendengar isterinya telponan sama orang lain. Pas saya lewat, baru dia berdiri secara wajar seperti tidak ada masalah. Dia tidak mau mencampurkan sama kami masalahnya,” terang Irpansyah, yang curiga sama B.

Sebelumnya, Irpansyah Harahap sempat histeris saat memasuki kamar mayat untuk menyaksikan wajah abangnya yang hampir tak berbentuk dihabisi pelaku.

Sementara ibu korban bersama Tika, putri sulung korban tak henti-hentinya menangis dan terduduk di pelataran kamar mayat.

“Ayah, ayah…,” tangisnya sembari menyisipkan mata ke pundak neneknya. “Oih, nanggo lobas au on dabeh, oih hatcit nai, tuise doma pangaduanna (Oih, aku tak sanggup lagi ini, sakitnya, kemanakah kuadukan,red),” isaknya disambut petuah para kerabat yang didominasi ibu-ibu paruh baya agar selalu ingat Tuhan dan tabah berserah.

Tika sendiri sempat ditanyai polisi. “Dek sebelumnya, apakah ada masalah ayah dengan orang lain, atau masalah pribadi atau masalah usaha?” tanya petugas yang mengenakan topi .

Tika yang terlihat polos, terdiam dan berpikir sejenak saat menangis. “Tidak tahu pak,” ucapnya dengan raut wajah beralih serius. (mag-01/smg/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/