JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kabut asap yang menyelimuti wilayah Sumatera dipastikan juga berdampak langsung pada sektor pariwisata. Tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Danau Toba diperkirakan juga anjlok.
“Wisatawan mancanegara yang datang ke Danau Toba selama ini cukup rendah, rata-rata enam ribu per tahun. Akibat kabut asap, yang sudah mengganggu jadwal penerbangan termauk di Bandara Kualanamu, pasti kunjungan ke Danau Toba semakin jeblok,” ujar mantan Direktur Pemasaran Dalam Negeri Kementerian Pariwisata M.Faried Moertolo kepada koran ini di Jakarta, kemarin (7/9).
Dikatakan, dengan adanya kabut asap di wilayah Sumatera dan juga Kalimantan yang cukup parah ini, maka wisatawan mancanegara semakin memilih Bali, NTT, dan Jawa, sebagai tujuan destinasi utama. Pasalnya, wisatawan itu datang untuk mencari kenyamanan.
Selama ini, lanjutnya, ada 19 pintu masuk wisatawan asing ke Indonesia. Termasuk di antaranya Jakarta, Bali, Medan, dan Pekanbaru. Karena Pekanbaru kabut asapnya begitu parah yang berimbas juga ke Kualanamu, maka dua pintu masuk wisatawan asing itu akan dihindari.
Biasanya, begitu sampai di Medan, lanjut Faried, wisatawan mancanegara akan Danau Toba, Berastagi, dan juga Nias.
“Tapi ya itu, yang ke Danau Toba pun tidak banyak, hanya sekitar enam ribu per tahun karena aksesnya sulit. Lewat Bandara Silangit pun menurut biro perjalanan, terlalu mahal. Ini masalah yang dihadapi Danau Toba. Sudah aksesnya sulit, mahal, kini penerbangannya terganggu asap, jadinya makin sulit,” terang Faried yang kini menjadi pengamat pariwisata itu. (sam)