25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Leher Digorok hingga Nyaris Putus

Usai Nonton Kuda Lumping, Pelajar SMP Dibunuh

BINJAI- Peristiwa tragis dialami Diki Nirwansyah Bana (16), warga Pasar Lori, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat. Usai nonton kuda lumping, lehernya digorok hingga nyaris putus oleh Frans Orlandi (28), warga yang sama, Jumat (7/10) malam pukul 23.00 WIB.

Malam itu, Diki yang masih duduk di bangku SMP dan tiga temannya menonton kuda lumping tak jauh dari tempat tinggalnya. Meski pertunjukan kuda lumping itu belum selesai, Diki dan tiga temannya berniat pulang.

Saat menuju ke rumah masing-masing, mereka melintas di depan rumah Frans Orlandi. Ternyata, Frans telah mengintai mereka dari samping rumahnya yang gelap dan langsung menarik Diki. Tanpa ampun, Frans menjambak rambut Diki dan menggorok lehernya hingga nyaris putus.

Melihat kejadian itu, teman-teman Diki melarikan diri sembari meminta pertolongan warga. Sementara korban yang telah tewas diseret ke belakang rumah Frans.

Berselang beberapa menit, petugas Polsek Kuala yang dipimpin Kapolsek Kuala AKP Turnip dan Kanit Reskrim Iptu Misrianto SSos beserta puluhan warga mendatangi rumah tersangka. Begitu sampai di TKP, petugas dan warga mendapati korban di lubang sampah dengan kondisi tidak bernyawa. Selanjutnya, korban di bawa ke Puskesmas Kuala, untuk dilakukan visum.

Setelah itu, Kapolsek Kuala dan jajarannya serta warga setempat, langsung mencari tersangka. Sekitar pukul 05.00 WIB, terdengar suara teriakan warga yang mengatakan ada maling. Lantas, Kapolsek Kuala dan jajarannya menyusul ke lokasi teriakan tersebut. Ternyata, orang yang diteriaki maling itu adalah tersangka yang sudah babak belur dihajar warga. Tersangka langsung diamankan ke Mapolsek Kuala.

Nikolas (55), orangtua Diki mengaku sangat terkejut atas kejadian itu. “Malam itu saya juga melihat kuda kepang. Tapi, alangkah terkejutnya saya, setelah saya dapat kabar kalau anak saya sudah meninggal dunia karena digorok,” ujarnya.
Nikolas hanya bisa berharap, agar pelaku dihukum setimpal.

Sementara Niko, abang korban yang emosi atas kematian adiknya sempat ingin membakar rumah tersangka. “Enak kali dia memotong leher adikku. Sudah, bakar saja rumahnya,” teriak Niko dengan emosi. Bahkan, Niko juga mengaku akan balas dendam kepada tersangka. “Aku tidak terima, aku mau balas dendam,” ucapnya.
Sementara itu, tersangka yang disebut-sebut anak supir angkot ini diduga kurang waras. Bahkan, saat diamankan warga, ia sempat melawan dan akhirnya dipukuli warga. Akibat pukulan warga, tersangka terpaksa dilarikan ke Puskesmas Kuala.

“Memang kata orangtuanya, tersangka ini kurang waras. Bahkan, pernah masuk rumah sakit jiwa beberapa kali,” ujar Kanit Reskrim Polsek Kuala Iptu Misrianto Ssos.

Masrianto juga mengatakan, akibat kemarahan keluarga korban, rumah tersangka nyaris dibakar. Bahkan, satu sepeda motor dan satu becak bermotor milik tersangka dibakar warga. “Kita juga belum tahu motif pembunuhannya,” kata Masrianto.(dan)

Usai Nonton Kuda Lumping, Pelajar SMP Dibunuh

BINJAI- Peristiwa tragis dialami Diki Nirwansyah Bana (16), warga Pasar Lori, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat. Usai nonton kuda lumping, lehernya digorok hingga nyaris putus oleh Frans Orlandi (28), warga yang sama, Jumat (7/10) malam pukul 23.00 WIB.

Malam itu, Diki yang masih duduk di bangku SMP dan tiga temannya menonton kuda lumping tak jauh dari tempat tinggalnya. Meski pertunjukan kuda lumping itu belum selesai, Diki dan tiga temannya berniat pulang.

Saat menuju ke rumah masing-masing, mereka melintas di depan rumah Frans Orlandi. Ternyata, Frans telah mengintai mereka dari samping rumahnya yang gelap dan langsung menarik Diki. Tanpa ampun, Frans menjambak rambut Diki dan menggorok lehernya hingga nyaris putus.

Melihat kejadian itu, teman-teman Diki melarikan diri sembari meminta pertolongan warga. Sementara korban yang telah tewas diseret ke belakang rumah Frans.

Berselang beberapa menit, petugas Polsek Kuala yang dipimpin Kapolsek Kuala AKP Turnip dan Kanit Reskrim Iptu Misrianto SSos beserta puluhan warga mendatangi rumah tersangka. Begitu sampai di TKP, petugas dan warga mendapati korban di lubang sampah dengan kondisi tidak bernyawa. Selanjutnya, korban di bawa ke Puskesmas Kuala, untuk dilakukan visum.

Setelah itu, Kapolsek Kuala dan jajarannya serta warga setempat, langsung mencari tersangka. Sekitar pukul 05.00 WIB, terdengar suara teriakan warga yang mengatakan ada maling. Lantas, Kapolsek Kuala dan jajarannya menyusul ke lokasi teriakan tersebut. Ternyata, orang yang diteriaki maling itu adalah tersangka yang sudah babak belur dihajar warga. Tersangka langsung diamankan ke Mapolsek Kuala.

Nikolas (55), orangtua Diki mengaku sangat terkejut atas kejadian itu. “Malam itu saya juga melihat kuda kepang. Tapi, alangkah terkejutnya saya, setelah saya dapat kabar kalau anak saya sudah meninggal dunia karena digorok,” ujarnya.
Nikolas hanya bisa berharap, agar pelaku dihukum setimpal.

Sementara Niko, abang korban yang emosi atas kematian adiknya sempat ingin membakar rumah tersangka. “Enak kali dia memotong leher adikku. Sudah, bakar saja rumahnya,” teriak Niko dengan emosi. Bahkan, Niko juga mengaku akan balas dendam kepada tersangka. “Aku tidak terima, aku mau balas dendam,” ucapnya.
Sementara itu, tersangka yang disebut-sebut anak supir angkot ini diduga kurang waras. Bahkan, saat diamankan warga, ia sempat melawan dan akhirnya dipukuli warga. Akibat pukulan warga, tersangka terpaksa dilarikan ke Puskesmas Kuala.

“Memang kata orangtuanya, tersangka ini kurang waras. Bahkan, pernah masuk rumah sakit jiwa beberapa kali,” ujar Kanit Reskrim Polsek Kuala Iptu Misrianto Ssos.

Masrianto juga mengatakan, akibat kemarahan keluarga korban, rumah tersangka nyaris dibakar. Bahkan, satu sepeda motor dan satu becak bermotor milik tersangka dibakar warga. “Kita juga belum tahu motif pembunuhannya,” kata Masrianto.(dan)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/