Truk Singkong Terguling Ditabrak Pikap, 9 Luka

SEIRAMPAH, SUMUTPOS.CO – Tabrakan beruntun terjadi di jalinsum Medan-Tebingtinggi km 61-62, tepat di Dusun III Desa Sei Rampah, Sergai, Selasa (9/6) pagi. Rombongan keluarga yang berniat ziarah menumpang pikap BK 9782 CU, terbalik usai menabrak truk pengangkut singkong.

Dari 12 penumpang pikap, 7 luka dan 2 kritis. Tragisnya, truk singkong terguling dan menimpa pengendara Astrea BK 5603 GE. Pagi itu, M. Fadli (27) membawa pikap yang dinaiki 11 orang keluarganya. Mereka dari Pasar IV Marelan menuju Tanjung Balai untuk berziarah.

Di lokasi kejadian, Fadli diduga mengantuk hingga mengambil jalur ke kanan jalan. Dari arah berlawanan, melaju pula mobil truk yang dikemudikan Nanang (35) warga Penggalangan, Tebingtinggi, bersama kernetnya Sahrial (32) warga Dusun IV, Desa Kota Baru, Tebingtinggi.

Tak ayal, pikap menghantam bagian samping kanan truk yang mengangkut singkong itu. Tak ayal, sebagian penumpang pikap terlempar ke aspal. Tak hanya itu saja, truk yang ditabrak Fadli terbalik ke kanan, hingga bak truk tersebut menimpa Abdul Kamil (32). Warga Dusun III, Desa Silau Rakyat, Kecamatan Sei Rampah, Sergai itu kebetulan melintas. Abdul Kamil mengalami luka di bagian dada.

Melihat kejadian tersebut warga setempat langsung berhamburan keluar rumah, langsung mengevakusi korban ke tiga rumah sakit. Yakni RS Sultan Sulaiman, RS Melati Kampung Pon, dan RS Berkah Keluarga. Sebagian warga mengatur lalu lintas yang macet total di dua arah. Petugas Lantas Polres Sergai telat, tiba setelah semua korban dievakuasi hingga sang supir truk pun berhasil kabur.

Salah satu saksi, Edi Marpaung (51). Warga Sei Rampah itu sedang sarapan saat kejadian. Diakuinya, dari jauh, sudah terlihat pikap melaju kencang dan mengambil jalur ke kanan. “Truk itu sempat minggir dan berhenti, tapi langsung dihantam pikap. Penumpangnya berjatuhan ke aspal,” jelasnya.

“Kami langsung mengambil inisiatif ajalah, sebagian mengevakuasi dan sebagian warga mengatur lalu lintas yang macet total itu. Kalau polisi udah seringlah datang terlambat itu, udah selesai dievakuasi baru berdatangan. Macam pahlawan kesiangan semua,” paparnya.

SEIRAMPAH, SUMUTPOS.CO – Tabrakan beruntun terjadi di jalinsum Medan-Tebingtinggi km 61-62, tepat di Dusun III Desa Sei Rampah, Sergai, Selasa (9/6) pagi. Rombongan keluarga yang berniat ziarah menumpang pikap BK 9782 CU, terbalik usai menabrak truk pengangkut singkong.

Dari 12 penumpang pikap, 7 luka dan 2 kritis. Tragisnya, truk singkong terguling dan menimpa pengendara Astrea BK 5603 GE. Pagi itu, M. Fadli (27) membawa pikap yang dinaiki 11 orang keluarganya. Mereka dari Pasar IV Marelan menuju Tanjung Balai untuk berziarah.

Di lokasi kejadian, Fadli diduga mengantuk hingga mengambil jalur ke kanan jalan. Dari arah berlawanan, melaju pula mobil truk yang dikemudikan Nanang (35) warga Penggalangan, Tebingtinggi, bersama kernetnya Sahrial (32) warga Dusun IV, Desa Kota Baru, Tebingtinggi.

Tak ayal, pikap menghantam bagian samping kanan truk yang mengangkut singkong itu. Tak ayal, sebagian penumpang pikap terlempar ke aspal. Tak hanya itu saja, truk yang ditabrak Fadli terbalik ke kanan, hingga bak truk tersebut menimpa Abdul Kamil (32). Warga Dusun III, Desa Silau Rakyat, Kecamatan Sei Rampah, Sergai itu kebetulan melintas. Abdul Kamil mengalami luka di bagian dada.

Melihat kejadian tersebut warga setempat langsung berhamburan keluar rumah, langsung mengevakusi korban ke tiga rumah sakit. Yakni RS Sultan Sulaiman, RS Melati Kampung Pon, dan RS Berkah Keluarga. Sebagian warga mengatur lalu lintas yang macet total di dua arah. Petugas Lantas Polres Sergai telat, tiba setelah semua korban dievakuasi hingga sang supir truk pun berhasil kabur.

Salah satu saksi, Edi Marpaung (51). Warga Sei Rampah itu sedang sarapan saat kejadian. Diakuinya, dari jauh, sudah terlihat pikap melaju kencang dan mengambil jalur ke kanan. “Truk itu sempat minggir dan berhenti, tapi langsung dihantam pikap. Penumpangnya berjatuhan ke aspal,” jelasnya.

“Kami langsung mengambil inisiatif ajalah, sebagian mengevakuasi dan sebagian warga mengatur lalu lintas yang macet total itu. Kalau polisi udah seringlah datang terlambat itu, udah selesai dievakuasi baru berdatangan. Macam pahlawan kesiangan semua,” paparnya.