LONDON, SUMUTPOS.CO – Seberapa sering Anda mendengar kisah perselingkuhan terjadi atau bahkan mengalaminya sendiri? Perselingkuhan merupakan hal yang sangat ironis meski banyak yang melakukannya.
Tapi, dibanding wanita, pria kerap dicap sebagai pihak yang paling doyan ngelaba. Padahal, wanita juga bisa saja melakukan perselingkuhan. Ada banyak hal yang menyebabkan perselingkuhan terjadi.
Salah satu yang paling jamak ialah faktor ekonomi. “Menurut penelitian saya, pasangan sangat menyukai jika mereka relatif seimbang dalam hal ekonomi, bukan saling ketergantungan. Itulah yang menyebabkan mereka selingkuh,” kata asisten profesor sosiologi di University of Connecticut, Christin Munsch, seperti dilansir laman Health, Senin (8/6).
Munsch menganalisis data yang dikumpulkan dari 2.750 warga Amerika Serikat yang menikah. Mereka berusia 18-32 tahun. Munsch menemukan fakta lima persen wanita yang perekonomian sepenuhnya tergantung pada suami akan selingkuh.
Sementara, sebanyak 15 persen pria yang sepenuhnya tergantung secara ekonomi pada istri juga akan selingkuh.
“Ancaman terhadap maskulinitas mungkin menjelaskan mengapa pria yang seluruhnya ekonomi tergantung pada pasangan mereka lebih mungkin untuk selingkuh daripada wanita dalam situasi yang sama,” pungkas Munsch. (fny/jpnn)
LONDON, SUMUTPOS.CO – Seberapa sering Anda mendengar kisah perselingkuhan terjadi atau bahkan mengalaminya sendiri? Perselingkuhan merupakan hal yang sangat ironis meski banyak yang melakukannya.
Tapi, dibanding wanita, pria kerap dicap sebagai pihak yang paling doyan ngelaba. Padahal, wanita juga bisa saja melakukan perselingkuhan. Ada banyak hal yang menyebabkan perselingkuhan terjadi.
Salah satu yang paling jamak ialah faktor ekonomi. “Menurut penelitian saya, pasangan sangat menyukai jika mereka relatif seimbang dalam hal ekonomi, bukan saling ketergantungan. Itulah yang menyebabkan mereka selingkuh,” kata asisten profesor sosiologi di University of Connecticut, Christin Munsch, seperti dilansir laman Health, Senin (8/6).
Munsch menganalisis data yang dikumpulkan dari 2.750 warga Amerika Serikat yang menikah. Mereka berusia 18-32 tahun. Munsch menemukan fakta lima persen wanita yang perekonomian sepenuhnya tergantung pada suami akan selingkuh.
Sementara, sebanyak 15 persen pria yang sepenuhnya tergantung secara ekonomi pada istri juga akan selingkuh.
“Ancaman terhadap maskulinitas mungkin menjelaskan mengapa pria yang seluruhnya ekonomi tergantung pada pasangan mereka lebih mungkin untuk selingkuh daripada wanita dalam situasi yang sama,” pungkas Munsch. (fny/jpnn)