30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Video Viral Beras Bulog Diduga Berplastik, Kabag Perekonomian: Tak Ada Hubungannya dengan Kami

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Beredar video berdurasi 2 menit, yang menampilkan seorang ibu protes terhadap nasi dari beras yang dibelinya pada Gerakan Pasar Murah Pemko Binjai di Kelurahan Berngam, Kecamatan Binjai Kota, belum lama ini. Polres Binjai yang sudah mengetahui informasi ini, pun menyebutkan, telah menyelidiki hal tersebut.

Dari informasi yang diperoleh, Polres Binjai sudah mendatangi seorang ibu yang menyebarkan video tersebut, hingga viral di media sosial (medsos). Kedatangan Polres Binjai untuk melakukan klarifikasi terkait hal tersebut, bersama tim dari Pemko Binjai.

“Ya. Sudah datang memang tim dari Unit Ekonomi Polres Binjai, untuk meminta klarifikasi dan keterangan terhadap ibu tersebut,” ungkap Kasatreskrim Polres Binjai, AKP Zuhatta Mahadi, Minggu (8/10).

Ditanya hasil klarifikasi, menurut Zuhatta, yang bersangkutan tetap menaruh rasa curiga terkait beras tersebut, yang diduga mengandung plastik. “Sedang kami selidiki terkait hal tersebut. Yang bersangkutan tetap curiga, seperti yang ada dalam video,” tuturnya.

Dalam video yang dilihat wartawan, ibu tersebut membandingkan 2 nasi yang dikepal seperti bola. Satu nasi berasal dari beras Bulog yang dibelinya pada kesempatan Gerakan Pasar Murah, dan satu nasi lainnya berasal dari kilang padi.

“Kalau yang ini (beras Bulog) seperti lebih padat, kalau yang ini (dari kilang) dilihat dari teksturnya agak lembek, benyek gitu,” kata seorang wanita dalam video tersebut.

Dalam video ini, ibu tersebut juga melempar kepalan kedua nasi ke lantai. “Ha… Membal dia yang beras Bulog, dicurigai. Kalau ini beras yang dari kilang, tidak,” bebernya.

Ibu tersebut juga mengatakan, akan melaporkan soal ini kepada kepala lingkungan setempat di Kelurahan Berngam, Kecamatan Binjai Kota.

“Ini mau saya kirim ke Ibu Lastri, ibu kepling di Kelurahan Berngam. Karena semalam saya beli beras Bulog ini di Berngam, yang mengatakan beras murah. Untung baru sekali masak, belum saya makan ini,” ujarnya lagi.

Dia mengatakan, ada 6 karung beras Bulog yang dibelinya. Rencananya, beras tersebut bakal dimasak untuk diberikan kepada anak yatim piatu. Namun karena hal tersebut, dia membatalkannya. “Saya akan pulangin, rugi saya. Saya beli banyak pula itu, beli 6 karung. Jadi akan saya kembalikan ke pemerintah,” sebutnya.

Menurutnya, tidak hanya ibu tersebut yang menjadi korban beras Bulog. Karena itu, dia meminta Pemko Binjai harus bertanggung jawab terkait hal tersebut.

“Saya dapat WA dari tetangga (awalnya), saya pikir hoax. Tapi ternyata saya juga timbul kecurigaan. Pemerintah harus bertanggung jawab ini. Astaghfirullahal’azim, Allahuakbar,” serunya.

Terpisah, Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Binjai, Andi Affandi menjelaskan, video tersebut tidak benar alias hoaks.

“Siapa yang bilang itu beras plastik? Masa beras Bulog dibilang beras plastik? Fitnah itu namanya,” kata dia.

“Sudah diklarifikasi itu, sudah diproses Polres Binjai, dalam artian diklarifikasi. Itu (Gerakan Pangan Murah) merupakan kegiatan orang (Dinas) Ketapang dan Bulog. Tak ada hubungannya dengan kami (Setdako Binjai),” pungkas Andi. (ted/saz)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Beredar video berdurasi 2 menit, yang menampilkan seorang ibu protes terhadap nasi dari beras yang dibelinya pada Gerakan Pasar Murah Pemko Binjai di Kelurahan Berngam, Kecamatan Binjai Kota, belum lama ini. Polres Binjai yang sudah mengetahui informasi ini, pun menyebutkan, telah menyelidiki hal tersebut.

Dari informasi yang diperoleh, Polres Binjai sudah mendatangi seorang ibu yang menyebarkan video tersebut, hingga viral di media sosial (medsos). Kedatangan Polres Binjai untuk melakukan klarifikasi terkait hal tersebut, bersama tim dari Pemko Binjai.

“Ya. Sudah datang memang tim dari Unit Ekonomi Polres Binjai, untuk meminta klarifikasi dan keterangan terhadap ibu tersebut,” ungkap Kasatreskrim Polres Binjai, AKP Zuhatta Mahadi, Minggu (8/10).

Ditanya hasil klarifikasi, menurut Zuhatta, yang bersangkutan tetap menaruh rasa curiga terkait beras tersebut, yang diduga mengandung plastik. “Sedang kami selidiki terkait hal tersebut. Yang bersangkutan tetap curiga, seperti yang ada dalam video,” tuturnya.

Dalam video yang dilihat wartawan, ibu tersebut membandingkan 2 nasi yang dikepal seperti bola. Satu nasi berasal dari beras Bulog yang dibelinya pada kesempatan Gerakan Pasar Murah, dan satu nasi lainnya berasal dari kilang padi.

“Kalau yang ini (beras Bulog) seperti lebih padat, kalau yang ini (dari kilang) dilihat dari teksturnya agak lembek, benyek gitu,” kata seorang wanita dalam video tersebut.

Dalam video ini, ibu tersebut juga melempar kepalan kedua nasi ke lantai. “Ha… Membal dia yang beras Bulog, dicurigai. Kalau ini beras yang dari kilang, tidak,” bebernya.

Ibu tersebut juga mengatakan, akan melaporkan soal ini kepada kepala lingkungan setempat di Kelurahan Berngam, Kecamatan Binjai Kota.

“Ini mau saya kirim ke Ibu Lastri, ibu kepling di Kelurahan Berngam. Karena semalam saya beli beras Bulog ini di Berngam, yang mengatakan beras murah. Untung baru sekali masak, belum saya makan ini,” ujarnya lagi.

Dia mengatakan, ada 6 karung beras Bulog yang dibelinya. Rencananya, beras tersebut bakal dimasak untuk diberikan kepada anak yatim piatu. Namun karena hal tersebut, dia membatalkannya. “Saya akan pulangin, rugi saya. Saya beli banyak pula itu, beli 6 karung. Jadi akan saya kembalikan ke pemerintah,” sebutnya.

Menurutnya, tidak hanya ibu tersebut yang menjadi korban beras Bulog. Karena itu, dia meminta Pemko Binjai harus bertanggung jawab terkait hal tersebut.

“Saya dapat WA dari tetangga (awalnya), saya pikir hoax. Tapi ternyata saya juga timbul kecurigaan. Pemerintah harus bertanggung jawab ini. Astaghfirullahal’azim, Allahuakbar,” serunya.

Terpisah, Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Binjai, Andi Affandi menjelaskan, video tersebut tidak benar alias hoaks.

“Siapa yang bilang itu beras plastik? Masa beras Bulog dibilang beras plastik? Fitnah itu namanya,” kata dia.

“Sudah diklarifikasi itu, sudah diproses Polres Binjai, dalam artian diklarifikasi. Itu (Gerakan Pangan Murah) merupakan kegiatan orang (Dinas) Ketapang dan Bulog. Tak ada hubungannya dengan kami (Setdako Binjai),” pungkas Andi. (ted/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/