PANTAILABU, SUMUTPOS.CO – Setelah 6 hari menjadi tontotan warga Desa Denai Kuala dan sekitarnya, pohon durian menangis di lahan seluas 2.400 m2 milik Tengku Nafis Syahmaja, di Dusun I, Desa Denai Kuala, Kecamatan Pantai Labu akhirnya ditutup pemiliknya, Sabtu (7/6) pagi.
Pantaun wartawan, sejak pagi warga dari luar desa dengan mengendarai sepeda motor datang ke lokasi ingin melihat pohon durian sekaligus mendengar dari dekat suara tangisan pohon durian yang menghebohkan itu. Namun, sekira 30 meter sebelum lokasi sebuah kertas karton bertuliskan,” Mohon maaf, dilarang masuk. Itu semua hanyalah tipu daya syaitan, kita menyadari bahwasanya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kita semua orang yang beriman.”
Sambil membaca tulisan itu pengunjung distop oleh warga sekitar dengan menyebutkan jika lokasi itu sudah ditutup oleh pimiliknya. Di lokasi pohon durian itu terpasang tali pembatas yang dililitkan ke sebuah pohon sawit yang ada di samping sebuah rumah yang berjarak 20 meter ke lokasi pohon durian. Sehingga untuk melihat pohon durian itupun terpaksa dari jarak jauh.
“Tidak bisa lagi mendekat ke pohon durian itu. Kalau mau lihat dari batas inilah,” sebut warga yang tinggal di lokasi lahan itu.
Salah seorang pria yang mengaku masih keluarga dari pemilik lokasi lahan itu menyebutkan, informasi pohon durian menangis itu sudah sampai ke luar Kabupaten Deli Serdang. Pasalnya, warga dari Belawan dan Rantau Parapat juag sudah datang ke lokasi itu untuk melihat pohon durian tersebut.
“Bukan hanya warga Pantai Labu saja yang datang bang, dari Rantau Parapat saja dipalapalai juga datang untuk melihat pohon durian itu,” sebut pria bertubuh agak gempal, yang mengaku masih famili pemilik lahan dan tinggal di rumah yang berjarak sekira 40 meter dari lokasi pohon durian.
Sementara itu informasi yang dihimpun, lokasi pohon durian itu ditutup lantaran beredar kabar di luar adanya pengutipan kepada pengunjung yang ingin melihat pohon durian menangis itu oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
”Padahal sejak hari pertama kami tidak ada melakukan kutipan tapi justru yang beredar rumor di luar sana ada pengutipan. Yang kami kutip hanya parkir kendaraan itupun demi keamanan kendaraan pengunjung,”sebut seorang pria berbadan sedang kepada wartawan.Yuli (27), salah seorang pengunjung yang mengaku tinggal di Tanjung Morawa merasa kecewa karena tidak dapat melihat pohon durian yang dikabarkan mengeluarkan suara tangisan itu.
“Penasaran aja mau melihat pohon durian itu dari dekat dan ingin mendengar suara tangisan yang berasal dari pohon durian itu,” ucapnya. (man)