TEBINGTINGGI – Harga kebutahan bahan pokok menjelang datangnya bulan suci Ramadan terus melambung. Kenaikan itu dapat dilihat di empat pasar tradisional di Tebingtinggi, Minggu (7/7). Seperti di Pasar Gambir, Pasar Inpres, Pasar Hongkong dan Pasar Sakti.
Pantaun Sumut Pos, dampak kenaikan harga bahan pokok itu membuat sejumlah padagang mengeluh, karena sepi pembeli. Bahkan kenaikan harga hingga 50 persen (lihat data).
Marni Br Simanjuntak (45) pedagang di Pasar Gambir Kota Tebingtinggi menuturkan bahwa sejumlah harga kebutuhan pokok mulai merangkat naik setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Memang semua harga kebutuhan pokok naik, penyebabnya para pemasok (agen) dari luar kota menaikan harga karena ongkos pengangkutan mengalami kenaikan juga,”bilang Marni.
Masih keluh Marni, selain harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan, para pembeli yang datang ke pasar juga sepi. Akibatnya, pedagang banyak yang merugi karena dagangan yang tidak tahan lama membusuk dan harus dibuang.
“Banyak pedagang mengeluh akibat produk jualannya tidak laku, karena membusuk terpaksa pedagang membuangnya,”keluhnya.
Bukan itu pasokan ikan laut ke Kota Tebingtinggi seminggu belakangan ini langka. Para pedagang ikan basah mengeluh karena pasokan dari agen luar kota semangkin hari semangkin kosong.
“Katanya nelayan tidak pergi melaut karena BBM jenis solar naik ditambah cuaca yang tidak bersahabat,” ungkap Ibu Butet yang mangkal di Pasar Gambir Jalan Iskandar Muda Kota Tebingtinggi.(ian)