26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Daging Sapi Harga per-Kilo Rp70 Ribu jadi Rp90 Ribu

Dampak Kebijakan Pemerintah Tentang Pembatasan Impor

TEBINGTINGGI- Akibat kebijakan yang diberlakukan oleh Pemerintah Pusat yang membatasi pasokan daging sapi impor masuk ke Indonesia menyebabkan terjadinya kelangkaan daging sapi sehingga menyebabkan harganya melonjak hingga menembus kisaran harga Rp90 ribu per-kilogram (kg) dari sebelumnya hanya Rp70 ribu per kg.

Amatan koran ini di empat pasar tradisional di Kota Tebingtinggi seperti Pasar Tradisional Gambir, Pasar Inpres, Pasar Senangin dan Pasar Tradisional Sakti, kelangkaan daging membuat melambungnya harga jual. Bahkan ini sudah terjadi seminggu belakangan ini.
Salah seorang penjual daging yang mangkal di Pasar Inpres Husein (48) mengaku kehabisan stok daging yang dijual. Hal ini dikarenakan mahalnya harga sapi lokal dibanding dengan harga sapi impor. “Terpaksa kita mengurangi penjualan daging yang bisa satu hari menghabiskan 50 kg daging sapi segar, sekarang hanya menyediakan 30 kg daging sapi saja, itupun hanya untuk pelanggan seperti rumah makan dan restaurant saja,” bilangnya kepada Sumut Pos, Kamis (6/12).

Salah seorang pembeli yang juga PNS yang bertugas di jajaran Pemko Tebingtinggi, Salbiah (40) mengaku mengeluh dengan mahalnya harga daging sapi yang dijual di pasar-pasar tradisional saat ini. Terpaksa kebutuhan mengomsumsi daging untuk warga ke depan harus ditahan-tahan dulu.
“Ya, harus mengirit uang, membeli daging sebulan sekali karena mahalnya,” katanya.

Terkait kelangkaan dan kenaikan harga daging sapi di Kota Tebingtinggi ini, Kepala Dinas Pertanian Kota Tebingtinggi, Syaiful Fahri  mengaku tidak bisa berbuat banyak dalam hal mengantisipasinya. Masalah kenaikan harga daging sapi ini adalah dampak dari kebijakan Pemerintah Pusat yang membatasi impor daging sapi dari luar negeri.

“Pemerintah sebenarnya berkeinginan agar daging sapi lokal mampu memenuhi kebutuhan konsumen, tapi daging sapi lokal rupanya masih terbatas. Kemudian selama ini daging sapi lokal juga kalah bersaing dengan harga daging sapi impor, sehingga yang dipasok terpaksa daging sapi impor,” lasnya.
Masih menurut Syaiful Fachri , sekarang daging sapi impor itu dibatasi pasokannya oleh Pemerintah Pusat sehingga menjadi langka dan harganya pun menjadi melambung. Harga daging sapi impor hanya berkisar Rp33.500 per kilogram masuk ke pihak importir, harga tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga daging sapi lokal berkisar Rp45 ribu per kilogram. (mag-3)

Dampak Kebijakan Pemerintah Tentang Pembatasan Impor

TEBINGTINGGI- Akibat kebijakan yang diberlakukan oleh Pemerintah Pusat yang membatasi pasokan daging sapi impor masuk ke Indonesia menyebabkan terjadinya kelangkaan daging sapi sehingga menyebabkan harganya melonjak hingga menembus kisaran harga Rp90 ribu per-kilogram (kg) dari sebelumnya hanya Rp70 ribu per kg.

Amatan koran ini di empat pasar tradisional di Kota Tebingtinggi seperti Pasar Tradisional Gambir, Pasar Inpres, Pasar Senangin dan Pasar Tradisional Sakti, kelangkaan daging membuat melambungnya harga jual. Bahkan ini sudah terjadi seminggu belakangan ini.
Salah seorang penjual daging yang mangkal di Pasar Inpres Husein (48) mengaku kehabisan stok daging yang dijual. Hal ini dikarenakan mahalnya harga sapi lokal dibanding dengan harga sapi impor. “Terpaksa kita mengurangi penjualan daging yang bisa satu hari menghabiskan 50 kg daging sapi segar, sekarang hanya menyediakan 30 kg daging sapi saja, itupun hanya untuk pelanggan seperti rumah makan dan restaurant saja,” bilangnya kepada Sumut Pos, Kamis (6/12).

Salah seorang pembeli yang juga PNS yang bertugas di jajaran Pemko Tebingtinggi, Salbiah (40) mengaku mengeluh dengan mahalnya harga daging sapi yang dijual di pasar-pasar tradisional saat ini. Terpaksa kebutuhan mengomsumsi daging untuk warga ke depan harus ditahan-tahan dulu.
“Ya, harus mengirit uang, membeli daging sebulan sekali karena mahalnya,” katanya.

Terkait kelangkaan dan kenaikan harga daging sapi di Kota Tebingtinggi ini, Kepala Dinas Pertanian Kota Tebingtinggi, Syaiful Fahri  mengaku tidak bisa berbuat banyak dalam hal mengantisipasinya. Masalah kenaikan harga daging sapi ini adalah dampak dari kebijakan Pemerintah Pusat yang membatasi impor daging sapi dari luar negeri.

“Pemerintah sebenarnya berkeinginan agar daging sapi lokal mampu memenuhi kebutuhan konsumen, tapi daging sapi lokal rupanya masih terbatas. Kemudian selama ini daging sapi lokal juga kalah bersaing dengan harga daging sapi impor, sehingga yang dipasok terpaksa daging sapi impor,” lasnya.
Masih menurut Syaiful Fachri , sekarang daging sapi impor itu dibatasi pasokannya oleh Pemerintah Pusat sehingga menjadi langka dan harganya pun menjadi melambung. Harga daging sapi impor hanya berkisar Rp33.500 per kilogram masuk ke pihak importir, harga tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga daging sapi lokal berkisar Rp45 ribu per kilogram. (mag-3)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/