26 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Minta Dukungan DPRD Langkat, AAI Sumut Bentuk Forum Kemitraan Konservasi TNGL

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Pengurus Daerah Sumatera Utara (Pengda Sumut) Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI), melakukan koordinasi ke Pimpinan DPRD Langkat, terkait pembentukan Forum Kemitraan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Kabupaten Langkat.

Koordinasi Pengda Sumut AAI ini, diterima Ketua DPRD Langkat Sribana Perangin Angin bersama Wakil Ketua DPRD Langkat Ralin Sinulingga dan Antoni, Sekretaris DPRD Langkat Basrah Pardomuan, serta Anggota Sandrak Herman Manurung dan Sukardi di ruang kerja Ketua DPRD Langkat, baru-baru ini.

Pengda Sumut AAI berkantor di Jalan Dwikora No 9C, Komplek Setia Budi Town House, Kecamatan Medan Sunggal. Ketua Pengda Sumut AAI, Zulkifli Lubis, pada kesempatan itu, menjelaskan, pihaknya merupakan asosiasi nasional yang berdiri sejak 12 Maret 1983. Menurutnya, AAI memiliki visi menjadikan profesi antropologi bermanfaat bagi penciptaan tatanan sosial dan budaya, yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

Zulkifli juga mengatakan, pihaknya ke depan akan membentuk sebuah Forum Kemitraan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat. Dia menjelaskan, forum tersebut nantinya bermanfaat untuk Kelompok Tani Hutan Konservasi (KTHK), masyarakat di sekitar kawasan, dan pemerintah daerah.

“Saat ini tercatat ada 26 KTHK di Langkat, lingkup Kawasan Pengelolaan Taman Nasional 3 Stabat,” tuturnya.

Dan dalam waktu dekat, lanjutnya, Pengda Sumut AAI akan mengadakan forum grup diskusi (FGD) di Hotel Grand Stabat, dengan mengundang pemangku kepentingan, seperti pemerintahan daerah, DPRD, BB-TNGL, CSO, NGO, KTHK, dan pihak swasta lainnya.

Anggota DPRD Langkat, Sukardi, pada kesempatan itu turut menimpali apa yang disampaikan Ketua Pengda Sumut AAI. Dia meyakinkan, program kemitraan konservasi begitu sangat dirasakan warga di daerah tempat tinggalnya, yang berada di kawasan TNGL.
“Selama 22 tahun warga pengungsi Aceh lainnya tinggal di kawasan TNGL. Dan saat ini telah diperhatikan pemerintah daerah dengan telah dipasangnya jaringan listrik dan adanya program kemitraan konservasi,” jelasnya.

Usai mendengarkan penjelasan keberadaan dan fungsi AAI, Pimpinan DPRD Langkat pun mendukung sepenuhnya Forum Kemitraan Konservasi TNGL Kabupaten Langkat terbentuk.
Wakil Ketua DPRD Langkat, Ralin Sinulingga mengatakan, hal yang sama telah mereka perjuangkan, yakni terbangunnya jalan penghubung dari Kabupaten Langkat menuju ke Kabupaten Karo, melalui kawasan TNGL.

Sementara Ketua DPRD Langkat, Sribana Perangin-angin, juga memberikan dukungan sepenuhnya.

“Kalau yang terbaik untuk rakyat dan untuk membangunan ekonomi rakyat, pastilah kami dukung,” katanya.

Terhadap rencana Pengda Sumut AAI akan mengadakan FGD di Hotel Grand Stabat, Sribana juga menyambut baik terlaksanana kegiatan tersebut.
“Semoga FGD menghasilkan rekomendasi yang terbaik untuk masyarakat Langkat,” pungkasnya. (mag-6/saz)

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Pengurus Daerah Sumatera Utara (Pengda Sumut) Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI), melakukan koordinasi ke Pimpinan DPRD Langkat, terkait pembentukan Forum Kemitraan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Kabupaten Langkat.

Koordinasi Pengda Sumut AAI ini, diterima Ketua DPRD Langkat Sribana Perangin Angin bersama Wakil Ketua DPRD Langkat Ralin Sinulingga dan Antoni, Sekretaris DPRD Langkat Basrah Pardomuan, serta Anggota Sandrak Herman Manurung dan Sukardi di ruang kerja Ketua DPRD Langkat, baru-baru ini.

Pengda Sumut AAI berkantor di Jalan Dwikora No 9C, Komplek Setia Budi Town House, Kecamatan Medan Sunggal. Ketua Pengda Sumut AAI, Zulkifli Lubis, pada kesempatan itu, menjelaskan, pihaknya merupakan asosiasi nasional yang berdiri sejak 12 Maret 1983. Menurutnya, AAI memiliki visi menjadikan profesi antropologi bermanfaat bagi penciptaan tatanan sosial dan budaya, yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

Zulkifli juga mengatakan, pihaknya ke depan akan membentuk sebuah Forum Kemitraan Konservasi Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat. Dia menjelaskan, forum tersebut nantinya bermanfaat untuk Kelompok Tani Hutan Konservasi (KTHK), masyarakat di sekitar kawasan, dan pemerintah daerah.

“Saat ini tercatat ada 26 KTHK di Langkat, lingkup Kawasan Pengelolaan Taman Nasional 3 Stabat,” tuturnya.

Dan dalam waktu dekat, lanjutnya, Pengda Sumut AAI akan mengadakan forum grup diskusi (FGD) di Hotel Grand Stabat, dengan mengundang pemangku kepentingan, seperti pemerintahan daerah, DPRD, BB-TNGL, CSO, NGO, KTHK, dan pihak swasta lainnya.

Anggota DPRD Langkat, Sukardi, pada kesempatan itu turut menimpali apa yang disampaikan Ketua Pengda Sumut AAI. Dia meyakinkan, program kemitraan konservasi begitu sangat dirasakan warga di daerah tempat tinggalnya, yang berada di kawasan TNGL.
“Selama 22 tahun warga pengungsi Aceh lainnya tinggal di kawasan TNGL. Dan saat ini telah diperhatikan pemerintah daerah dengan telah dipasangnya jaringan listrik dan adanya program kemitraan konservasi,” jelasnya.

Usai mendengarkan penjelasan keberadaan dan fungsi AAI, Pimpinan DPRD Langkat pun mendukung sepenuhnya Forum Kemitraan Konservasi TNGL Kabupaten Langkat terbentuk.
Wakil Ketua DPRD Langkat, Ralin Sinulingga mengatakan, hal yang sama telah mereka perjuangkan, yakni terbangunnya jalan penghubung dari Kabupaten Langkat menuju ke Kabupaten Karo, melalui kawasan TNGL.

Sementara Ketua DPRD Langkat, Sribana Perangin-angin, juga memberikan dukungan sepenuhnya.

“Kalau yang terbaik untuk rakyat dan untuk membangunan ekonomi rakyat, pastilah kami dukung,” katanya.

Terhadap rencana Pengda Sumut AAI akan mengadakan FGD di Hotel Grand Stabat, Sribana juga menyambut baik terlaksanana kegiatan tersebut.
“Semoga FGD menghasilkan rekomendasi yang terbaik untuk masyarakat Langkat,” pungkasnya. (mag-6/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/