SAMOSIR, SUMUTPOS.CO – Sejak tahun 2013, Festival Danau Toba (FDT) digelar dengan tuan rumah bergantian setiap tahun oleh pemerintah daerah di kawasan Danau Toba. Tahun ini, Kabupaten Dairi menjadi tuan rumah FDT.
“FDD 2018 diharapkan dapat menarik wisatawan sebanyak-banyaknya, terutama dari wisatawan mancanegara. Masyarakat Sumatera Utara (Sumut) ayok beramai-ramai mengunjungi Danau Toba. Selain lebih murah, keindahan alam Danau Toba juga tidak kalah dengan destinasi wisata di luar negeri,” kata Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu), Sabrina, saat membuka Festival Danau Toba 2018 di Desa Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Rabu (5/12).
Sabrina mengatakan, masyarakat jangan lagi berpikir untuk berwisata ke luar negeri. Karena apa yang diinginkan wisatawan semuanya ada di Danau Toba. “Danau Toba tidak kalah indahnya dengan danau–danau atau objek wisata di dunia. Dan kebetulan saat ini sedang digelar Festival Danau Toba 2018, mari kita ramaikan bersama-sama,” ujarnya.
Disampaikannya, pemerintah telah menetapkan 10 prioritas destinasi wisata, salah satunya kawasan Danau Toba. Dari 10 prioritas yang dimaksud, ada 4 super prioritas termasuk juga Danau Toba. Hal ini harus disyukuri dan sekaligus menjadi motivasi masyarakat Sumut untuk lebih berinvonasi menarik wisatawan. “Karena, dari target nasional 20 juta kunjungan wisatawan, Sumut ditargetkan 1 juta kunjungan wisatawan,” ujarnya.
Selain itu, pemerintah pusat, provinsi dan kabaupaten di sekitar Danau Toba sangat mendukung pengembangan pariwisata kawasan Danau Toba untuk menarik wisatawan. Namun diharapkan, agar pengembangan pariwisata Danau Toba jangan sampai merusak lingkungan alam sekitarnya.
Masyarakat sekitar Danau Toba juga diajak untuk bersama-sama menyukseskan FDT 2018. Antara lain dengan bersikap ramah dan memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan yang datang. Sehingga membuat wisatawan betah dan berlama-lama tinggal di kawasan Danau Toba. “Semakin lama turis tinggal di sini, maka semakin banyak pula uang yang dikeluarkan untuk berbelanja,” katanya.
Asisten Deputi Kementerian Pariwisata (Asdep Kemenpar) RI Raseno Arya mengatakan, Kementerian Pariwisata memberi apresiasi terhadap pelaksanaan FDT 2018. Menurutnya, kekhasan Danau Toba tidak ada didapatkan di negara manapun. Mulai dari kuliner, multietnis, kebudayaan, keramahtamahan warganya, hingga keindahan alamnya yang luar biasa.
“Dan even ini merupakan 1 dari 100 kelender even di pemerintah pusat, dan bisa berada di posisi lebih baik, misalnya di peringkat 50 ke bawah, namun dibutuhkan dukungan dari seluruh masyarakat Sumut,” ujarnya.
Bupati Dairi KRA Johnny Sitohang Adinegoro mengatakan, sangat bangga dengan diadakan even Festival Danau Toba tersebut di daerahnya. Karena itu, Pemkab berkomitmen mendukung pengembangan pariwisata di Dairi. FDT juga diharapkan dapat membangkitkan kreativitas masyarakat di sektor usaha pariwisata.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provsu Dr Ir Hidayati MSi. Dikatakannya, even ini bertujuan untuk melestarikan seni budaya tradisional di daerah ini. “FDT yang digelar selama empat hari dari 5 – 8 Desember 2018 ini, akan menampilkan berbagai kegiatan, diantaranya, kirab budaya, paduan suara, lomba vakal group, lomba seruling, festival kopi dan kuliner, lomba kayak, lomba fun triathon, pemeran pariwisata budaya, fasion show, malam pegelaran seni dan budaya dan berbagai permainan tradisional,” jelasnya. (rel)