29 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

PLN Wilayah Nias Gelar Syukuran Gardu Induk dan Transmisi 70 KV Beroperasi

ADIELI LAOLI/SUMUT POS
SALAM: Bupati Nias Sokhiatulo Laoli, bersama Direktur Operasional PT PLN Regional Sumatera Amir Rosidin, Manager PLN Wilayah Nias Evan Sirait, dan Asisiten III Kabupaten Nias, berjabat tangan, tanda dimulainya pengoperasian Gardu Induk dan jaringan transmisi 70 KV, Kamis (8/11).

NIAS, SUMUTPOS.CO – Infrastruktur ketenagalistrikan tegangan tinggi yang pertama di Pulau Nias, yakni Gardu Induk Gunungsitoli berkapasitas 2 x 30 MVA, dan Gardu Induk Telukdalam 1 x 30 MVA, beserta jaringan transmisi 70 KV, sepanjang 192 kilometer sirkuit, dengan jumlah tower 402 set, mulai dioperasikan.

Direktur Operasional PT PLN Regional Sumatera, Amir Rosidin mengatakan, pekerjaan Proyek Pembangunan Transmisi 70 KV ini dimulai saat peletakan batu pertama oleh Presiden RI Joko Widodo pada 17 Agustus 2016.

Rosidin menjelaskan, sejak dioperasikannya kedua gardu induk ini, kapasitas daya yang dimiliki PLN wilayah Nias saat ini mencapai 53 MW, sedangkan beban puncak sebesar 31 MW. Artinya daya PLN mengalami surplus berkisar 22 MW. Untuk itu, Rosidin berharap kepada para kepala daerah di Kepulauan Nias, agar bisa mengundang investor, sehingga daya listrik yang sekarang dimiliki PLN bisa terjual.

“Suplai kebutuhan listrik yang ada di Kepulauan Nias saat ini cukup aman. Kami juga sedang membangun pembangkit PLTGM 5 x 5 = 25 MW. Dan sedang dikerjakan PT PLN UIP Kitsum, diperkirakan tahun depan akan beroperasi,” tutur Rosidin, saat menggelar syukuran di lokasi PLTG Idanoi, Gunungsitoli, Nias, Kamis (8/11).

Menurut Rosidin, pertumbuhan listrik di Nias saat ini cukup tinggi, yakni sebesar 15 persen, jauh di atas pertumbuhan listrik nasional yang hanya 5-7 persen. Sehingga PLN Wilayah Nias, harus bersiap-siap membangun pembangkit-pembangkit baru, membangun transmisi-transmisi terkait, serta jaringan distribusi sampai ke pelosok Kepulauan Nias.

“Pada saat ini, rasio desa yang berlistrik 99 persen. Hampir semua desa telah teraliri listrik baik dari PLN, swadaya, maupun dari kementerian,” katanya.

Rosidin berjanji, sekalipun Dollar AS menguat, dan naiknya harga gas, PLN untuk saat ini tidak akan menaikkan tarif dasar listrik. Namun pihaknya tetap berupaya menyelesaikan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dengan cepat, tepat, dan taat.

“Kami berkomitmen, dengan kondisi ekonomi global yang tidak bersahabat saat ini, kami tidak akan menaikkan tarif listrik. Kami akan terus berusaha meningkatkan aksesibilitas masyarakat untuk mendapatkan listrik dengan mudah, juga mutu dengan tingkat keandalan yang baik,” ujarnya.

Tokoh masyarakat kepulauan Nias Silvester Lase, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kerja keras PLN dan program Nawacita Presiden Jokowi. Tak lupa dia mengucapkan terima kasih kepada Bupati Nias, yang bersusah payah mengurus permasalahan listrik ini di Jakarta.

Menurutnya, selama ini ada 2 kendala investor belum mau berinvestasi di Kepulauan Nias, yakni kendala listrik dan transportasi. Maka dengan diresmikannya Gardu Induk PLN ini, diharapkan tidak ada lagi pemadaman listrik di Kepulauan Nias.

Bupati Nias Sokhiatulo Laoli, mewakili kepala daerah se-Kepulauan Nias, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat dan PLN, atas terwujudnya program ini, baik Gardu Induk maupun Tower Transmisi 70 KV.

Sokhiatulo mengatakan, pada 2016 lalu, sempat terjadi krisis listrik di Kepulauan Nias. Saat itu mesin PLTD berkapasitas 20 MW yang disewa PLN dari PT APR, tiba-tiba berhenti beroperasi, penyebabnya tagihan sewa tak kunjung di bayar PLN kepada PT APR.

Sokhiatulo mengakui, pada pelaksanannya, banyak hambatan, karena kurangnya pemahaman masyarakat. Namun dengan dukungan semua pihak, pembangunan kelistrikan ini dapat diselesaikan. (mag-5/saz)

ADIELI LAOLI/SUMUT POS
SALAM: Bupati Nias Sokhiatulo Laoli, bersama Direktur Operasional PT PLN Regional Sumatera Amir Rosidin, Manager PLN Wilayah Nias Evan Sirait, dan Asisiten III Kabupaten Nias, berjabat tangan, tanda dimulainya pengoperasian Gardu Induk dan jaringan transmisi 70 KV, Kamis (8/11).

NIAS, SUMUTPOS.CO – Infrastruktur ketenagalistrikan tegangan tinggi yang pertama di Pulau Nias, yakni Gardu Induk Gunungsitoli berkapasitas 2 x 30 MVA, dan Gardu Induk Telukdalam 1 x 30 MVA, beserta jaringan transmisi 70 KV, sepanjang 192 kilometer sirkuit, dengan jumlah tower 402 set, mulai dioperasikan.

Direktur Operasional PT PLN Regional Sumatera, Amir Rosidin mengatakan, pekerjaan Proyek Pembangunan Transmisi 70 KV ini dimulai saat peletakan batu pertama oleh Presiden RI Joko Widodo pada 17 Agustus 2016.

Rosidin menjelaskan, sejak dioperasikannya kedua gardu induk ini, kapasitas daya yang dimiliki PLN wilayah Nias saat ini mencapai 53 MW, sedangkan beban puncak sebesar 31 MW. Artinya daya PLN mengalami surplus berkisar 22 MW. Untuk itu, Rosidin berharap kepada para kepala daerah di Kepulauan Nias, agar bisa mengundang investor, sehingga daya listrik yang sekarang dimiliki PLN bisa terjual.

“Suplai kebutuhan listrik yang ada di Kepulauan Nias saat ini cukup aman. Kami juga sedang membangun pembangkit PLTGM 5 x 5 = 25 MW. Dan sedang dikerjakan PT PLN UIP Kitsum, diperkirakan tahun depan akan beroperasi,” tutur Rosidin, saat menggelar syukuran di lokasi PLTG Idanoi, Gunungsitoli, Nias, Kamis (8/11).

Menurut Rosidin, pertumbuhan listrik di Nias saat ini cukup tinggi, yakni sebesar 15 persen, jauh di atas pertumbuhan listrik nasional yang hanya 5-7 persen. Sehingga PLN Wilayah Nias, harus bersiap-siap membangun pembangkit-pembangkit baru, membangun transmisi-transmisi terkait, serta jaringan distribusi sampai ke pelosok Kepulauan Nias.

“Pada saat ini, rasio desa yang berlistrik 99 persen. Hampir semua desa telah teraliri listrik baik dari PLN, swadaya, maupun dari kementerian,” katanya.

Rosidin berjanji, sekalipun Dollar AS menguat, dan naiknya harga gas, PLN untuk saat ini tidak akan menaikkan tarif dasar listrik. Namun pihaknya tetap berupaya menyelesaikan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dengan cepat, tepat, dan taat.

“Kami berkomitmen, dengan kondisi ekonomi global yang tidak bersahabat saat ini, kami tidak akan menaikkan tarif listrik. Kami akan terus berusaha meningkatkan aksesibilitas masyarakat untuk mendapatkan listrik dengan mudah, juga mutu dengan tingkat keandalan yang baik,” ujarnya.

Tokoh masyarakat kepulauan Nias Silvester Lase, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kerja keras PLN dan program Nawacita Presiden Jokowi. Tak lupa dia mengucapkan terima kasih kepada Bupati Nias, yang bersusah payah mengurus permasalahan listrik ini di Jakarta.

Menurutnya, selama ini ada 2 kendala investor belum mau berinvestasi di Kepulauan Nias, yakni kendala listrik dan transportasi. Maka dengan diresmikannya Gardu Induk PLN ini, diharapkan tidak ada lagi pemadaman listrik di Kepulauan Nias.

Bupati Nias Sokhiatulo Laoli, mewakili kepala daerah se-Kepulauan Nias, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat dan PLN, atas terwujudnya program ini, baik Gardu Induk maupun Tower Transmisi 70 KV.

Sokhiatulo mengatakan, pada 2016 lalu, sempat terjadi krisis listrik di Kepulauan Nias. Saat itu mesin PLTD berkapasitas 20 MW yang disewa PLN dari PT APR, tiba-tiba berhenti beroperasi, penyebabnya tagihan sewa tak kunjung di bayar PLN kepada PT APR.

Sokhiatulo mengakui, pada pelaksanannya, banyak hambatan, karena kurangnya pemahaman masyarakat. Namun dengan dukungan semua pihak, pembangunan kelistrikan ini dapat diselesaikan. (mag-5/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/