28 C
Medan
Sunday, July 7, 2024

Petani Curhat ke Gus Irawan

LANGKAT- Warga Langkat mengeluhkan ekspansi besar-besaran perusahaan perkebunan sawit yang membuat lahan pertanian menjadi sempit. Warga menuturkan pemberian izin terhadap perkebunan sawit perlu dibatasi sehingga masyarakat yang kebanyakan mencari nafkah dari bertani tidak terganggu. Pada acara silaturrahim dengan cagubsu Gus Irawan di Jalan Gotong Royong, Desa Pelawi Selatan, Pangkalan Brandan, Langkat, Selasa (5/2), warga meminta memperjuangkan Perda tentang alih fungsi lahan pertanian ke perkebunan bila terpilih menjadi gubernur.

PETANI: Gus Irawan memeluk seorang warga  mengadukan nasib lahan pertanian miliknya. //for sumut pos
PETANI: Gus Irawan memeluk seorang warga yang mengadukan nasib lahan pertanian miliknya. //for sumut pos

Seorang warga, Silayani mengatakan, saat ini tidak ada Perda yang mengatur tentang pembagian lahan sehingga pembukaan lahan untuk sawit semakin merajalela. “Setidaknya 60 persen lahan di Langkat sudah beralih menjadi perkebunan kelapa sawit. Perkebunan sawit membuat tanah semakin tandus, pengairan untuk petani semakin sulit sehingga hasil panen tidak maksimal,” ujar Silayani.

Selain persolan lahan dan irigasi, petani juga dihadapkan pada masalah ketersediaan dan harga pupuk. “Pupuk sangat langka, harganya juga sering anjlok sehingga hasil pertanian tidak mampu menutupi modal,” ujar Mustaqim. Gus menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi petani. “Perkebunan sawit sejauh ini hanya memberi dampak negatif kepada masyarakat, mulai sengketa sampai pemenuhan hak,’’ katanya. (adv)

LANGKAT- Warga Langkat mengeluhkan ekspansi besar-besaran perusahaan perkebunan sawit yang membuat lahan pertanian menjadi sempit. Warga menuturkan pemberian izin terhadap perkebunan sawit perlu dibatasi sehingga masyarakat yang kebanyakan mencari nafkah dari bertani tidak terganggu. Pada acara silaturrahim dengan cagubsu Gus Irawan di Jalan Gotong Royong, Desa Pelawi Selatan, Pangkalan Brandan, Langkat, Selasa (5/2), warga meminta memperjuangkan Perda tentang alih fungsi lahan pertanian ke perkebunan bila terpilih menjadi gubernur.

PETANI: Gus Irawan memeluk seorang warga  mengadukan nasib lahan pertanian miliknya. //for sumut pos
PETANI: Gus Irawan memeluk seorang warga yang mengadukan nasib lahan pertanian miliknya. //for sumut pos

Seorang warga, Silayani mengatakan, saat ini tidak ada Perda yang mengatur tentang pembagian lahan sehingga pembukaan lahan untuk sawit semakin merajalela. “Setidaknya 60 persen lahan di Langkat sudah beralih menjadi perkebunan kelapa sawit. Perkebunan sawit membuat tanah semakin tandus, pengairan untuk petani semakin sulit sehingga hasil panen tidak maksimal,” ujar Silayani.

Selain persolan lahan dan irigasi, petani juga dihadapkan pada masalah ketersediaan dan harga pupuk. “Pupuk sangat langka, harganya juga sering anjlok sehingga hasil pertanian tidak mampu menutupi modal,” ujar Mustaqim. Gus menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi petani. “Perkebunan sawit sejauh ini hanya memberi dampak negatif kepada masyarakat, mulai sengketa sampai pemenuhan hak,’’ katanya. (adv)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/