30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Kaum Milennial Diminta Jangan Malu Bertani

KARO, SUMUTPOS.CO – Forum Pemuda Peduli Pendidikan Karo (FP3K) menggelar seminar pertanian dengan mengangkat tajuk; Bertani Praktis, Kreatif dan Mengungtungkan Petani Milenial. Acara digelar Sabtu (5/12) di Samura, Kabanjahe, Kabupaten Karo.

BERSAMA: FP3K dan peserta foto bersama usai seminar.solideo/sumut pos.
BERSAMA: FP3K dan peserta foto bersama usai seminar.solideo/sumut pos.

Ketua panitia seminar, Diko Pranata Sembiring, mengungkapkan seminar digelar dengan tujuan meningkatkan semangat kaum milenial di bidang pertanian. “Kegiatan ini sangat penting dilakukan mengingat besarnya potensi di dalam pertanian khususnya di Kabupaten Karo, yang mayoritas masyarakatnya bergantung pada sektor pertanian,” ungkap Diko.

Diharapkannya, dengan kegiatan seminar itu, menumbuhkan semangat kaum milenial dan menghilangkan anggapan bahwa petani status sosial rendah. “Kegiatan ini juga akan menumbuhkan semangat para kaum milenial dan menghilangkan anggapan bahwa bertani adalah profesi terakhir yang dianggap memiliki status sosial yang rendah,” ujar Diko.

Seminar juga dihadiri dari kalangan pengusaha, perusahaan di bidang pertanian, dan Dinas Pertanian Kabupaten Karo. Dari kalangan pengusaha dan perusahaan hadir di antaranya, Direktur PT. Binaga Juma Aronta, Usaha Bangun Barus, Wibawa Pandia (pengelola Gundaling Farmstead Carrot Fresh), pengusaha Desa Online Ngawan Edison Tarigan.

Usaha Bangun Barus dan Wibawa Pandia mengingatkan kaum milenial untuk tidak malu menjadi petani. Kedua entrepreneur itu mengingatkan, dalam bidang pertanian perlu mengetahui dan menguasai teknologi di era revolusi indsutri 4.0. Dengan pemanfaatan teknologi di era 4.0 hasil pertanian lebih sukses.

Sementara Ngawan Edison Tarigan mengungkapkan pentingnya membanguna jaringan, koperasi. *Dalam membangun usaha bidang pertanian harus bergotong royong, dan membangun jaringan dan koperasi yang dibina untuk bersama,” pungkasnya.

Perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Ajaran Sinuraya mendukung kegiatan seminar pertanian yang dilaksanakan FP3K.

“Kegiatan seminar pertanian atau penyuluhan pertanian sangat penting dilaksanakan secara berkala untuk menambah pengetahuan masyarakat, khususnya kaum milenial tentang bisnis di dalam bidang pertanian yang sangat menjanjikan,” katanya.

Ketua Umum FP3K Atmaja Sembiring menyebutkan, kegiatan seminar yang digelar sebagai wujud dari visi-misi FP3K. “Yaitu, mengembangkan pendidikan dan pengetahuan masyarakat Karo melalui kegiatan pengembangan literasi. Kegiatan seminar pertanian ini, merupakan bagian dari literasi sains dan literasi financial,” imbuhnya. (deo)

KARO, SUMUTPOS.CO – Forum Pemuda Peduli Pendidikan Karo (FP3K) menggelar seminar pertanian dengan mengangkat tajuk; Bertani Praktis, Kreatif dan Mengungtungkan Petani Milenial. Acara digelar Sabtu (5/12) di Samura, Kabanjahe, Kabupaten Karo.

BERSAMA: FP3K dan peserta foto bersama usai seminar.solideo/sumut pos.
BERSAMA: FP3K dan peserta foto bersama usai seminar.solideo/sumut pos.

Ketua panitia seminar, Diko Pranata Sembiring, mengungkapkan seminar digelar dengan tujuan meningkatkan semangat kaum milenial di bidang pertanian. “Kegiatan ini sangat penting dilakukan mengingat besarnya potensi di dalam pertanian khususnya di Kabupaten Karo, yang mayoritas masyarakatnya bergantung pada sektor pertanian,” ungkap Diko.

Diharapkannya, dengan kegiatan seminar itu, menumbuhkan semangat kaum milenial dan menghilangkan anggapan bahwa petani status sosial rendah. “Kegiatan ini juga akan menumbuhkan semangat para kaum milenial dan menghilangkan anggapan bahwa bertani adalah profesi terakhir yang dianggap memiliki status sosial yang rendah,” ujar Diko.

Seminar juga dihadiri dari kalangan pengusaha, perusahaan di bidang pertanian, dan Dinas Pertanian Kabupaten Karo. Dari kalangan pengusaha dan perusahaan hadir di antaranya, Direktur PT. Binaga Juma Aronta, Usaha Bangun Barus, Wibawa Pandia (pengelola Gundaling Farmstead Carrot Fresh), pengusaha Desa Online Ngawan Edison Tarigan.

Usaha Bangun Barus dan Wibawa Pandia mengingatkan kaum milenial untuk tidak malu menjadi petani. Kedua entrepreneur itu mengingatkan, dalam bidang pertanian perlu mengetahui dan menguasai teknologi di era revolusi indsutri 4.0. Dengan pemanfaatan teknologi di era 4.0 hasil pertanian lebih sukses.

Sementara Ngawan Edison Tarigan mengungkapkan pentingnya membanguna jaringan, koperasi. *Dalam membangun usaha bidang pertanian harus bergotong royong, dan membangun jaringan dan koperasi yang dibina untuk bersama,” pungkasnya.

Perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Ajaran Sinuraya mendukung kegiatan seminar pertanian yang dilaksanakan FP3K.

“Kegiatan seminar pertanian atau penyuluhan pertanian sangat penting dilaksanakan secara berkala untuk menambah pengetahuan masyarakat, khususnya kaum milenial tentang bisnis di dalam bidang pertanian yang sangat menjanjikan,” katanya.

Ketua Umum FP3K Atmaja Sembiring menyebutkan, kegiatan seminar yang digelar sebagai wujud dari visi-misi FP3K. “Yaitu, mengembangkan pendidikan dan pengetahuan masyarakat Karo melalui kegiatan pengembangan literasi. Kegiatan seminar pertanian ini, merupakan bagian dari literasi sains dan literasi financial,” imbuhnya. (deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/