LABURA, SUMUTPOS.CO – Puluhan tenaga honorer di sejumlah kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Labubanbatu Utara (Labura) melakukan aksi demo di Kantor Bupati, Rabu (9/6). Mereka mempertanyakan kontrak kerja mereka yang diputus secara sepihak tanpa ada alasan yang jelas.
Di depan Kantor Bupati Labura, para honorer berorasi dan membentangkan spanduk berbagai tuntutan mereka.
“Apa salah kami pak Bupati, kenapa kami dipecat,”teriak para honorer.
Dalam orasi mereka, pemutusan kontrak kerja itu dilakukan pasca Pilkada tahun 2020, dan dilaksanakan secara bergantian. Apalagi mereka yang suda 12 tahun menjadi honorer, sama sekali tidak dihargai dan menjadi perhatian Pemkab Labura.
“Sejak berdirinya Pemkab Labura ini, kami sudah jadi honorer. Pak Bupati apa salah kami, tolong beri kami penjelasan, tolong temui kami. 12 tahun kami mengabdi, sesudah Pilkada kami dipecat, mana keadilan buat kami,” sebut para honorer secara bergantian.
Hal senada yang disampaikan honorer tenaga kesehatan yang selama ini ikhlas bekerja di situasi mencekam akibat pandemi Covid-19. Namun begitu, mereka tidak pernah kendur mengabdi demi sebuah tanggungjawab.
“Kami tenaga kesehatan saat pandemi kenapa tidak dipakai lagi, walaupun Covid, kami masih tetap bekerja ikhlas, tapi kenapa diberhentikan tanpa alasan yang jelas. Pak Bupati, tolonglah temui kami,”pinta mereka. Masih kata para tenaga honorer, sebelum kontrak mereka diputus, tenaga honorer baru semakin bertambah.
“Sebelum kami diputus kontraknya, sudah datang honor baru, bagaimana ini,” teriak mereka.
Usai menyampaikan aspirasi mereka, tiga perwakilan honorer ditemui Pelaksana Tugas Sekda Labura, Suryaman. Mereka pun diminta untuk menyampaikan aspirasi kepada Bupati Hendri Yanto Sitorus.
Perwakilan dari honorer pun diterima langsung Bupati Labuhanbatu Utara Hendriyanto Sitorus bersama Wakil Bupati, Samsul Tanjung di ruang rapat Kantor Bupati. Di depan Bupati, perwakilan pendemo menyampaikan keluhan dan tuntutannya serta menanyakan alasan tidak diperpanjang kontrak.
Keluhan itu ditampung Bupati, seraya mengatakan sampai saat ini tidak ada pemutusan kontrak pegawai honor Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Dikutip dari laman website resmi Pemkab Labura, Bupati Hendri memastikan tidak ada pemecatan tenaga honorer. Apalagi putus kontrak. Tapi kontrak tidak diperpanjang.
“Perpanjangan kontrak di tangan Kepala OPD masing-masing dinas. Nanti saya tanyakan langsung kepada para kepala OPD,” ucap Bupati.
Disampaikan Bupati, setelah ini dirinya akan berkordinasi dengan seluruh Kepala OPD untuk menanyakan perihal pemutusan kontrak para tenaga honorer. Dan segera akan menghubungi kembali melalui Kordinator Lapangan Amiruddin. “Setelah ini akan saya rapatkan bersama OPD, dan hasilnya akan kita beritahukan kepada koordinator aksi,” tegas Bupati. (fdh)