30.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Pembangunan Jalan Alternatif Medan-Berastagi, Menteri LHK Beri Izin Gunakan Hutan Lindung

SUMUTPOS.CO – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar mengizinkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara menggunakan kawasan hutan Tahura untuk pembangunan jalan alternatif Medan-Berastagi.

Hal itu disampaikan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dalam sambutannya pada Penyerahan Hadiah Lomba Inovasi Daerah Provinsi Sumut tahun 2022, di Aula Tengku Rizal Nurdin, di Jalan Jendral Sudirman, Kota Medan, Selasa (6/12) sore. “Hutan lindung diizinkan untuk jalan. Ini inovasi mereka, jadi lah nanti ini,” kata Gubernur Edy.

Dengan target penyelesaian tahun 2023, Gubernur Edy menjelaskan jalan alternatif Medan-Berastagi itu diperuntukkan untuk kendaraan bermotor pengangkut logistik.

Jalan sebelumnya, baru digunakan untuk kendaraan bermotor pribadi dan kendaraan bermotor pengangkut penumpang. “Semua barang-barang (kendaraan bermotor) pengangkut logistik lewat dari sana. Tidak lewat lagi, lewat sana-sini, belok sana-sini. Tapi, capek kali memikirkan,” kata mantan Pangkostrad itu.

Gubernur Edy mengungkapkan, jalan Medan-Karo ini, dirinya sangat hafal dimana tikungannya. Sejak jadi pelajar SMA, mantan Ketua Umum PSSI itu sudah mondar-mandir Medan ke Kabupaten Karo menggunakan sepeda motor bersama teman-temannya.

“Saudara-saudara saya hafal pertukangan di situ (Medan-Karo). SMA saya sudah buka rem (sepeda motor), turun tanpa rem. Saya cerita bukan itu, tapi saya ceritakan kosongnya jalan itu. Walaupun sampai di Tirtanadi banyak kawan yang terbang, pecah kepalanya. Sekarang kau turun seperti itu, sudah nabrak truk,” kata Gubernur Edy.

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut), Herianto mengatakan, Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar sudah memberikan izin. Tinggal menunggu Surat Keputusan (SK) penggunaan hutan lindung tersebut, diserahkan kepada Pemprov Sumut.

“Secara disposisi ibu Menteri sudah setuju dan sudah ditandatangani. Kita tinggal menunggu surat izinnya dari Kementerian LHK. Saya sudah melaporkan sama Pak Gubernur. Kalau suratnya sudah saya terima, nanti kami beritahukan lagi ya,” kata Herianto saat dikonfirmasi Sumut Pos, kemarin sore.

Untuk diketahui, proses pembangunan jalan alternatif Medan-Berastagi tengah dikerjakan oleh PT Waskita Karya bersama KSO dengan panjang sekitar 55,87 kilometer.

Kepala Bidang Pembangunan Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi (BMBK) Sumut, Marlindo Harahap menjelaskan, pihak kontraktor tengah melakukan pengerjaan dasar seperti pengerasan badan jalan. Selanjutnya, baru dilakukan pengaspalan. “Progresnya saat ini sedang melakukan pelaksanaan pengerjaan dasar dan beberapa waktu ini, akan melakukan pengaspalan,” kata Marlindo.

Untuk diketahui jalan alternatif Medan-Berastagi ini, melalui jalur Medan-Tuntungan-Kutalimbaru-Tandukbenua-Sembaikan-Berastagi. Lanjut, Marlindo mengungkapkan pengerjaan dilakukan sekitar 9,7 kilometer. “Sedangkan, melakukan pengejaran dasar 9,7 kilometer,” tutur Marlindo yang juga selaku Kuasa Penggunaan Anggaran (KPA) dalam proyek pembangunan jalan tersebut.

Dimana, jalan alternatif itu, juga melintasi kawasan hutan tersebut, sekitar 5 kilometer. Jalan alternatif ini, sebagai solusi dan kebijakan yang dibuat oleh Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dalam mengatasi kemacetan jalur Medan-Berastagi itu. “Insha Allah tahun 2023, terealisasi (siap) jalan alternatif itu,” kata Marlindo.

Pembangunan jalan alternatif Medan-Berastagi merupakan bagian dari mega proyek pembangunan infrastruktur berupa jalan, drainase, jembatan. Dengan total anggaran Rp 2,7 Triliun menggunakan APBD Sumut secara multiyears.(gus/ila)

SUMUTPOS.CO – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar mengizinkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara menggunakan kawasan hutan Tahura untuk pembangunan jalan alternatif Medan-Berastagi.

Hal itu disampaikan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dalam sambutannya pada Penyerahan Hadiah Lomba Inovasi Daerah Provinsi Sumut tahun 2022, di Aula Tengku Rizal Nurdin, di Jalan Jendral Sudirman, Kota Medan, Selasa (6/12) sore. “Hutan lindung diizinkan untuk jalan. Ini inovasi mereka, jadi lah nanti ini,” kata Gubernur Edy.

Dengan target penyelesaian tahun 2023, Gubernur Edy menjelaskan jalan alternatif Medan-Berastagi itu diperuntukkan untuk kendaraan bermotor pengangkut logistik.

Jalan sebelumnya, baru digunakan untuk kendaraan bermotor pribadi dan kendaraan bermotor pengangkut penumpang. “Semua barang-barang (kendaraan bermotor) pengangkut logistik lewat dari sana. Tidak lewat lagi, lewat sana-sini, belok sana-sini. Tapi, capek kali memikirkan,” kata mantan Pangkostrad itu.

Gubernur Edy mengungkapkan, jalan Medan-Karo ini, dirinya sangat hafal dimana tikungannya. Sejak jadi pelajar SMA, mantan Ketua Umum PSSI itu sudah mondar-mandir Medan ke Kabupaten Karo menggunakan sepeda motor bersama teman-temannya.

“Saudara-saudara saya hafal pertukangan di situ (Medan-Karo). SMA saya sudah buka rem (sepeda motor), turun tanpa rem. Saya cerita bukan itu, tapi saya ceritakan kosongnya jalan itu. Walaupun sampai di Tirtanadi banyak kawan yang terbang, pecah kepalanya. Sekarang kau turun seperti itu, sudah nabrak truk,” kata Gubernur Edy.

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut), Herianto mengatakan, Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar sudah memberikan izin. Tinggal menunggu Surat Keputusan (SK) penggunaan hutan lindung tersebut, diserahkan kepada Pemprov Sumut.

“Secara disposisi ibu Menteri sudah setuju dan sudah ditandatangani. Kita tinggal menunggu surat izinnya dari Kementerian LHK. Saya sudah melaporkan sama Pak Gubernur. Kalau suratnya sudah saya terima, nanti kami beritahukan lagi ya,” kata Herianto saat dikonfirmasi Sumut Pos, kemarin sore.

Untuk diketahui, proses pembangunan jalan alternatif Medan-Berastagi tengah dikerjakan oleh PT Waskita Karya bersama KSO dengan panjang sekitar 55,87 kilometer.

Kepala Bidang Pembangunan Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi (BMBK) Sumut, Marlindo Harahap menjelaskan, pihak kontraktor tengah melakukan pengerjaan dasar seperti pengerasan badan jalan. Selanjutnya, baru dilakukan pengaspalan. “Progresnya saat ini sedang melakukan pelaksanaan pengerjaan dasar dan beberapa waktu ini, akan melakukan pengaspalan,” kata Marlindo.

Untuk diketahui jalan alternatif Medan-Berastagi ini, melalui jalur Medan-Tuntungan-Kutalimbaru-Tandukbenua-Sembaikan-Berastagi. Lanjut, Marlindo mengungkapkan pengerjaan dilakukan sekitar 9,7 kilometer. “Sedangkan, melakukan pengejaran dasar 9,7 kilometer,” tutur Marlindo yang juga selaku Kuasa Penggunaan Anggaran (KPA) dalam proyek pembangunan jalan tersebut.

Dimana, jalan alternatif itu, juga melintasi kawasan hutan tersebut, sekitar 5 kilometer. Jalan alternatif ini, sebagai solusi dan kebijakan yang dibuat oleh Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dalam mengatasi kemacetan jalur Medan-Berastagi itu. “Insha Allah tahun 2023, terealisasi (siap) jalan alternatif itu,” kata Marlindo.

Pembangunan jalan alternatif Medan-Berastagi merupakan bagian dari mega proyek pembangunan infrastruktur berupa jalan, drainase, jembatan. Dengan total anggaran Rp 2,7 Triliun menggunakan APBD Sumut secara multiyears.(gus/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/