24 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Tidak Percaya Allah, Rumah Mahasiswa Digeruduk Warga

no picture

BINJAI, SUMUTPOS.CO – INFORMASI dihimpun, amuk warga sekitar bermula dari FM mengeluarkan ujaran yang tidak pantas dalam media sosial Instagram (IG).

Dalam akun Instagram miliknya, remaja berusia 19 ini menyebut bahwa dirinya beragama Islam lantaran dilahirkan oleh orangtua yang menganut agama tersebut.

FM yang diketahui anak dari Toke Emas itu tak percaya adanya Allah. Akibatnya, rumah mahasiswa Fakultas Hukum di salah satu universitas swasta di Medan itu, digeruduk oleh seratusan massa sekira pukul 22.00 WIB.

Massa menilai, FM yang merupakan anak kedua dari empat bersaudara ini telah mengeluarkan komentar dalam IG yang diduga mengandung unsur penistaan agama.

Sekitar 30 menit kemudian, informasi rumah toke emas Pajak Tavip Binjai digeruduk warga sampai ke telinga polisi. Bahkan, menurut polisi, aksi spontan geruduk rumah yang dilakukan massa sudah mulai bertindak anarkis. Tak ayal, kedatangan polisi untuk meredam hal ini.

“Setelah dilakukan mediasi di rumah (yang digeruduk massa), F diamankan ke Mapolres Binjai,” ujar Kasubbag Humas Polres Binjai, Iptu Siswanto Ginting, Selasa (7/5).

Malam itu, Kapolres Binjai, AKBP Nugroho Tri Nuryanto memimpin dialog mediasi perdamaian yang diikuti oleh perwakilan massa dan tokoh masyarakat di Aula Catur Sakti Mapolres. Pertemuan sempat berlangsung alot. Pasalnya, FM tak menunjukkan wajah bersalah.

“Tapi akhirnya, FM meminta maaf kepada seluruh umat muslim di Indonesia. Dia juga berjanji tidak mengulangi lagi perbuatannya serta mengucapkan dua kalimat syahadat di depan massa warga dari Kelurahan Setia sekitar 30 orang,” sambung mantan Kanit Intelkam Polres Binjai ini.

Permintaan maaf yang dilakukan FM, kata Siswanto, diterima oleh massa. Tepat pukul 01.00 WIB, massa membubarkan diri dengan aman, tertib dan kondusif. Siswanto menambahkan, perkara ini tidak dilanjutkan ke ranah hukum karena sudah ada perdamaian antara FM dengan Masyarakat Kelurahan Setia, Binjai Kota. Bahkan menurut Siswanto, FM telah membuat pernyataan maaf dan menyesal.

“Polres Binjai akan melakukan pemeriksaan terhadap FM untuk dimintai keterangan mengenai kasus tersebut. FM juga buat surat pernyataan dan dikenai wajib lapor,” tandas Siswanto.(ted/ala/han)

no picture

BINJAI, SUMUTPOS.CO – INFORMASI dihimpun, amuk warga sekitar bermula dari FM mengeluarkan ujaran yang tidak pantas dalam media sosial Instagram (IG).

Dalam akun Instagram miliknya, remaja berusia 19 ini menyebut bahwa dirinya beragama Islam lantaran dilahirkan oleh orangtua yang menganut agama tersebut.

FM yang diketahui anak dari Toke Emas itu tak percaya adanya Allah. Akibatnya, rumah mahasiswa Fakultas Hukum di salah satu universitas swasta di Medan itu, digeruduk oleh seratusan massa sekira pukul 22.00 WIB.

Massa menilai, FM yang merupakan anak kedua dari empat bersaudara ini telah mengeluarkan komentar dalam IG yang diduga mengandung unsur penistaan agama.

Sekitar 30 menit kemudian, informasi rumah toke emas Pajak Tavip Binjai digeruduk warga sampai ke telinga polisi. Bahkan, menurut polisi, aksi spontan geruduk rumah yang dilakukan massa sudah mulai bertindak anarkis. Tak ayal, kedatangan polisi untuk meredam hal ini.

“Setelah dilakukan mediasi di rumah (yang digeruduk massa), F diamankan ke Mapolres Binjai,” ujar Kasubbag Humas Polres Binjai, Iptu Siswanto Ginting, Selasa (7/5).

Malam itu, Kapolres Binjai, AKBP Nugroho Tri Nuryanto memimpin dialog mediasi perdamaian yang diikuti oleh perwakilan massa dan tokoh masyarakat di Aula Catur Sakti Mapolres. Pertemuan sempat berlangsung alot. Pasalnya, FM tak menunjukkan wajah bersalah.

“Tapi akhirnya, FM meminta maaf kepada seluruh umat muslim di Indonesia. Dia juga berjanji tidak mengulangi lagi perbuatannya serta mengucapkan dua kalimat syahadat di depan massa warga dari Kelurahan Setia sekitar 30 orang,” sambung mantan Kanit Intelkam Polres Binjai ini.

Permintaan maaf yang dilakukan FM, kata Siswanto, diterima oleh massa. Tepat pukul 01.00 WIB, massa membubarkan diri dengan aman, tertib dan kondusif. Siswanto menambahkan, perkara ini tidak dilanjutkan ke ranah hukum karena sudah ada perdamaian antara FM dengan Masyarakat Kelurahan Setia, Binjai Kota. Bahkan menurut Siswanto, FM telah membuat pernyataan maaf dan menyesal.

“Polres Binjai akan melakukan pemeriksaan terhadap FM untuk dimintai keterangan mengenai kasus tersebut. FM juga buat surat pernyataan dan dikenai wajib lapor,” tandas Siswanto.(ted/ala/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/