SUMUTPOS.CO – Menguji informasi peredaran narkoba di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Binjai, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Binjai ramai-ramai datangi Lapas di Jalan Gatot Subroto No. 72, Kelurahan Limau Sundi, Binjai Barat, Selasa (7/3) pagi.
Kedatangan rombongan anggota dewan, dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Binjai, Zainuddin Purba. Selain kalangan legislatif, beberapa perangkat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota (Pemko) Binjai dan Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN) Kota Binjai, AKBP Safwan Khayat, pun turut hadir dalam sidak tersebut.
Rombongan langsung disambut Kepala Lapas Klas II A Binjai, Muhammad Jahari Sitepu. Sebelum melihat seisi Lapas hingga bangunan baru yang diresmikan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly pada Januari 2017 lalu, para legislator berkumpul di ruang kerja Jahari.
Zainuddin menyampaikan, informasi maraknya narkoba di Lapas Klas II A Binjai itu tak benar. Pucuk pimpinan di Lapas Klas II A Binjai memiliki komitmen untuk memberantas narkoba yang marak di Lapas. “Dengan adanya komitmen itu, kami di DPRD akan terus memberikan dukungan. Kalapas Binjai punya komitmen yang sangat tegas menuju Lapas Binjai zero narkoba,” kata Politisi Partai Golkar ini usai melakukan sidak.
Setelah melihatnya secara langsung, kata Ketua DPRD Binjai, situasi di Lapas ternyata sudah baik. “Saya sudah mencicipi makanannya dan itu layak dimakan. Begitu juga kamar mandinya bersih,” kata Ketua Partai Golkar Binjai ini.
Atas kondisi itu, Zainuddin juga memperingatkan kepada seluruh pegawai Lapas Klas II A Binjai. Jika pucuk pimpinan sudah memiliki komitmen demikian, kata Zainuddin, seluruh pegawas di Lapas harus mendukungnya.
Zainuddin pun menceritakan dirinya yang pernah menginap di Lapas Klas II A Binjai selama 6 bulan. “Lapas ini yang bisa rubah karakter saya. Ketika saya masuk di dalam, keluar harus berubah. Jadi di sini (Lapas) tempat ikrar juga,” ungkap dia.
Sementara itu, Kalapas Klas II A Binjai, Jahari Sitepu menganggap warga binaan itu seperti buah hatinya. Sehinggga, hampir saban hari menemui anak-anaknya untuk mengajaknya beribadah. “Kalau kata peredaran narkoba di Lapas tidak ada. Yang ada, pelemparan. Hampir 16 kali dan ini sudah kita sampaikan sama Kapolres Binjai, Kepala BNN Binjai untuk memohon bantuan. Enggak mungkin Lapas sendiri,” ungkap mantan Kalapas Siborong-borong ini.
Dia menambahkan, ada sebanyak 1.223 warga binaan yang ditampung di Lapas Klas II A Binjai, padahal Lapas ini hanya mampu menampung 700 orang. Sehari-harinya, ribuan warga binaan ini dijaga hanya empat orang. “Pegawai di Lapas ada 80 orang. Lalu untuk setiap harinya yang menjaga ada 8 orang dan itu bukan semuanya menjaga. Terbagi-bagi lagi. Perlu saya sampaikan, Lapas Binjai ini menurut informasi, bahwasanya tempat peredaran narkoba 50 persen, itu tidak benar. Semua yang masuk adalah lempar-lemparan. Apapun ceritanya, biar OKP apapun, saya akan basmi. PP dan IPK, saya sikat semua di Binjai ini,” tandas Kalapas. (ted/ril)