34.5 C
Medan
Friday, May 3, 2024

BI Kembangkan Klaster Cabai Merah

Foto: M IDRIS/SUMUT POS
SERAHKAN BANTUAN: Kepala BI Sumut Arif Budi Santoso (tengah) didampingi Bupati Deli Serdang H Ashari Tambunan (kiri) menyerahkan bantuan secara simbolis kepada petani di Desa Sidodadi R Kec Beringin, Rabu (31/5).

SUMUTPOS.CO – KANTOR Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara (Sumut) tengah mengembangkan klaster cabai merah dan wirausahawan baru di Kabupaten Deliserdang. Pengembangan tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut kerja sama dengan Pemkab Deliserdang.

Kepala BI Sumut Arif Budi Santoso menjelaskan, pengembangan klaster cabai merah dilakukan Kelompok Juli Tani di Desa Sidodadi R Kec Beringin. Pemilihan kelompok tani tersebut berdasarkan usulan dari Dinas Pertanian Deliserdang dan juga hasil survei dengan pertimbangan melihat pengalaman, potensi lahan, kelembagaan dan inovasi.

“Cabai merah menjadi pilihan karena merupakan penyumbang inflasi terbesar di wilayah Medan maupun Sumut pada tahun 2016. Sebanyak 66 persen inflasi Sumut disumbang oleh cabai merah,” jelas Arif pada peluncuran klaster cabai merah dan penyerahan bantuan di desa tersebut, Rabu (31/5).

“Oleh sebab itu, melalui pengembangan klaster ini diharapkan dapat menjadikan Deliserdang sebagai daerah penyuplai cabai merah. Sekaligus juga mendukung ketahanan pangan daerah itu sendiri dan sekitarnya. Terutama Kota Medan,” sambung Arif.

Diutarakannya, dengan pengembangan pada kelompok tani itu diharapkan dapat menjadi keunggulan tersendiri dan dapat dipertahankan. Sehingga, bisa menjadi contoh kelompok tani yang lainnya.

“Jadi, pengembangan yang dilakukan bukan sekali saja. Melainkan secara continue. Mulai dari masa tanam hingga masa panen.

Arif juga mengatakan, pihaknya mengajarkan bagaimana membuat pupuk organik sendiri dengan waktu yang relatif singkat dan biaya murah. Dengan demikian, tentunya ongkos produksi tanaman cabai merah menjadi lebih murah.

“Selain itu berdampak kepada harga cabai itu sendiri, sehingga bisa dikendalikan,” beber Arif.

Dia mengaku, sebenarnya pihaknya ingin berada di semua kabupaten/kota yang ada di Sumut dengan potensi yang dimiliki. Akan tetapi, tentunya bertahap dan tidak bisa sekaligus. Sebab, apabila secara bersamaan pastinya akan keteteran.

“Selanjutnya, kemungkinan setelah dari Deliserdang akan ke Tanah Karo,” cetus Arif.

Ia menambahkan, selain kerja sama pengembangan klaster cabai merah, pihaknya memfasilitasi pengembangan wirausahawan baru Deliserdang. Wirausahawan terpilih akan mengikuti program pendampingan intensif selama kurang lebih 6 bulan.

Foto: M IDRIS/SUMUT POS
SERAHKAN BANTUAN: Kepala BI Sumut Arif Budi Santoso (tengah) didampingi Bupati Deli Serdang H Ashari Tambunan (kiri) menyerahkan bantuan secara simbolis kepada petani di Desa Sidodadi R Kec Beringin, Rabu (31/5).

SUMUTPOS.CO – KANTOR Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara (Sumut) tengah mengembangkan klaster cabai merah dan wirausahawan baru di Kabupaten Deliserdang. Pengembangan tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut kerja sama dengan Pemkab Deliserdang.

Kepala BI Sumut Arif Budi Santoso menjelaskan, pengembangan klaster cabai merah dilakukan Kelompok Juli Tani di Desa Sidodadi R Kec Beringin. Pemilihan kelompok tani tersebut berdasarkan usulan dari Dinas Pertanian Deliserdang dan juga hasil survei dengan pertimbangan melihat pengalaman, potensi lahan, kelembagaan dan inovasi.

“Cabai merah menjadi pilihan karena merupakan penyumbang inflasi terbesar di wilayah Medan maupun Sumut pada tahun 2016. Sebanyak 66 persen inflasi Sumut disumbang oleh cabai merah,” jelas Arif pada peluncuran klaster cabai merah dan penyerahan bantuan di desa tersebut, Rabu (31/5).

“Oleh sebab itu, melalui pengembangan klaster ini diharapkan dapat menjadikan Deliserdang sebagai daerah penyuplai cabai merah. Sekaligus juga mendukung ketahanan pangan daerah itu sendiri dan sekitarnya. Terutama Kota Medan,” sambung Arif.

Diutarakannya, dengan pengembangan pada kelompok tani itu diharapkan dapat menjadi keunggulan tersendiri dan dapat dipertahankan. Sehingga, bisa menjadi contoh kelompok tani yang lainnya.

“Jadi, pengembangan yang dilakukan bukan sekali saja. Melainkan secara continue. Mulai dari masa tanam hingga masa panen.

Arif juga mengatakan, pihaknya mengajarkan bagaimana membuat pupuk organik sendiri dengan waktu yang relatif singkat dan biaya murah. Dengan demikian, tentunya ongkos produksi tanaman cabai merah menjadi lebih murah.

“Selain itu berdampak kepada harga cabai itu sendiri, sehingga bisa dikendalikan,” beber Arif.

Dia mengaku, sebenarnya pihaknya ingin berada di semua kabupaten/kota yang ada di Sumut dengan potensi yang dimiliki. Akan tetapi, tentunya bertahap dan tidak bisa sekaligus. Sebab, apabila secara bersamaan pastinya akan keteteran.

“Selanjutnya, kemungkinan setelah dari Deliserdang akan ke Tanah Karo,” cetus Arif.

Ia menambahkan, selain kerja sama pengembangan klaster cabai merah, pihaknya memfasilitasi pengembangan wirausahawan baru Deliserdang. Wirausahawan terpilih akan mengikuti program pendampingan intensif selama kurang lebih 6 bulan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/