MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jamaah Calon HajI Kloter 12 Embarkasi Medan dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci pagi ini, Rabu (9/8). Dari 384 orang jamaah, 30 orang diantaranya jamaah calon haji (Calhaj) asal Kabupaten Karo. Di Tanah Suci, mereka akan mendoakan agar musibah erupsi Gunung Sinabung cepat berakhir.
Mereka meninggalkan kampung halaman yang sedang dirundung malang akibat erupsi Gunung Sinabung sejak tahun 2010 sampai sekarang. Mereka masuk Asrama Haji Medan, Selasa (8/8). “Ya, semua Calhaj yang berangkat sudah ikhlas dan tegar meninggalkan kampung halaman. Mereka pun akan berdoa untuk Karo agar musibah erupsi Gunung Sinabung cepat berakhir,” kata Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Karo Dur Brutu kepada wartawan, kemarin.
Dijelaskannya, seluruh Calhaj telah mendapatkan pembekalan secara khusus terkait pelaksanaan ibadah haji. “Walaupun hujan abu terus berlangsung, namun Calhaj tidak patah semangat dalam kegiatan manasik,” katanya, kemarin.
Calhaj Kloter 12 adalah gabungan dari Calhaj Padanglawas dan GunungSitoli. Kepala Seksi Dokumen dan Pendaftaran Haji Kanwil Kemenag Sumut, Eri Nofa menyebutkan, sesuai data, seharusnya jamaah Calhaj Kloter 12, berasal dari Paluta 352 orang, asal Karo 30 orang, asal Gunung Sitoli 6 orang dan Petugas 5 orang. Namun ada jamaah yang open praman 1, meninggal 1, dan sakit sebelum masuk asrama 2 orang.
Sementara Wakil Kepala Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Medan, dr Aulianto menyebutkan, Calhaj beresiko tinggi (Risti) di Kloter 12 ini berjumlah 270 orang yang terdiri dari 126 laki-laki dan 144 orang perempuan. Untuk kunjungan Poliklinik, dikatakannya, berjumlah 40 orang. Sementara Calhaj yang dirujuk ke Rumah Sakit Haji Medan, 1 orang atas nama Torang Saito Harahap karena menderita anemia positif. Namun diakuinya Calhaj itu kemungkinan besar akan dapat berangkat.
Kepala Kantor Kemenag Padang Lawas Utara, Permohonan Siregar menjelaskan, jumlah Calhaj asal Padang Lawas Utara tahun 2017 adalah 352. Namun disebut permohonan yang dibawa ke Asrama Haji Medan, hanya 348 orang.
Dikatakan Permohonan, hal itu karena ada dua Calhaj meninggal yang dunia sebelum masuk Asrama, atas nama Ali Basah Daulay, warga Simaninggir, Padang Lawas Utara dan Kholid Lubis (TPHD), warga Paolan, Alongonan, Padang Lawas Utara. “Untuk 352 itu, dulunya sebelum ada yang meninggal dunia 2 orang. Jangan dimasukkan itu lagi karena itu sebelum masuk Asrama. Masih jauh sebelumnya, ” ujar Permohonan.
Selain itu, Permohonan yang didampingi PLH Kasi Haji Kantor Kemenag Padang Lawas Utara, Haddad Ulum Harahap itu menyebut ada dua Calhaj yang juga tunda berangkat karena sakit struk. Dikatakan Permohonan, kedua Calhaj itu atas nama Tiraya Siregar, warga Sunggam Julu, Padang Bolak dan Siti Erlan, warga Sobar Padang Bolak Julu.
Diakui Permohonan, kedua Calhaj itu sudah melunasi BPIH, namun sakit saat mendekati berangkat. “Untuk Calhaj kita yang risti, berusia di atas 60 tahun, ada sekitar 30 persen,” lanjut Permohonan. (ain/adz)