30.6 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Dongkrak Wisatawan, BPODT Siapkan 15 Event di Danau Toba, Silangit Dibenahi, Jalur KA Dibangun Tahun Ini

istimewa
RENOVASI: Bandara Internasional Silangit akan dilakukan renovasi agar mampu menampung satu juta penumpang.

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan 1 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Danau Toba, tahun ini. Dari kunjungan tersebut, diharapkan devisa yang didapatkan Indonesia mencapai Rp 16 triliun.

Untuk itu, tahun ini pemerintah akan membangun sejumlah fasilitas dan infrastruktur guna mendukung pariwisata di Danau Toba mulai dari resort atau hotel, jalur kereta api, hingga meningkatkan daya tampung penumpang di Bandara Intenasional Silangit hingga mampu menampung 1 juta orang.

Direktur Utama (Dirut) BPODT, Arie Prasetyo mengatakan, dalam waktu dekat akan dilakukan pembangunan resort atau hotel berbintang 5 dan berstandar internasional. “Untuk progresnya akan dilakukan tahun ini. Kita akan mulai dari Sibisa dengan membangun beberapa fasilitas akodomasi dan infrastruktur,” ungkap Arie kepada wartawan di kantornya, Jalan S Parman Medan, Rabu (9/1).

Selain hotel, juga akan dilakukan pembenahan terhadap Bandara Sibisa. Menurut Arie, bandara itu sudah memiliki runway sepanjang 1.700 meter dan opersionalnya masih di bawah Kementerian Perhubungan. Disebutnya, bandara tersebut akan digunakan untuk penerbangan carter filght yang membawa langsung wisatawan mancanegera dari sejumlah Negara. Dengan begitu, akses ke Danau Toba menjadi lebih dekat.

Sedangkan keberadaan Bandara Internasional Silangit, menurut Arie juga sangat mendukung untuk mempermudah wisatawan berkunjung ke Danau Toba. Apalagi, berdasarkan catatan PT Angkasa Pura II, terjadi peningkatan 51 persen lebih jumlah penumpang pada 2018 dibanding tahun 2017.

Disebut Arie, berdasarkan catatan PT Angkasa Pura II, pada 2018 penumpang yang datang dari Bandara Silangit sebanyak 425.463 orang. Sedangkan pada 2017, tercatat hanya 281.354 penumpang tiba di bandara yang kini bernama Bandara Internasional Raja Sisingamangaraja XII itu.

Selain itu, daya tampung bandara tersebut juga akan ditingkatkan dari 500 ribu penumpang menjadi 1 juta penumpang. Targetnya pengerjaan akan dilakukan pada tahun ini juga. “Ada keterlambatan, tapi semua akan dikerjakan pada tahun ini,” kata Arie.

Disisi lain, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) juga akan membangun lintasan kereta api dari Kota Medan ke Parapat. Menurut Arie, pembangunan infrastruktur untuk kereta api ini akan dilakukan secara bertahap mulai tahun ini. “Kereta api akan dikerjakan tahun ini, jadinya upgrade dari Medan ke Pematangsiantar sudah tersedia anggaran di Kemhub,” sebut Arie.

Dikatakannya, PT KAI juga akan melakukan peningkatkan pelayanan untuk masyarakat yang akan berkunjung ke Danau Toba menggunakan moda transportasi kereta api ini. “Mudah-mudah Kemhub dan PT KAI akan melaunching kereta api baru,” harapnya.

Arie menjelaskan, Kemhub tengah membahas outline bisnis kereta dari Kota Pematangsiantar ke Parapat. “Akan menggunakan biaya yang besar dari pemerintah dan badan usaha. Mudah-mudah segera dilakukan,” ungkap Arie sembari berharap, pembangunan infrastruktur kereta api Medan ke Parapat dapat direalisasi dan selesai pada tahun ini dan tidak terpengaruh dengan kondisi politik.

“Sembari di-upgrade, sembari juga dikerjakan. Ini juga ditawarkan oleh investor, untuk pembangunan rel dan opersionalnya,” katanya.

Arie menambahkan, pemerintah Indonesia juga akan meningkatkan kapasitas daya tampung Bandara Silangit Internasional Airport di Kabupaten Tapanuli Utara, hingga mencapai 1 juta penumpang. Targetnya pengerjaan akan dilakukan pada tahun 2019 ini.

“Kemudian, peningkatkan bangunan Silangit dari 500.000 penumpang menjadi 1 juta penumpang. Ada keterlambatan, tapi semua dikerjakan pada tahun ini,”ý ungkapnya. ý

Bandara Silangit, yang kini bernama Bandara Internasional Raja Sisingamangaraja XII merupakan salah satu gerbang masuknya wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) ke Danau Toba.

Bandara Silangit sendiri menunjukan aktivitas penumpang yang baik pada tahun 2019. Dengan peningkatkan 51 persen tahun 2018 dibandingkan tahun 2017, menurut data dari PT Angkasa Pura II (Persero).

PT Angkasa Pura ýII mencatat penumpang datang dari Bandara tersebut, sebagai gerbang menuju Danau Toba 425.463 penumpang di tahun 2018. Untuk di tahun 2017, tercatat hanya 281.354 penumpang di Bandara berganti nama menjadi Bandara Internasional Raja Sisingamangaraja XII di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).

“Kemudian, penerbangan Air Asia menunjukkan baik. Ini kita akan kawal terus. Seminggu empat kali penerbangan, tetapi kalau bisa setiap hari. Ada penerbangan dari Singapura. Pada kuartal tahun ini, ada penerbangan dari Singapura ini,” tutur Arie.

Arie mengatakan, pihaknya akan mengajak maskapai penerbangan untuk membuka rute baru terus dari berbagai daerah dan negara dengan tujuan ke Bandara Silangit pada tahun 2019 ini.

“Penerbangan domestik itu banyak di Silangit, banyak dari Jakartaý, beberapa airlines mau membuka rute baru dari Batam, Pekan Baru, Bandung. Tahun ini, tahun baik meski tahun politik,” sebutnya.

Dia juga menyebutkan, Kapal Motor Penumpang (KMP) Ihan Batak akan resmi dilaunching pada Sabtu (12/1) lusa. Dia juga berharap, KMP Ihan Batak ini mampu mendukung moda transpotasi di Danau Toba sekaligus sebagai daya tarik karena menjadi kapal motor modern pertama di danau vulkanik terbesar di dunia ini.

15 Even Nasional dan Internasional

Selain mempersiapkan fasilitas dan infrastruktur, sejumlah event nasional dan internasional telah dipersiapkan BPODT. Menurut Arie, ada 15 event berskala nasional dan internasional yang telah dipersiapkan di luar tiga event di Sumut yang masuk dalam 100 calender of event (CoE) Wonderful Indonesia.

Sayang Arie belum mau merinci ke-15 event tersebut. Namun menurut dia, ke-15 even itu akan dikemas secara profesional dan akan di launching dalam bulan ini juga. “Jadi ada 15 event tahun ini yang akan kita gelar. Kita akan launching ke beberapa pasar atau tempat pariwisata seperti Bali, Batam dan daerah lain,” kata Arie kepada Sumut Pos di Kantor BPODT, Jalan S Parman Medan, Rabu (9/1).

Disebutkannya, berdasarkan 100 calender of event (CoE) Wonderful Indonesia, ada tiga event yang dilaksanakan di Sumut yakni Horas Samosir Fiesta di Danau Toba pada 7 Maret 2019, Festival Ya’ahowu di Nias pada 16-20 November 2019 dan Festival Danau Toba (FDT) yang rencananya digelar pada 9-12 Desember 2019. Nah, ke-15 event yang bakal digelar BPODT nanti di luar ketiga even tersebut.

Menurut Arie, event-event yang akan digelar nantinya akan melibatkan 8 kabupaten di kawasan Danau Toba. “Jadi tidak fokus ke Samosir dan Parapat saja, kita mengajak semua pihak untuk menyukseskan even-even tersebut,” sebutnya.

Disinggung tentang pelaksanaan Festival Danau Toba (FDT) 2019, Arie mengaku mendapat banyak masukan dari berbagai pihak demi suksesnya pelaksanaan event tahunan tersebut. Namun menurutnya, tak sedikit yang menginginkan pelaksanaan FDT dikembalikan seperti pertama kali digelar. Apalagi mengingat pelaksanaan FDT 2018 di Kabupaten Dairi tercatat sebagai pelaksanaan terburuk sepanjang digelarnya even tersebut. “Ada masukan yang kuat agar dikembalikan FDT seperti dulu, lokasinya dikembalikan ke Parapat. Parapat itu dinilai sebagai segi tiga pertemuan antara Medan dan Silangit,” ungkap Arie.

Ada juga masukan agar FDT 2019 dilaksanakan di Balige. Alasannya, Balige memiliki infrastruktur yang baik secara akomodasi dan transportasi untuk memudah wisatawan menghadiri FDT tersebut. “Kita harus segera putuskan ini, kapan dan dimana? Kita harus membrending FDT lebih bagus. Melibatkan masyarakat dan kebanyakan even tergantung dengan birokrat,” ucap Arie.

Disebutnya, untuk FDT 2019 nanti, BPODT akan mengandeng pihak-pihak terkait seperti masyarakat, komunitas, event organizer (EO) hingga promotor acara dan promotor musik. “Jadi, FDT 2019 akan berlangsung meriah dan dapat menarik kunjungan wisatawan yang banyak melalui promosi dilakukan secera luas dan terbuka,” jelasnya.(gus)

istimewa
RENOVASI: Bandara Internasional Silangit akan dilakukan renovasi agar mampu menampung satu juta penumpang.

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan 1 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Danau Toba, tahun ini. Dari kunjungan tersebut, diharapkan devisa yang didapatkan Indonesia mencapai Rp 16 triliun.

Untuk itu, tahun ini pemerintah akan membangun sejumlah fasilitas dan infrastruktur guna mendukung pariwisata di Danau Toba mulai dari resort atau hotel, jalur kereta api, hingga meningkatkan daya tampung penumpang di Bandara Intenasional Silangit hingga mampu menampung 1 juta orang.

Direktur Utama (Dirut) BPODT, Arie Prasetyo mengatakan, dalam waktu dekat akan dilakukan pembangunan resort atau hotel berbintang 5 dan berstandar internasional. “Untuk progresnya akan dilakukan tahun ini. Kita akan mulai dari Sibisa dengan membangun beberapa fasilitas akodomasi dan infrastruktur,” ungkap Arie kepada wartawan di kantornya, Jalan S Parman Medan, Rabu (9/1).

Selain hotel, juga akan dilakukan pembenahan terhadap Bandara Sibisa. Menurut Arie, bandara itu sudah memiliki runway sepanjang 1.700 meter dan opersionalnya masih di bawah Kementerian Perhubungan. Disebutnya, bandara tersebut akan digunakan untuk penerbangan carter filght yang membawa langsung wisatawan mancanegera dari sejumlah Negara. Dengan begitu, akses ke Danau Toba menjadi lebih dekat.

Sedangkan keberadaan Bandara Internasional Silangit, menurut Arie juga sangat mendukung untuk mempermudah wisatawan berkunjung ke Danau Toba. Apalagi, berdasarkan catatan PT Angkasa Pura II, terjadi peningkatan 51 persen lebih jumlah penumpang pada 2018 dibanding tahun 2017.

Disebut Arie, berdasarkan catatan PT Angkasa Pura II, pada 2018 penumpang yang datang dari Bandara Silangit sebanyak 425.463 orang. Sedangkan pada 2017, tercatat hanya 281.354 penumpang tiba di bandara yang kini bernama Bandara Internasional Raja Sisingamangaraja XII itu.

Selain itu, daya tampung bandara tersebut juga akan ditingkatkan dari 500 ribu penumpang menjadi 1 juta penumpang. Targetnya pengerjaan akan dilakukan pada tahun ini juga. “Ada keterlambatan, tapi semua akan dikerjakan pada tahun ini,” kata Arie.

Disisi lain, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) juga akan membangun lintasan kereta api dari Kota Medan ke Parapat. Menurut Arie, pembangunan infrastruktur untuk kereta api ini akan dilakukan secara bertahap mulai tahun ini. “Kereta api akan dikerjakan tahun ini, jadinya upgrade dari Medan ke Pematangsiantar sudah tersedia anggaran di Kemhub,” sebut Arie.

Dikatakannya, PT KAI juga akan melakukan peningkatkan pelayanan untuk masyarakat yang akan berkunjung ke Danau Toba menggunakan moda transportasi kereta api ini. “Mudah-mudah Kemhub dan PT KAI akan melaunching kereta api baru,” harapnya.

Arie menjelaskan, Kemhub tengah membahas outline bisnis kereta dari Kota Pematangsiantar ke Parapat. “Akan menggunakan biaya yang besar dari pemerintah dan badan usaha. Mudah-mudah segera dilakukan,” ungkap Arie sembari berharap, pembangunan infrastruktur kereta api Medan ke Parapat dapat direalisasi dan selesai pada tahun ini dan tidak terpengaruh dengan kondisi politik.

“Sembari di-upgrade, sembari juga dikerjakan. Ini juga ditawarkan oleh investor, untuk pembangunan rel dan opersionalnya,” katanya.

Arie menambahkan, pemerintah Indonesia juga akan meningkatkan kapasitas daya tampung Bandara Silangit Internasional Airport di Kabupaten Tapanuli Utara, hingga mencapai 1 juta penumpang. Targetnya pengerjaan akan dilakukan pada tahun 2019 ini.

“Kemudian, peningkatkan bangunan Silangit dari 500.000 penumpang menjadi 1 juta penumpang. Ada keterlambatan, tapi semua dikerjakan pada tahun ini,”ý ungkapnya. ý

Bandara Silangit, yang kini bernama Bandara Internasional Raja Sisingamangaraja XII merupakan salah satu gerbang masuknya wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) ke Danau Toba.

Bandara Silangit sendiri menunjukan aktivitas penumpang yang baik pada tahun 2019. Dengan peningkatkan 51 persen tahun 2018 dibandingkan tahun 2017, menurut data dari PT Angkasa Pura II (Persero).

PT Angkasa Pura ýII mencatat penumpang datang dari Bandara tersebut, sebagai gerbang menuju Danau Toba 425.463 penumpang di tahun 2018. Untuk di tahun 2017, tercatat hanya 281.354 penumpang di Bandara berganti nama menjadi Bandara Internasional Raja Sisingamangaraja XII di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).

“Kemudian, penerbangan Air Asia menunjukkan baik. Ini kita akan kawal terus. Seminggu empat kali penerbangan, tetapi kalau bisa setiap hari. Ada penerbangan dari Singapura. Pada kuartal tahun ini, ada penerbangan dari Singapura ini,” tutur Arie.

Arie mengatakan, pihaknya akan mengajak maskapai penerbangan untuk membuka rute baru terus dari berbagai daerah dan negara dengan tujuan ke Bandara Silangit pada tahun 2019 ini.

“Penerbangan domestik itu banyak di Silangit, banyak dari Jakartaý, beberapa airlines mau membuka rute baru dari Batam, Pekan Baru, Bandung. Tahun ini, tahun baik meski tahun politik,” sebutnya.

Dia juga menyebutkan, Kapal Motor Penumpang (KMP) Ihan Batak akan resmi dilaunching pada Sabtu (12/1) lusa. Dia juga berharap, KMP Ihan Batak ini mampu mendukung moda transpotasi di Danau Toba sekaligus sebagai daya tarik karena menjadi kapal motor modern pertama di danau vulkanik terbesar di dunia ini.

15 Even Nasional dan Internasional

Selain mempersiapkan fasilitas dan infrastruktur, sejumlah event nasional dan internasional telah dipersiapkan BPODT. Menurut Arie, ada 15 event berskala nasional dan internasional yang telah dipersiapkan di luar tiga event di Sumut yang masuk dalam 100 calender of event (CoE) Wonderful Indonesia.

Sayang Arie belum mau merinci ke-15 event tersebut. Namun menurut dia, ke-15 even itu akan dikemas secara profesional dan akan di launching dalam bulan ini juga. “Jadi ada 15 event tahun ini yang akan kita gelar. Kita akan launching ke beberapa pasar atau tempat pariwisata seperti Bali, Batam dan daerah lain,” kata Arie kepada Sumut Pos di Kantor BPODT, Jalan S Parman Medan, Rabu (9/1).

Disebutkannya, berdasarkan 100 calender of event (CoE) Wonderful Indonesia, ada tiga event yang dilaksanakan di Sumut yakni Horas Samosir Fiesta di Danau Toba pada 7 Maret 2019, Festival Ya’ahowu di Nias pada 16-20 November 2019 dan Festival Danau Toba (FDT) yang rencananya digelar pada 9-12 Desember 2019. Nah, ke-15 event yang bakal digelar BPODT nanti di luar ketiga even tersebut.

Menurut Arie, event-event yang akan digelar nantinya akan melibatkan 8 kabupaten di kawasan Danau Toba. “Jadi tidak fokus ke Samosir dan Parapat saja, kita mengajak semua pihak untuk menyukseskan even-even tersebut,” sebutnya.

Disinggung tentang pelaksanaan Festival Danau Toba (FDT) 2019, Arie mengaku mendapat banyak masukan dari berbagai pihak demi suksesnya pelaksanaan event tahunan tersebut. Namun menurutnya, tak sedikit yang menginginkan pelaksanaan FDT dikembalikan seperti pertama kali digelar. Apalagi mengingat pelaksanaan FDT 2018 di Kabupaten Dairi tercatat sebagai pelaksanaan terburuk sepanjang digelarnya even tersebut. “Ada masukan yang kuat agar dikembalikan FDT seperti dulu, lokasinya dikembalikan ke Parapat. Parapat itu dinilai sebagai segi tiga pertemuan antara Medan dan Silangit,” ungkap Arie.

Ada juga masukan agar FDT 2019 dilaksanakan di Balige. Alasannya, Balige memiliki infrastruktur yang baik secara akomodasi dan transportasi untuk memudah wisatawan menghadiri FDT tersebut. “Kita harus segera putuskan ini, kapan dan dimana? Kita harus membrending FDT lebih bagus. Melibatkan masyarakat dan kebanyakan even tergantung dengan birokrat,” ucap Arie.

Disebutnya, untuk FDT 2019 nanti, BPODT akan mengandeng pihak-pihak terkait seperti masyarakat, komunitas, event organizer (EO) hingga promotor acara dan promotor musik. “Jadi, FDT 2019 akan berlangsung meriah dan dapat menarik kunjungan wisatawan yang banyak melalui promosi dilakukan secera luas dan terbuka,” jelasnya.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/