25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Cegah Stunting dengan Memastikan Gizi Ibu dan Anak

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Bupati Asahan diwakili oleh Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Asahan, Drs. John Hardi Nasution, M. Si membuka kegiatan Advokasi Kepada Pemangku Kebijakan Daerah Dalam Promosi dan KIE Pengasuhan 1.000 Hari Pertama Kelahiran Mencegah Stunting, Rabu (7/4).

CEGAH STUNTING: Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Asahan, Drs John Hardi Nasution MSi saat membuka kegiatan Advokasi kepada Pemangku Kebijakan Daerah dalam Promosi dan KIE Pengasuhan 1.000 Hari Pertama Kelahiran Mencegah Stunting, Rabu (7/4).

Kegiatan yang bertempat di Aula Kantor Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Asahan, dihadiri oleh BKKBN Provinsi Sumatera Utara, Bappeda Provinsi Sumatera Utara, TP PKK Provinsi Sumatera Utara, Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Asahan dan Dinas yang terkait tentang kegiatan ini.

Dalam pidatonya, Bupati Asahan H.Surya yang dibacakan Pj. Sekdakab Drs. John Hardi Nasution, M. Si mengatakan, diharapkan semua pimpinan OPD dan instansi terkait untuk mendukung program 1.000 hari pertama kehidupan mencegah stunting karena tujuannya menyiapkan generasi emas. Dengan terlaksananya program 1.000 hari pertama kehidupan, anak-anak di Kabupaten Asahan nantinya menjadi sehat, cerdas dan kuat.

Menurutnya, salah satu masalah gizi merupakan persoalan stunting yang patut menjadi perhatian untuk segera dituntaskan. Stunting merupakan permasalahan gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama atau kronis, terjadi sejak bayi dalam kandungan karena saat hamil sang Ibu kurang mengkonsumsi makanan bergizi.

Masih dalam pidatonya, untuk mencetak anak Indonesia yang sehat dan cerdas, langkah awal yang paling penting adalah memastikan pemenuhan gizi ibu, baik selama masa kehamilan hingga anak menginjak usia 2 tahun. Jika tidak terpenuhi, maka anak akan mengalami malnutrisi.

Dengan kepastian pemenuhan gizi tersebut, pencegahan dan penanggulangan stunting melalui program 1.000 hari pertama kehidupan akan berjalan dengan baik dan sukses. “Hal ini bisa dilakukan bila semua berkontribusi di semua tingkatan kerja,”tandasnya.

Adapun para narasumber yang dihadirkan adalah Kasubbid Pemerintahan Umum Bappeda Provinsi Sumatera Utara Siti Rahmah, SE, MAP dengan materi Strategi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting, Ketua Pokja IV TP PKK Provsu Dra. Delyana, Apt dengan materi Peran PKK Dalam Pencegahan Stunting. Kemudian Sub Koordinator BKBA dan KKL Perwakilan BKKBN Provsu Rugun Ulina Simarmata, S. Sos. (mag-9)

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Bupati Asahan diwakili oleh Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Asahan, Drs. John Hardi Nasution, M. Si membuka kegiatan Advokasi Kepada Pemangku Kebijakan Daerah Dalam Promosi dan KIE Pengasuhan 1.000 Hari Pertama Kelahiran Mencegah Stunting, Rabu (7/4).

CEGAH STUNTING: Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Asahan, Drs John Hardi Nasution MSi saat membuka kegiatan Advokasi kepada Pemangku Kebijakan Daerah dalam Promosi dan KIE Pengasuhan 1.000 Hari Pertama Kelahiran Mencegah Stunting, Rabu (7/4).

Kegiatan yang bertempat di Aula Kantor Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Asahan, dihadiri oleh BKKBN Provinsi Sumatera Utara, Bappeda Provinsi Sumatera Utara, TP PKK Provinsi Sumatera Utara, Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Asahan dan Dinas yang terkait tentang kegiatan ini.

Dalam pidatonya, Bupati Asahan H.Surya yang dibacakan Pj. Sekdakab Drs. John Hardi Nasution, M. Si mengatakan, diharapkan semua pimpinan OPD dan instansi terkait untuk mendukung program 1.000 hari pertama kehidupan mencegah stunting karena tujuannya menyiapkan generasi emas. Dengan terlaksananya program 1.000 hari pertama kehidupan, anak-anak di Kabupaten Asahan nantinya menjadi sehat, cerdas dan kuat.

Menurutnya, salah satu masalah gizi merupakan persoalan stunting yang patut menjadi perhatian untuk segera dituntaskan. Stunting merupakan permasalahan gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama atau kronis, terjadi sejak bayi dalam kandungan karena saat hamil sang Ibu kurang mengkonsumsi makanan bergizi.

Masih dalam pidatonya, untuk mencetak anak Indonesia yang sehat dan cerdas, langkah awal yang paling penting adalah memastikan pemenuhan gizi ibu, baik selama masa kehamilan hingga anak menginjak usia 2 tahun. Jika tidak terpenuhi, maka anak akan mengalami malnutrisi.

Dengan kepastian pemenuhan gizi tersebut, pencegahan dan penanggulangan stunting melalui program 1.000 hari pertama kehidupan akan berjalan dengan baik dan sukses. “Hal ini bisa dilakukan bila semua berkontribusi di semua tingkatan kerja,”tandasnya.

Adapun para narasumber yang dihadirkan adalah Kasubbid Pemerintahan Umum Bappeda Provinsi Sumatera Utara Siti Rahmah, SE, MAP dengan materi Strategi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting, Ketua Pokja IV TP PKK Provsu Dra. Delyana, Apt dengan materi Peran PKK Dalam Pencegahan Stunting. Kemudian Sub Koordinator BKBA dan KKL Perwakilan BKKBN Provsu Rugun Ulina Simarmata, S. Sos. (mag-9)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/