31.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Korban Begal Laporkan Polres Nias ke Mabes Polri

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Yonafati Zebua alias Ama Kevin, sambangi Mabes Polri untuk melaporkan Polres Nias dan Polseknya, Senin (8/5). Menurut warga Desa Majingo, Kecamatan Mandrehe Barat, Kabupaten Nias Barat ini, laporannya sejak 15 November 2022, hingga saat ini belum ada titik terang dari pihak Polres Nias.

“Sampai saat ini belum ada titik terang dari Polres Nias. Pelaku juga belum dijadikan tersangka,” ungkap Yonafati.

Yonafati pun mengatakan, dia telah mendatangi Mabes Polri untuk mendapat keadilan atas kejadian yang telah menimpanya.

“Saya telah melaporkan pihak Polres Nias, karena saya nilai tidak profesional menangani kasus yang saya laporkan,” tuturnya.

Menurutnya, dia mendapat perlakuan penganiayaan dan perampasan uang, saat pembegalan terjadi.

“Sekira jam 04.00 dini hari, saya dari rumah duka pulang ke rumah. Tiba-tiba di tengah jalan saya diadang 3 laki-laki berinisial HD, BR, dan FK. Mereka turun dari motor, HD meninju mata sebelah kiri saya. BR dan FK juga ikut meninju saya, hingga saya terjatuh dari motor. Kemudian ditendang HD lagi,” beber Yonafati.

Yonafati juga menjelaskan, motornya rusak karena dibuang ke parit.

“Motor saya rusak, dan Rp2 juta uang di kantong saya hilang,” pungkasnya. (mag-9/saz)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Yonafati Zebua alias Ama Kevin, sambangi Mabes Polri untuk melaporkan Polres Nias dan Polseknya, Senin (8/5). Menurut warga Desa Majingo, Kecamatan Mandrehe Barat, Kabupaten Nias Barat ini, laporannya sejak 15 November 2022, hingga saat ini belum ada titik terang dari pihak Polres Nias.

“Sampai saat ini belum ada titik terang dari Polres Nias. Pelaku juga belum dijadikan tersangka,” ungkap Yonafati.

Yonafati pun mengatakan, dia telah mendatangi Mabes Polri untuk mendapat keadilan atas kejadian yang telah menimpanya.

“Saya telah melaporkan pihak Polres Nias, karena saya nilai tidak profesional menangani kasus yang saya laporkan,” tuturnya.

Menurutnya, dia mendapat perlakuan penganiayaan dan perampasan uang, saat pembegalan terjadi.

“Sekira jam 04.00 dini hari, saya dari rumah duka pulang ke rumah. Tiba-tiba di tengah jalan saya diadang 3 laki-laki berinisial HD, BR, dan FK. Mereka turun dari motor, HD meninju mata sebelah kiri saya. BR dan FK juga ikut meninju saya, hingga saya terjatuh dari motor. Kemudian ditendang HD lagi,” beber Yonafati.

Yonafati juga menjelaskan, motornya rusak karena dibuang ke parit.

“Motor saya rusak, dan Rp2 juta uang di kantong saya hilang,” pungkasnya. (mag-9/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/