26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Kepala Terpisah dari Badan

Foto: Amri/PM Mayat yang ditemukan saat divekuasi ke RSU Adam Malik.
Foto: Amri/PM
Mayat yang ditemukan saat divekuasi ke RSU Adam Malik.

PANCURBATU, SUMUTPOS.CO – Sesosok mayat pria tanpa identitas yang ditemukan dengan kondisi kepala terpisah dari badan menggemparkan warga Pancur Batu, Sabtu (7/6) sore. Saat ditemukan pria yang diperkirakan berusia 21 tahun itu mengenakan baju kaos hitam dengan liris kuning di dada, celana jeans hitam merek lea dan tali pinggang kulit, serta sepatu pansus warna orange.

Mayat itu pertama kali diketahui Tarno (45). Sore, sekira pukul 16.00 Wib, petani penggarap itu sedang membabat rumput di Desa Glugur Rimbun Dusun 2 Pasar Tiga Kecamatan Pancur Batu.

Baru beberapa kali membabat rumput, Tarno mencium bau busuk yang menyengat serta lalat berterbangan. Lantas ia pun mencari asal bau tersebut. Ketika Tarno mulai mencari ia melihat sesosok mayat lelaki telungkup di antara semak-semak.

Kaget atas temuannya, Tarno pun memberi tahu warga lainnya dan melapor ke Polsek Pancur Batu. Tak lama, Kanit Reskrim Polsek Pancur Batu AKP Parulian Samosir dan Waka Polsek AKP P Bangun, beserta beberapa personel lainnya turun ke TKP.

Saat proses evakuasi, polisi menemukan mayat pria berkulit sawo matang itu tanpa kepala. Tak lama petugas menemukan kepala korban tak jauh dari tubuh pria malang itu. Kondisi tangan dan kepalanya sudah jadi tulang. Sedangkan kaki dan bokongnya masih utuh. Kondisi luka di leher disyaki akibat sayatan benda tajam.

Setelah menempatkan mayat di sebuah karung, polisi membawanya ke ruang intalasi jenazah RSUP H Adam Malik guna keperluan otopsi. Diperkirakan pria tanpa identitas dengan tinggi badan 165 cm itu dibunuh lalu dibuang di lokasi ditemukan.

“Kondisinya sudah busuk, serta sulit dikenali. Karena itu kita akan membawanya ke Rumah Sakit Adam Malik untuk diotopsi,” ujar Kanit Reskrim Polsek Pancur Batu.

“Kasus ini akan kami tangani dan jadi perhatian kami,” sambung AKP Parulian Samosir.

Keterangan warga yang menyaksikan proses evakuasi, TKP tersebut jarang dilintasi. Selain wilayah perkebunan, pemukiman warga juga jauh, berkisar 100 meter. Mereka juga tak mengenali sosok mayat.

“Dua minggu lalu ada bau bangkai di sini, tapi kami tak yakin itu bangkai manusia, kami kira tikus. Kalau memang ada pembunuhan pasti kami tau, kan kami sering bekerja dekat sini entah bercak darah pasti ketahuan itu kalau dibunuhnya di sini,” ujar Martin, salah seorang petani di lokasi temuan.

“Dibunuh di luar sana ini bang dan dibuang kemari kayaknya sudah tau lokasi sini sepi si pelakunya,” sambung warga lainnya menguatkan keterangan Martin.

 

LOKASI TEMUAN ANGKER

Bagi warga sekitar, lokasi temuan mayat dikenal angker. Bahkan Tugino, warga sekitar menyebut kalau malam menjelang penduduk dusun 2 pasar 3 Desa Glugur Rimbun Kecamatan Pancur Batu tak ada yang berani melintas.

“Angker lokasi ini bang, banyak hantunya. Makanya kalau malam selalu sepi karena warga takut melintas di sini,” ungkap Tugino.

Lokasi temuan mayat merupakan hanya beberapa meter dari badan jalan. Sedangkan kiri-kanan jalan merupakan lahan perkebunan. Dan tak ada lampu penerangan di sepanjang jalan.

“Ini tanah garapan warga, sebagian untuk ditanami sawit dan sebagian lagi untuk berkebun. Kami kalau siang bekerja disini,” jelas Warno. (mri/bd)

Foto: Amri/PM Mayat yang ditemukan saat divekuasi ke RSU Adam Malik.
Foto: Amri/PM
Mayat yang ditemukan saat divekuasi ke RSU Adam Malik.

PANCURBATU, SUMUTPOS.CO – Sesosok mayat pria tanpa identitas yang ditemukan dengan kondisi kepala terpisah dari badan menggemparkan warga Pancur Batu, Sabtu (7/6) sore. Saat ditemukan pria yang diperkirakan berusia 21 tahun itu mengenakan baju kaos hitam dengan liris kuning di dada, celana jeans hitam merek lea dan tali pinggang kulit, serta sepatu pansus warna orange.

Mayat itu pertama kali diketahui Tarno (45). Sore, sekira pukul 16.00 Wib, petani penggarap itu sedang membabat rumput di Desa Glugur Rimbun Dusun 2 Pasar Tiga Kecamatan Pancur Batu.

Baru beberapa kali membabat rumput, Tarno mencium bau busuk yang menyengat serta lalat berterbangan. Lantas ia pun mencari asal bau tersebut. Ketika Tarno mulai mencari ia melihat sesosok mayat lelaki telungkup di antara semak-semak.

Kaget atas temuannya, Tarno pun memberi tahu warga lainnya dan melapor ke Polsek Pancur Batu. Tak lama, Kanit Reskrim Polsek Pancur Batu AKP Parulian Samosir dan Waka Polsek AKP P Bangun, beserta beberapa personel lainnya turun ke TKP.

Saat proses evakuasi, polisi menemukan mayat pria berkulit sawo matang itu tanpa kepala. Tak lama petugas menemukan kepala korban tak jauh dari tubuh pria malang itu. Kondisi tangan dan kepalanya sudah jadi tulang. Sedangkan kaki dan bokongnya masih utuh. Kondisi luka di leher disyaki akibat sayatan benda tajam.

Setelah menempatkan mayat di sebuah karung, polisi membawanya ke ruang intalasi jenazah RSUP H Adam Malik guna keperluan otopsi. Diperkirakan pria tanpa identitas dengan tinggi badan 165 cm itu dibunuh lalu dibuang di lokasi ditemukan.

“Kondisinya sudah busuk, serta sulit dikenali. Karena itu kita akan membawanya ke Rumah Sakit Adam Malik untuk diotopsi,” ujar Kanit Reskrim Polsek Pancur Batu.

“Kasus ini akan kami tangani dan jadi perhatian kami,” sambung AKP Parulian Samosir.

Keterangan warga yang menyaksikan proses evakuasi, TKP tersebut jarang dilintasi. Selain wilayah perkebunan, pemukiman warga juga jauh, berkisar 100 meter. Mereka juga tak mengenali sosok mayat.

“Dua minggu lalu ada bau bangkai di sini, tapi kami tak yakin itu bangkai manusia, kami kira tikus. Kalau memang ada pembunuhan pasti kami tau, kan kami sering bekerja dekat sini entah bercak darah pasti ketahuan itu kalau dibunuhnya di sini,” ujar Martin, salah seorang petani di lokasi temuan.

“Dibunuh di luar sana ini bang dan dibuang kemari kayaknya sudah tau lokasi sini sepi si pelakunya,” sambung warga lainnya menguatkan keterangan Martin.

 

LOKASI TEMUAN ANGKER

Bagi warga sekitar, lokasi temuan mayat dikenal angker. Bahkan Tugino, warga sekitar menyebut kalau malam menjelang penduduk dusun 2 pasar 3 Desa Glugur Rimbun Kecamatan Pancur Batu tak ada yang berani melintas.

“Angker lokasi ini bang, banyak hantunya. Makanya kalau malam selalu sepi karena warga takut melintas di sini,” ungkap Tugino.

Lokasi temuan mayat merupakan hanya beberapa meter dari badan jalan. Sedangkan kiri-kanan jalan merupakan lahan perkebunan. Dan tak ada lampu penerangan di sepanjang jalan.

“Ini tanah garapan warga, sebagian untuk ditanami sawit dan sebagian lagi untuk berkebun. Kami kalau siang bekerja disini,” jelas Warno. (mri/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/