SUMUTPOS – Libur Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah membuat lokasi-lokasi wisata di Sumatera Utara (Sumut) ramai dikunjungi masyarakat. Salah satunya, kawasan Danau Toba. Per hari diperkirakan mencapai 5 ribu pengunjung tiba.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara Zumri Sulthony mengatakan, tingginya angka kunjungan wisatawan di objek wisata di Sumut memberikan dampak pertumbuhan ekonomi dari sektor pariwisata.
“Di Danau Toba ini perkiraan kita per hari tembus 5.000 pengunjung sampai tanggal 8 Mei 2022,” ucap Zumri saat dikonfirmasi Sumut Pos, Minggu (8/5).
Zumri menjelaskan, pihaknya tengah berkordinasi dan meminta data jumlah kunjungan masyarakat di kawasan Danau Toba selama liburan lebaran dari Dinas Pariwisata masing-masing Kabupaten. Saat ini yang baru memilik data Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir.
“Jadi per harinya kita kumpulkan data tapi untuk seluruhnya kita belum dapat. Tapi yang sudah masuk ini dari Kabupaten Samosir, Kamis kemarin, 5 Mei 2022. Data terakhir kunjungan wisatawan sudah ada sekitar 8.500 orang dari 15 objek wisata yang ada di situ,” jelas Zumri.
Untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat pada liburan Lebaran, Zumri mengungkapkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan pihak-pihak terkait.
Zumri mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara terus mendorong pertumbuhan ekonomi pada arus mudik hingga liburan lebaran di destinasi pariwisata di Indonesia. Karena, imbas pandemi sangat dirasakan oleh pelaku pariwisata dan masyarakat berada disekitaran lokasi objek wisata.
“Pergerakan ekonomi di objek wisata juga sudah ada. Tapi diuji betul ini contoh masyarakat lokal yang ada di objek wisata harus bisa menerima wisatawan dengan baik dari sisi pelayanannya karena ini diuji. Jangan sampai ini jadi kunjungan pertama dan terakhir. Itu biasa terjadi gitu. Mudah-mudahan kita di Sumut ini sudah mulai terbuka dan menerima wisatawan,” ucap Zumri.
Selain aktivitas masyarakat meningkat saat liburan Lebaran, Zumri mengatakan, okupansi (tingkat hunian) hotel di Kawasan Danau Toba dan di Kabupaten Karo sudah penuh wisatawan yang menginap. Hal ini menurutnya perlahan-lahan kembali bangkit pariwisata di Sumut yang terpuruk karena pandemi Covid-19. “Wisatawan di Danau Toba juga di Tanah Karo sudah penuh homestay juga penuh. Pergerakan ekonomi di objek wisata juga sudah ada,” kata Zumri.
Zumri menambahkan, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait dengan aktivitas masyarakat pada liburan lebaran. Untuk melihat dan mengukur pertumbuhan ekonomi disektor pariwisata ini. Di mana, terjadi peningkatan aktivitas masyarakat ikut serta terjadi peningkatan kenderaan bermotor pihak kepolisian menerapkan sistem one way diseputaran akses jalan di kawasan Danau Toba.
Sementara itu, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Utara mencatat, okupansi hotel di objek wisata favorit di Sumatera Utara mengalami kenaikan signifikan dengan hunian kamar hotel mencapai 100 persen atau penuh.Hal ini diungkapkan oleh Ketua Badan Pengurus Daerah PHRI Sumut, Denny S Wardhana saat dikonfirmasi Sumut Pos, Minggu (8/5).
Objek wisata favorit dengan hunian kamar penuh 100 persen seperti kawasan Danau Toba, objek wisata kawasan Kabupaten Karo dan objek wisata kawasan Bukit Lawang, Kabupaten Langkat serta sejumlah objek wisata lainnya di Sumut ini.”Sekarang kondisinya, mungkin bisa dilihat daerah tempat wisata sedang ramai-ramainya. Untuk kuliner otomatis ramai juga seiring sejalan,” kata Denny.
Denny mengatakan, tingkat hunian 100 persen akan berlangsung hingga 8 Mei 2022. Karena, aktivitas masyarakat untuk menghabiskan liburan lebaran terus meningkat setipa harinya.”Saya kira sudah mulai membaik lah, dari tahun-tahun sebelumnya. Sebelum lebaran (hunian kamar hotel) sepi kita, drop kita di bawah 50 persen,” ucap Denny.
Denny mengatakan, tidak ada larangan mudik Lebaran tahun ini oleh Pemerintah Indonesia. Memberikan dampak positif sehingga dunia pariwisata di Indonesia terkhusus di Sumut terus menunjukkan kondisi yang baik. “Harapan kita kondisi yang lebih baik ini, sama-sama kita bangkit. Terutama prokes karena pandemi belum berakhir,” pungkas Denny.
Sedangkan di Kota Medan,  untuk tingkat hunian kamar hotel di Kota Medan ikut naik 60 hingga 70 persen. “Kalau di daerah objek wisata penuh dengan persentase 100 persen dan untuk di Kota Medan 60 hingga 70 persen,” ucap Denny.
Denny mengatakan, aktivitas masyarakat menghabiskan liburan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah terus meningkat. Hal ini, memberikan dapat positif bagi pelaku usaha perhotelan dan restoran berada di objek wisata di Sumut.
Terpisah, Public Relation JW Marriot Medan, Elfrida mengatakan okupansi kamar hotel sudah terisi mencapai 80 persen dengan booking kamar mencapai 60 persen. “Rata-rata yang menginap merupakan warga Kota Medan yang tidak mudik dan memilih liburan di hotel,” kata Elfrida.
Senada juga yang dikatakan oleh Puvlic Realtion Grand Mercure Medan, Tenera Siburian bahwa selama periode lebaran ini okupansi hotel mencapai 97 persen. “Sejauh ini para tamu yang menginap masih dari lokal atau yang berasal dari Kota Medan. Seluruh para tamu tentunya wajib menerapkan protokol kesehatan dan kami tetap menggunakan aplikasi PeduliLindungi dan selalu mengecek suhu tubuh tamu yang akan masuk,” pungkas Tenera. (gus)