29 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Kuburan Kakek 119 Tahun Dibongkar OTK

SIMALUNGUN- Kuburan Ahmad Sarbani (119) warga Nagori Senio, Kecamatan Gunungmalela dibongkar orang tak dikenal (OTK), Sabtu (6/7) malam. Selain kain kafan hilang, posisi mayat yang semula menghadap kiblat (Barat, red) berubah arah menjadi ke arah Timur dengan keadaan hanya tertutup kapas pembungkus.

Informasi yang dihimpun Metro Siantar dari lokasi, kejadian tersebut pertama sekali diketahui oleh Warsono (43) warga setempat sekira pukul 07.00 WIB. Warsono yang kesehariannya sebagai petani dan juga pengutip biji kemiri di lokasi pemakaman terkejut melihat makam Ahmad Sarbani yang dikebumikan pada Jumat (5/7) lalu, menganga seperti bekas galian.

Warsono yang penasaran, mencoba mendekat untuk meastikan apakah makam tersebutdibongkar atau karena longsoran tanah yang ditimbun karena kurang padat. Sesampainya di dekat makam yang terletak di barisan paling depan, Warsono terkejut melihat papan penutup sudah terbuka beberapa lembar sehingga membuat matanya leluasa memandang mayat tanpa pembungkus kain kafan itu.

Wasono kemudian berlari ke Desa Bangun XIII, Senio, Nagoribangun, Kecamatan Gunungmalela yang berjarak sekira 100 meter dari tempat pemakaman. Di sepanjang perjalanan, Warsono memberitahukan kepada masyarakat yang dilihatnya hingga sampai ke rumah keluarga almarhum Ahmad Sarbani. Selanjutnya, keluarga almarhum beserta masyarakat lainnya pergi menuju lokasi pemakaman. Polsek Bangun juga tiba di lokasi dan mengamankan di sekitar makam. Polisi mengimbau warga untuk tidak mendekati ke lokasi dengan tujuan menjaga agar lubang makam tidak longsor.

Sementgaa itu, pihak keluarga almarhum memutuskan untuk menutup kembali makam itu. Sebelum ditutup, pihak keluarga dibantu warga lainnya mengembalikan posisi mayat ke arah kiblat dan menutupnya dengan kain kafan yang baru.

Usai kejadian itu, banyak isu di tengah masyarakat yang mengatakan kalau pembongkaran makam hingga pengambilan kain kafan merupakan pekerjaan orang yang sedang mencari ilmu hitam. Konon, menurut cerita masyarakat, kafan itu biasanya digunakan untuk jubah atau kain yang dapat menghilangkan tubuh si pengguna.

Seorang paranormal, Pak Jarno warga Perdagangan mengatakan, kain kafan itu biasanya dibuat untuk penutup benda pusaka yang dikramatkan untuk dipakai seperti baju, ikat pinggang dan juga selimut. “Itu biasanya digunakan orang yang sedang patah hati, kesulitan keuangan,” jelasnya. (wis/smg)

SIMALUNGUN- Kuburan Ahmad Sarbani (119) warga Nagori Senio, Kecamatan Gunungmalela dibongkar orang tak dikenal (OTK), Sabtu (6/7) malam. Selain kain kafan hilang, posisi mayat yang semula menghadap kiblat (Barat, red) berubah arah menjadi ke arah Timur dengan keadaan hanya tertutup kapas pembungkus.

Informasi yang dihimpun Metro Siantar dari lokasi, kejadian tersebut pertama sekali diketahui oleh Warsono (43) warga setempat sekira pukul 07.00 WIB. Warsono yang kesehariannya sebagai petani dan juga pengutip biji kemiri di lokasi pemakaman terkejut melihat makam Ahmad Sarbani yang dikebumikan pada Jumat (5/7) lalu, menganga seperti bekas galian.

Warsono yang penasaran, mencoba mendekat untuk meastikan apakah makam tersebutdibongkar atau karena longsoran tanah yang ditimbun karena kurang padat. Sesampainya di dekat makam yang terletak di barisan paling depan, Warsono terkejut melihat papan penutup sudah terbuka beberapa lembar sehingga membuat matanya leluasa memandang mayat tanpa pembungkus kain kafan itu.

Wasono kemudian berlari ke Desa Bangun XIII, Senio, Nagoribangun, Kecamatan Gunungmalela yang berjarak sekira 100 meter dari tempat pemakaman. Di sepanjang perjalanan, Warsono memberitahukan kepada masyarakat yang dilihatnya hingga sampai ke rumah keluarga almarhum Ahmad Sarbani. Selanjutnya, keluarga almarhum beserta masyarakat lainnya pergi menuju lokasi pemakaman. Polsek Bangun juga tiba di lokasi dan mengamankan di sekitar makam. Polisi mengimbau warga untuk tidak mendekati ke lokasi dengan tujuan menjaga agar lubang makam tidak longsor.

Sementgaa itu, pihak keluarga almarhum memutuskan untuk menutup kembali makam itu. Sebelum ditutup, pihak keluarga dibantu warga lainnya mengembalikan posisi mayat ke arah kiblat dan menutupnya dengan kain kafan yang baru.

Usai kejadian itu, banyak isu di tengah masyarakat yang mengatakan kalau pembongkaran makam hingga pengambilan kain kafan merupakan pekerjaan orang yang sedang mencari ilmu hitam. Konon, menurut cerita masyarakat, kafan itu biasanya digunakan untuk jubah atau kain yang dapat menghilangkan tubuh si pengguna.

Seorang paranormal, Pak Jarno warga Perdagangan mengatakan, kain kafan itu biasanya dibuat untuk penutup benda pusaka yang dikramatkan untuk dipakai seperti baju, ikat pinggang dan juga selimut. “Itu biasanya digunakan orang yang sedang patah hati, kesulitan keuangan,” jelasnya. (wis/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/