26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

ASI Pengaruhi Perkembangan Anak

Menyusui bayi-Ilustrasi.

TEBINGTINGGI,SUMUTPOS.CO-Air Susu Ibu (ASI) merupakan Asi Eksklusif dan menjadi asupan bayi yang sangat berpengaruh dalam tumbuh kembangnya seorang anak.

Hal itu disampaikan Wali Kota Tebingtinggi diwakili Staf Ahli, Bambang Sudaryono saat membuka kegiatan Sosialisasi Koordinasi Lintas Sektoral Dalam Fasilitas Pojok ASI di Tempat Umum yang diselenggarakan Dinas Kesehatan, di Rumah Makan Pondok Bagelen, Rabu(8/8).

Dijelaskan Bambang, indikator keberhasilan pembangunan kesehatan, diantaranya penurunan angka kematian bayi dan peningkatan status gizi masyarakat.

Menurutnya, saat ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda. Dimana satu sisi, masih banyak penderita kurang gizi. “Untuk itulah pen-tingnya asupan ASI bagi bayi dari sejak lahir hingga berusia 2,6 tahun, tanpa menambah atau mengganti dengan makanan,”ujarnya.

Bersadarkan hasil Riskesdes 2013, lanjut Bambang, capaian ASI ekslusif sebesar 30,3 persen, dan ini masih jauh dari target capaian nasional. Untuk itulah, tak ada alasan ibu-ibu tidak menyusui bayinya di tempat umum.

“Kami berharap kepada instansi pemerintah, khususnya untuk pelayanan umum yang belum menyiapkan fasilitas pojok ASI untuk segera menyiapkan, termasuk Kantor Camat dan Lurah,”katanya.

Sebelumnya, Kadis Kesehatan dr Nanang Fitra Aulia SpPK dalam laporannya menyampaikan, sosialisasi tersebut bertujuan untuk penyediaan tempat dan meningkatkan kesehatan ibu untuk menyusui bayi dengan aman, nyaman dan privasi.

Hadir pada sosialisasi tersebut, para Kapuskesmas, pimpin BUMN, pimpinan rumah sakit swasta, dinas perhubungan, dinas sosial Kemenag, Polres Tebingtinggi dan Camat se Kota Tebingtinggi. (ian/han)

Menyusui bayi-Ilustrasi.

TEBINGTINGGI,SUMUTPOS.CO-Air Susu Ibu (ASI) merupakan Asi Eksklusif dan menjadi asupan bayi yang sangat berpengaruh dalam tumbuh kembangnya seorang anak.

Hal itu disampaikan Wali Kota Tebingtinggi diwakili Staf Ahli, Bambang Sudaryono saat membuka kegiatan Sosialisasi Koordinasi Lintas Sektoral Dalam Fasilitas Pojok ASI di Tempat Umum yang diselenggarakan Dinas Kesehatan, di Rumah Makan Pondok Bagelen, Rabu(8/8).

Dijelaskan Bambang, indikator keberhasilan pembangunan kesehatan, diantaranya penurunan angka kematian bayi dan peningkatan status gizi masyarakat.

Menurutnya, saat ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda. Dimana satu sisi, masih banyak penderita kurang gizi. “Untuk itulah pen-tingnya asupan ASI bagi bayi dari sejak lahir hingga berusia 2,6 tahun, tanpa menambah atau mengganti dengan makanan,”ujarnya.

Bersadarkan hasil Riskesdes 2013, lanjut Bambang, capaian ASI ekslusif sebesar 30,3 persen, dan ini masih jauh dari target capaian nasional. Untuk itulah, tak ada alasan ibu-ibu tidak menyusui bayinya di tempat umum.

“Kami berharap kepada instansi pemerintah, khususnya untuk pelayanan umum yang belum menyiapkan fasilitas pojok ASI untuk segera menyiapkan, termasuk Kantor Camat dan Lurah,”katanya.

Sebelumnya, Kadis Kesehatan dr Nanang Fitra Aulia SpPK dalam laporannya menyampaikan, sosialisasi tersebut bertujuan untuk penyediaan tempat dan meningkatkan kesehatan ibu untuk menyusui bayi dengan aman, nyaman dan privasi.

Hadir pada sosialisasi tersebut, para Kapuskesmas, pimpin BUMN, pimpinan rumah sakit swasta, dinas perhubungan, dinas sosial Kemenag, Polres Tebingtinggi dan Camat se Kota Tebingtinggi. (ian/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/