SIANTAR, SUMUTPOS.CO- Sebanyak 8 kios di Eks Terminal Suka Dame, Kelurahan Suka Dame, Siantar Utara, tepatnya di Jalan Gotong Royong, ludes terbakar, Minggu (6/9) dini hari sekira pukul 04.00 WIB.
Beberapa pedagang yang menyaksikan peristiwa itu tidak mengetahui secara pasti penyebab kebakaran. Hanya, saja mereka api sudah cukup membesar bermula dari salah satu warung milik Marga Simbolon.
“Ketika api sudah cukup besar baru tahu adanya kebakaran. Kemungkinan karena korsleting (hubungan arus pendek),” ungkap K Sinaga salah seorang pedagang yang ditemui di lokasi kejadian.
Ia mengatakan, api bermula dari warung milik marga Simbolon yang berada di bagian tengah dari ke-8 warung yang terbakar itu. Saat peristiwa terjadi kedelapan warung tersebut dalam sedang tutup.
“Cepat kali api merambat ke kios di sebelahnya dan karena bangunan kios itu dari kayu semua, sehingga cepat habis terbakar,” katanya.
Camat Siantar Utara Junaidi Sitanggang mengaku belum mengetahui secara pasti berapa kios yang terbakar. “Sebab informasi yang kami dapat, ada yang bilang 10 kios ada yang bilang 7 kios. Tapi nanti kita pastikan ke lokasi,” ujarnya.
Junaidi mengatakan, bahwa permasalah kios boleh dibangun lagi atau tidak bukanlah ranahnya sebab lokasi tersebut merupakan aset PD Perusahaan Daerah Pembangunan dan Anak Usaha (PD Paus). “Silahkan saja tanya ke PD Paus, boleh dibangun lagi atau tidak,” ujarnya
Pihak PD Paus, Unung Simanjuntak yang coba dikomfirmasi menganjurkan untuk mewancarai Bidang Pembangunan STA, Antoni, pasalnya dia di bidang pemasaran. Namun, Antoni tak bias dihubungi meski no telp berasal dari Unung. Pun Direktur Utama (Dirut) PD Paus Herowin Sinaga tidak berhasil dikonfirmasi, sebab nomor telepon sedang tidak aktif.
Di sisi lain, Kasubbag Humas Polres Siantar AKP Isril mengaku pihaknya masih menyelidik penyebab kebakaran tersebut. “Dugaan sementara dugaan peristiwa kebakaran tersebut adalah hubungan arus pendek,” jelasnya.
Delapan kios yang terbakar adalah milik Y Simatupang, milik marga Simbolon, marga Hutagalung, marga Siagian, Endang Hutabarat, dan S Saragih.
Uang Sewa Sempat Jadi Masalah