SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Setelah satu malam diamankan karena melakukan penganiayaan terhadap pacarnya SRA, SIB (23), anak dari ZP, wakil Ketua DPRD Kota Siantar, resmi ditahan.
Menurut Kapolsek Siantar Martoba AKP Hilton Marpaung, Minggu (8/6), SIB resmi dijadikan sebagai tahanan terhitung hari ini, Minggu (8/6).
Sebelumnya, SIB diamankan dari dekat rumahnya di Jalan Patimura, Kelruahan Tomuan, Siantar Timur, Sabtu (7/6)atas pengaduan kasus penganiayaan oleh SRA ke Polsek, yang dilaporkan, Sabtu (31/5).
SIB sendiri mengaku menyesal atas perbuataannya dan meminta maaf kepada pacarnya warga Kelurahan Serbelawan, Dolok Batu Nanggar. “Aku tak sengaja dan aku juga mengakui kesalahanku. Mudah-mudahan dia (SRA) dan keluarganya mau memaafkanku,” ujarnya.
Dikatakannya, atas perbuataannya tersebut, saat ini keluarganya masih mengupayakan damai dengan keluarga korban.
Amatan wartawan, SIB yang menggunakan baju hitam celana pendek terlihat murung berada di Sel Tahanan Polsek Bangun.
Sebelumnya, SIB (23) diringkus kepolisian, dari dekat rumahnya di Jalan Patimura, Kelurahan Tomuan, Siatar Timur, Sabtu (7/6). Anak bungsu dari Wakil Ketua DPRD Kota Siantar, diringkus karena telah melakukan penganiayaan terhadap Pacarnya SRA (19).
“Aku tidak ada menganiayanya, aku cuma tak sengaja menyikut dan tangan ku mengenai wajahnya,” aku SIB saat ditemui di Polsek Siantar Martoba.
Hal tersebut terjadi, diceritaknnya, mulanya, mereka pergi bersama-sama dengan Pacarnya selama 3 tahun ini, ke Kolam Renang Tri Yudha Jalan SM Raja, Kelurahan Lapangan Tembak, Siantar Sitalasari tersebut, Sabtu (31/5).
Di kolam renang tersebut, pacarnya memintanya untuk memoto sembari memberikan HP milik pacarnya tersebut kepadanya. Namun saat itu, HP pacarnya berbunyi menandakan adanya sebuah telepon dari orang bernama Unang, yang tak lain mantan pacar dari SRA.
“Kujawab aja telepon itu, tapi dia (SRA) malah mau merampas HP itu, dan kami menjadi rebutan HP, sehingga HP tersebut jadi jatuh,” ujarnya.
Setelah HP tersebut terjatuh, SRA memegang tangannya dengan sekuat tenaga, dan ia pun memaksa melepaskan tangan SRA yang memegang tangannya, agar ia bisa pergi meninggalkan SRA.
Tangannya berhasil dilepasnya, dan selanjutnya ia pun memaki-maki SRA dan mencoba meninggalkan SRA. Namun SRA memeluk tubuhnya dari belakang. Saat inilah ia mengaku, tak sengaja menyikut dada SRA dan memukul wajah SRA.
“Sebenarnya tidak ada kupukul, aku hanya ingin melapas pelukannya, malu dilihat orang banyak. Eh ternyata, wajah dan dada SRA kenal sikut tanganku,” ujarnya. Setelah itu, ia meninggal pacarnya.
Sebelum SRA membuat pengaduan, SRA sudah mengancamnya bila tidak minta maaf kepadanya dan orangtuanya, mengingat orangtua pacarnya sudah mengetahui pertengkaran mereka. “Tapi, belum lagi aku minta maaf dan aku pun tak tahu adanya laporan ini aku sudah ditangkap,” ujarnya.
Akibat perbuatan tersebut, SIB mengaku menyesal dan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Ditanya mengenai hubungan mereka dengan Sri, Subhan menjawab, belum bisa mengetahui apakah bisa berkelanjutan. (akb/smg/bd)
