SUMUTPOS.CO – Semua tailings di Tambang Emas Martabe ditempatkan di Tailing Storage Facility (TSF). Keamanan penempatan tailings menjadi prioritas utama PT Agincourt Resources (PTAR) yang mengelola tambang, dengan menerapkan serangkaian langkah komprehensif untuk memastikan risiko yang terkait dengan TSF Martabe adalah minimal, sesuai dengan praktik industri terkemuka.
“TSF dirancang oleh sebuah perusahaan konsultan teknik geoteknik yang diakui secara internasional dan sangat berpengalaman. Membangun tanggul yang terdiri dari zona batuan padat, tanah liat dan pasir serta dirancang dengan hati-hati dan dibangun menggunakan metode ‘pengangkatan ke hilir’,” kata Presiden Direktur PTAR, Muliady Sutio, seperti dikutip dari Annual Report 2020 PT Agincourt Resources, kemarin.
Desain TSF dibuat memenuhi kriteria keamanan yang ditentukan oleh International Committee on Large Dams (ICOLD) serta telah ditinjau dan disetujui oleh Komite Keamanan Bendungan Indonesia. Pembangunan tanggul diverifikasi melalui program jaminan kualitas dan kendali mutu (QA/QC) yang berkelanjutan.
“Kelebihan air di TSF dari curah hujan dengan cepat dihilangkan dengan memompa kelebihan air ke WPP. Penempatan tailings dilakukan dengan cara yang memaksimalkan konsolidasi dan kekuatan pantai tailing,” katanya.
Program Pemantauan
Kondisi ekstensif tersedia dengan hasil pemantauan ditinjau secara berkelanjutan oleh konsultan desain. Komite Pengarah Keamanan TSF secara teratur meninjau status keamanan TSF. Tinjauan independen tahunan atas fasilitas tersebut dilakukan oleh para ahli independen TSF yang sangat berpengalaman.
“Pada tahun 2020, sebanyak 6,1 juta ton tailing ditempatkan di TSF tanpa insiden dan telah sesuai dengan Kode Praktik Penempatan Aman Tailing. Puncak tanggul dinaikkan empat meter untuk menyediakan kapasitas tambahan sesuai dengan spesifikasi desain. Jumlah titik pembuangan ditingkatkan agar tailing lebih merata di sepanjang tanggul,” katanya.
Peralatan tambahan dipasang untuk membantu pemantauan kondisi. Level air di TSF dijaga seminimal mungkin. Upaya-upaya ini bersamaan dengan praktik pengendapan yang baik, menghasilkan sisi tailing yang terkumpul dengan baik dengan air yang berjarak dari tanggul.
Perencanaan penempatan tailings dilanjutkan pada tahun 2020 dengan penerapan studi desain khusus untuk fasilitas tailing kedua, yang akan membantu memenuhi persyaratan penempatan tailings tambang berdasarkan cadangan bijih saat ini. Fasilitas ini akan mengutamakan penempatan dan pemadatan tailing yang telah dikeringkan.
“Teknik ini termasuk relatif baru dan menawarkan keuntungan signifikan dalam hal pengurangan risiko dan penutupan akhir tambang,” tutup Muliady. (mea)