25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tanah Galian Longsor, Tampubolon Tewas Tertimbun

Jenazah-Ilustrasi

“Setelah dapat, langsung kami larikan ke rumah sakit. Tapi tal tertolong,” terang S Siahaan.

Menurutnya, tanah yang menimbun tubuh Gomgom diperkirakan sekitar 3 kubik sehingga membuat sebahagian tubuh korban remuk.

Kapolsek Balige AKP Tigor Sianipar membenarkan kejadian itu. Menurutnya, beberapa saksi telah dimintai keterangan atas kejadian. Sementara jasad korban yang merupakan ayah dua anak itu sudah diserahkan kepada keluarga.

Sebelumnya, Marubah Panjaitan dan Jetro Nainggolan tertimbun tanah saat bekerja di Desa Sitorang, Kecamatan Silaen, Kamis (24/8) sekira pukul 17.30 WIB. Pada peristiwa itu, Marubah meninggal.

Kejadian nahas itu berawal ketika Marubah dan Jetro sedang memuat tanah ke mobil pick-up menggunakan cangkul. Mereka tidak menyadari resiko longsor karena kondisi tanah yang mereka cangkul sudah mulai terjal dengan ketinggian sekitar 10 meter.

Saat itulah tanah tiba-tiba longsor dan menimbun mereka berdua. Diperkirakan, Marubah Panjaitan tertimbun tanah sekitar 2 kubik dan akhirnya mengalami patah tulang kaki dan dada remuk. Ketika berhasil dievakuasi, ayah dua anak itu sudah tidak bernyawa.

Sementara, Jetro diduga terhempas oleh tanah longsor sehingga hanya tertimbun tanah dengan volume yang kecil. Pada kejadian itu, ia mengalami luka ringan dan dibawa ke dukun patah untuk mendapatkan pertolongan.(ft)

Jenazah-Ilustrasi

“Setelah dapat, langsung kami larikan ke rumah sakit. Tapi tal tertolong,” terang S Siahaan.

Menurutnya, tanah yang menimbun tubuh Gomgom diperkirakan sekitar 3 kubik sehingga membuat sebahagian tubuh korban remuk.

Kapolsek Balige AKP Tigor Sianipar membenarkan kejadian itu. Menurutnya, beberapa saksi telah dimintai keterangan atas kejadian. Sementara jasad korban yang merupakan ayah dua anak itu sudah diserahkan kepada keluarga.

Sebelumnya, Marubah Panjaitan dan Jetro Nainggolan tertimbun tanah saat bekerja di Desa Sitorang, Kecamatan Silaen, Kamis (24/8) sekira pukul 17.30 WIB. Pada peristiwa itu, Marubah meninggal.

Kejadian nahas itu berawal ketika Marubah dan Jetro sedang memuat tanah ke mobil pick-up menggunakan cangkul. Mereka tidak menyadari resiko longsor karena kondisi tanah yang mereka cangkul sudah mulai terjal dengan ketinggian sekitar 10 meter.

Saat itulah tanah tiba-tiba longsor dan menimbun mereka berdua. Diperkirakan, Marubah Panjaitan tertimbun tanah sekitar 2 kubik dan akhirnya mengalami patah tulang kaki dan dada remuk. Ketika berhasil dievakuasi, ayah dua anak itu sudah tidak bernyawa.

Sementara, Jetro diduga terhempas oleh tanah longsor sehingga hanya tertimbun tanah dengan volume yang kecil. Pada kejadian itu, ia mengalami luka ringan dan dibawa ke dukun patah untuk mendapatkan pertolongan.(ft)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/