SUMUTPOS.CO – Koalisi PDIP dan PPP di Pemilihan Gubernur (Pilgubsu) sampai tadi malam (9/1), belum juga terbentuk. Salah satu penyebabnya, PDIP belum bersedia menyerahkan kursi bakal calon wakil gubernur (Bacawagub) kepada PPP.
Sikap PPP sejatinya sangat menentukan maju tidaknya Djarot Saiful Hidayat sebagai bakal calon gubernur (Bacagub) Sumut. Djarot yang diusung PDIP hanya mempunyai 16 kursi DPRD di Sumut. Kurang empat kursi dari syarat minimal. Harapan satu-satunya ada di PPP. Sebab, hanya PPP yang belum menentukan sikap dalam pilgub Sumut.
Partai yang dipimpin M Romahurmuziy itu mempunyai empat kursi di DPRD. Jika dua partai tersebut bergabung, syarat untuk mengusung pasangan calon (paslon) bakal terpenuhi. ”Kami memang belum memutuskan sikap di pilkada Sumut,” ungkap Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PPP Achmad Baidowi saat ditemui di kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro, Jakarta, kemarin.
Menurut dia, Djarot sebagai calon gubernur Sumut yang diusung PDIP sudah datang ke kantor DPP PPP. Namun, pertemuan tersebut belum menghasilkan kesepakatan. Pihaknya, ucap Awiek, sapaan akrab Achmad Baidowi, masih membahas kemungkinan koalisi dengan PDIP. Anggota komisi II itu menyatakan, dalam pembicaraan koalisi tersebut, partainya meminta jatah kursi bacawagub diserahkan kepada PPP. Tentu, tutur dia, permintaan itu wajar. Sebab, partainya diajak berkoalisi sehingga mengajukan persyaratan.
SUMUTPOS.CO – Koalisi PDIP dan PPP di Pemilihan Gubernur (Pilgubsu) sampai tadi malam (9/1), belum juga terbentuk. Salah satu penyebabnya, PDIP belum bersedia menyerahkan kursi bakal calon wakil gubernur (Bacawagub) kepada PPP.
Sikap PPP sejatinya sangat menentukan maju tidaknya Djarot Saiful Hidayat sebagai bakal calon gubernur (Bacagub) Sumut. Djarot yang diusung PDIP hanya mempunyai 16 kursi DPRD di Sumut. Kurang empat kursi dari syarat minimal. Harapan satu-satunya ada di PPP. Sebab, hanya PPP yang belum menentukan sikap dalam pilgub Sumut.
Partai yang dipimpin M Romahurmuziy itu mempunyai empat kursi di DPRD. Jika dua partai tersebut bergabung, syarat untuk mengusung pasangan calon (paslon) bakal terpenuhi. ”Kami memang belum memutuskan sikap di pilkada Sumut,” ungkap Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PPP Achmad Baidowi saat ditemui di kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro, Jakarta, kemarin.
Menurut dia, Djarot sebagai calon gubernur Sumut yang diusung PDIP sudah datang ke kantor DPP PPP. Namun, pertemuan tersebut belum menghasilkan kesepakatan. Pihaknya, ucap Awiek, sapaan akrab Achmad Baidowi, masih membahas kemungkinan koalisi dengan PDIP. Anggota komisi II itu menyatakan, dalam pembicaraan koalisi tersebut, partainya meminta jatah kursi bacawagub diserahkan kepada PPP. Tentu, tutur dia, permintaan itu wajar. Sebab, partainya diajak berkoalisi sehingga mengajukan persyaratan.