26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

2025, Labuhanbatu Zero Stunting

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Wakil Bupati Labuhanbatu selaku Ketua Percepatan Penurunan Stunting Ellya Rosa Siregar melalui Staf ahli Bupati Labuhanbatu Jumingan mengakui penurunan angka Stunting mesti mencapai zero persen di tahun 2025.

“Selain capaian penurunan stunting hingga 14% ditahun 2024, zero stunting harus kita dapatkan ditahun 2025,” ucapnya pada kegiatan Koordinasi dan Konsolidasi Percepatan Penurunan Stunting tingkat Kabupaten Labuhanbatu, Kamis (8/9) di Rantauprapat.

Stunting, katanya adalah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Karena stunting merupakan gangguan pertumbuhan fisik yang dapat menghambat pertumbuhan pembangunan SDM dan kesejahteraan masyarakat.

“Jika kita lihat dari data, di Kabupaten Labuhanbatu ada 27% kasus stunting di tahun 2021. Harapannya lima tahun kedepan Labuhanbatu bisa zero stunting,” ujar Jumingan.

Menjadi harapan, katanya seluruh stackholder terkait dapat bekerjasama bahu membahu dalam penurunan angka stunting dengan memperhatikan daerah-daerah lokus stunting terkait kebutuhan gizi, sanitasi hingga pola hidup masyarakat sekitar.

“Ayo sukseskan visi misi Bupati Labuhanbatu untuk mencerdaskan generasi dimasa mendatang,” pungkas Jumingan.

Sedangkan, Kordinator Bidang KS/PK BKKBN Provinsi Sumatera Utara, Lucy Destriati dikesempatan itu menegaskan, penurunan angka stunting akan mudah dicapai kalau dikerjakan dengan bersama -sama di lintas sektor. Bukan hanya itu, kemungkinan besar zero stunting juga akan dicapai.

Luci juga mengatakan BKKBN Provinsi Sumatera Utara tidak akan berhenti membantu seluruh kabupaten/kota untuk capaian penurunan stunting.

“Mohon kerjasamanya yang serius kepada seluruh stacholder dari tingkat kecamatan hingga desa, agar stunting dapat kita selesaikan di tahun 2024,” pintanya.

Pada salah satu rangkaian kegiatan, Kepala Bappeda Labuhanbatu Hobbol Z Rangkuti melalui pemaparannya menyampaikan salah satu tujuan penurunan stunting diantaranya untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Hobol juga menyampaikan hal-hal penting yang harus diperhatikan dan dilakukan untuk mencapai tujuan penurunan stunting yakni dengan menyosialisasikan pentingnya hidup sehat, makanan bergizi dan kebersihan lingkungan.

Menurut Hobol, Makanan bergizi dan lingkungan bersih sangat berdampak pada kesehatan ibu hamil dan balita seribu hari pertama kehidupan.

Terkait aksi konvergensi percepatan penurunan stunting, pemerintah Kabupaten Labuhanbatu akan menyerahkan 25 buah closead kepada masyarakat Kecamatan Bilah Barat yang merupakan bantuan dari PT Siringoringo Rantauprapat.

Hadir mengikuti kordinasi dan konsolidasi pencegahan stunting dimaksud, Kepala Dinas Kesehatan Labuhanbatu Kamal Ilham, Kepala Dinas BP2KB Labuhanbatu Mahrani, Kadis P3A Tuti Noprida Ritonga, para Camat, Kapus dan stacholder terkait. Dengan menyajikan tiga narasumber dari satgas penanganan Stunting. (fdh)

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Wakil Bupati Labuhanbatu selaku Ketua Percepatan Penurunan Stunting Ellya Rosa Siregar melalui Staf ahli Bupati Labuhanbatu Jumingan mengakui penurunan angka Stunting mesti mencapai zero persen di tahun 2025.

“Selain capaian penurunan stunting hingga 14% ditahun 2024, zero stunting harus kita dapatkan ditahun 2025,” ucapnya pada kegiatan Koordinasi dan Konsolidasi Percepatan Penurunan Stunting tingkat Kabupaten Labuhanbatu, Kamis (8/9) di Rantauprapat.

Stunting, katanya adalah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Karena stunting merupakan gangguan pertumbuhan fisik yang dapat menghambat pertumbuhan pembangunan SDM dan kesejahteraan masyarakat.

“Jika kita lihat dari data, di Kabupaten Labuhanbatu ada 27% kasus stunting di tahun 2021. Harapannya lima tahun kedepan Labuhanbatu bisa zero stunting,” ujar Jumingan.

Menjadi harapan, katanya seluruh stackholder terkait dapat bekerjasama bahu membahu dalam penurunan angka stunting dengan memperhatikan daerah-daerah lokus stunting terkait kebutuhan gizi, sanitasi hingga pola hidup masyarakat sekitar.

“Ayo sukseskan visi misi Bupati Labuhanbatu untuk mencerdaskan generasi dimasa mendatang,” pungkas Jumingan.

Sedangkan, Kordinator Bidang KS/PK BKKBN Provinsi Sumatera Utara, Lucy Destriati dikesempatan itu menegaskan, penurunan angka stunting akan mudah dicapai kalau dikerjakan dengan bersama -sama di lintas sektor. Bukan hanya itu, kemungkinan besar zero stunting juga akan dicapai.

Luci juga mengatakan BKKBN Provinsi Sumatera Utara tidak akan berhenti membantu seluruh kabupaten/kota untuk capaian penurunan stunting.

“Mohon kerjasamanya yang serius kepada seluruh stacholder dari tingkat kecamatan hingga desa, agar stunting dapat kita selesaikan di tahun 2024,” pintanya.

Pada salah satu rangkaian kegiatan, Kepala Bappeda Labuhanbatu Hobbol Z Rangkuti melalui pemaparannya menyampaikan salah satu tujuan penurunan stunting diantaranya untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Hobol juga menyampaikan hal-hal penting yang harus diperhatikan dan dilakukan untuk mencapai tujuan penurunan stunting yakni dengan menyosialisasikan pentingnya hidup sehat, makanan bergizi dan kebersihan lingkungan.

Menurut Hobol, Makanan bergizi dan lingkungan bersih sangat berdampak pada kesehatan ibu hamil dan balita seribu hari pertama kehidupan.

Terkait aksi konvergensi percepatan penurunan stunting, pemerintah Kabupaten Labuhanbatu akan menyerahkan 25 buah closead kepada masyarakat Kecamatan Bilah Barat yang merupakan bantuan dari PT Siringoringo Rantauprapat.

Hadir mengikuti kordinasi dan konsolidasi pencegahan stunting dimaksud, Kepala Dinas Kesehatan Labuhanbatu Kamal Ilham, Kepala Dinas BP2KB Labuhanbatu Mahrani, Kadis P3A Tuti Noprida Ritonga, para Camat, Kapus dan stacholder terkait. Dengan menyajikan tiga narasumber dari satgas penanganan Stunting. (fdh)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/