24 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Depresi Jadi Pengangguran, Sayat Leher Sendiri

sayat leher-sumutposRANTAU, SUMUTPOS.CO – Diduga depresi karena terlalu lama menganggur, seorang pemuda nekat mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara menyayat lehernya sendiri, Rabu (8/4/2015) pagi, sekitar pukul 09.00 WIB. Alhasil, pemuda lulusan SMP ini kritis hingga tak sadarkan diri di UGD RSUD Rantauprapat.

Pria yang diketahui bernama Sahrim Efendi (24), warga Desa Losari I Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) itu ditemukan bersimbah darah di dalam kamarnya.

Untungnya, Sahrim yang telah terkapar di dalam kamarnya terlihat oleh adik sepupunya Santo, yang kemudian meminta pertolongan warga sekitar.

“Saat itu Santo beteriak tolong, hingga warga berdatangan dan menyelamatkan Sahrim ke klinik Tanjung Medan. Karena kritis, Efendi dirujuk ke RSUD Rantauprapat ini,” ujar Kepala Dusun (Kadus) Losari I, Kusbiari, yang turut mengantar Sahrim ke rumah sakit.

Kata Kusbairi, Sahrim pun ditemukan terkapar di dalam kamarnya sekitar pukul 09.00 WIB saat ibunya Nur Delila Nasution (61) sedang tidak ada di rumah.

“Jadi pas kejadian dia sendirian dirumah. Karena ibunya lagi kerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah salah seorang kepala sekolah. Untungnya sepupunya datang dan langsung memanggil warga,” terangnya.

Sementara Nur Delila Nasution mengaku mengetahui peristiwa itu setelah mendapat kabar dari warga. “Kalau gak dijeput warga ditempat kerja, saya gak tahu dia sudah begitu,” ucapnya.

Dia pun mengaku tak tahu pasti apa penyebab anak keduanya itu berbuat nekat. Tapi katanya, sejak beberapa pekan terakhir, Sahrim terlihat kerap gelisah dan sering tidak tidur semalaman suntuk.

“Asal kutanya, dia selalu bilang suntuk karena sudah empat bulan menganggur. Gak dapat kerjaan. Sebelumnya dia memang ikut kerja bangunan, tapi sudah empat bulan ini dia gak kerja lagi,” ungkap Delila.

Bahkan kata Delila, karena sudah bosan menganggur, Sahrim sempat berencana merantau ke Desa Mahato Kabupaten Rokan Hulu untuk mencari pekerjaan sebagai buruh bangunan. “Tapi entah kenapa la dia nekat mau bunuh diri seperti ini, gak nyangka saya,” ungkapnya.

Kata dia lagi, Sahrim merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Namun sejak kecil, Sahrim memang sudah ditinggal ayahnya karena menikah lagi.

“Sekitar 20 tahun lalu saya sudah menjanda, karena suami saya kawin lagi dan sekarang tinggal Pujud, Kecamatan Bagan Sinembah, Riau,” terangnya.

Sementara pihak RSUD Rantauprapat, dr Nauli Asdam Simbolon mengatakan, saat ini kondisi korban masih kritis dengan luka lebar dibagian leher depannya.

“Hingga pasien itu mendapatkan perawatan intensif. Apalagi saluran pernafasannya telah putus. Kita berdoa mudah-mudahan korban terselamatkan,”ujarnya.

Kanit Reskrim Polsek Kampung Rakyak Ipda D Nainggolan yang dikonfirmasi mengaku masih mendalami kasus tersebut. Namun katanya, hasil penyelidikan sementara, Sahrim merupakan korban percobaan bunuh diri. (nik/smg/azw)

sayat leher-sumutposRANTAU, SUMUTPOS.CO – Diduga depresi karena terlalu lama menganggur, seorang pemuda nekat mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara menyayat lehernya sendiri, Rabu (8/4/2015) pagi, sekitar pukul 09.00 WIB. Alhasil, pemuda lulusan SMP ini kritis hingga tak sadarkan diri di UGD RSUD Rantauprapat.

Pria yang diketahui bernama Sahrim Efendi (24), warga Desa Losari I Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) itu ditemukan bersimbah darah di dalam kamarnya.

Untungnya, Sahrim yang telah terkapar di dalam kamarnya terlihat oleh adik sepupunya Santo, yang kemudian meminta pertolongan warga sekitar.

“Saat itu Santo beteriak tolong, hingga warga berdatangan dan menyelamatkan Sahrim ke klinik Tanjung Medan. Karena kritis, Efendi dirujuk ke RSUD Rantauprapat ini,” ujar Kepala Dusun (Kadus) Losari I, Kusbiari, yang turut mengantar Sahrim ke rumah sakit.

Kata Kusbairi, Sahrim pun ditemukan terkapar di dalam kamarnya sekitar pukul 09.00 WIB saat ibunya Nur Delila Nasution (61) sedang tidak ada di rumah.

“Jadi pas kejadian dia sendirian dirumah. Karena ibunya lagi kerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah salah seorang kepala sekolah. Untungnya sepupunya datang dan langsung memanggil warga,” terangnya.

Sementara Nur Delila Nasution mengaku mengetahui peristiwa itu setelah mendapat kabar dari warga. “Kalau gak dijeput warga ditempat kerja, saya gak tahu dia sudah begitu,” ucapnya.

Dia pun mengaku tak tahu pasti apa penyebab anak keduanya itu berbuat nekat. Tapi katanya, sejak beberapa pekan terakhir, Sahrim terlihat kerap gelisah dan sering tidak tidur semalaman suntuk.

“Asal kutanya, dia selalu bilang suntuk karena sudah empat bulan menganggur. Gak dapat kerjaan. Sebelumnya dia memang ikut kerja bangunan, tapi sudah empat bulan ini dia gak kerja lagi,” ungkap Delila.

Bahkan kata Delila, karena sudah bosan menganggur, Sahrim sempat berencana merantau ke Desa Mahato Kabupaten Rokan Hulu untuk mencari pekerjaan sebagai buruh bangunan. “Tapi entah kenapa la dia nekat mau bunuh diri seperti ini, gak nyangka saya,” ungkapnya.

Kata dia lagi, Sahrim merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Namun sejak kecil, Sahrim memang sudah ditinggal ayahnya karena menikah lagi.

“Sekitar 20 tahun lalu saya sudah menjanda, karena suami saya kawin lagi dan sekarang tinggal Pujud, Kecamatan Bagan Sinembah, Riau,” terangnya.

Sementara pihak RSUD Rantauprapat, dr Nauli Asdam Simbolon mengatakan, saat ini kondisi korban masih kritis dengan luka lebar dibagian leher depannya.

“Hingga pasien itu mendapatkan perawatan intensif. Apalagi saluran pernafasannya telah putus. Kita berdoa mudah-mudahan korban terselamatkan,”ujarnya.

Kanit Reskrim Polsek Kampung Rakyak Ipda D Nainggolan yang dikonfirmasi mengaku masih mendalami kasus tersebut. Namun katanya, hasil penyelidikan sementara, Sahrim merupakan korban percobaan bunuh diri. (nik/smg/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/