26.7 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Monumen Toga Nainggolan Segera Dibangun

RAPAT: Dewan Pembina DPP KBN Sumut DR RE Nainggolan (paling kanan) bersama pengurus inti DPP KBN Sumut seusai rapat pembangunan Monumen Toga Nainggolan dan pembentukan Panitia Natal KBN tahun 2017 di Medan, belum lama ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Monumen Toga Nainggolan diharapkan menjadi pemersatu bagi seluruh keturunan (pomparan) marga Nainggolan di seluruh dunia. Proses pembangunan monumen ini juga menjadi momentum bagi seluruh marga Nainggolan dari berbagai puak untuk lebih bersatu kembali demi kepentingan yang lebih besar.

Rencana pembangunan Monumen Toga Nainggolan ini dilontarkan Ketua Penasehat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Keluarga Besar Nainggolan (KBN) Sumut DR RE Nainggolan dalam beberapa forum di sejumlah kesempatan. Mendapat respons yang positif dari berbagai pihak, gagasan membangun Monumen Toga Nainggolan ini kemudian diintensifkan dalam beberapa pertemuan rutin pengurus DPP KBN Sumut.

Dalam rapat pengurus bulanan di kediaman Wakil Ketua KBN Sumut Conrad Nainggolan, Selasa (3/10) di Jalan Pukat, Medan akhirnya secara aklamasi pengurus KBN Sumut memilih Sudirman Nainggolan sebagai ketua pembangunan Monumen Toga Nainggolan. Sudirman adalah juga mantan ketua pembangunan Tugu Sahata Nainggolan Lumban Raja di Harian, Kecamatan Nainggolan, beberapa waktu lalu.

Hadir dalam rapat kepengurusan tersebut sejumlah pengurus inti DPP KBN Sumut, yakni Ketua DPP KBN Sumut Kombes (Purn) Alisman Nainggolan, Sekum DPP KBN Sumut Sahala Nainggolan, Bendahara DPP KBN Sumut HM Simanjuntak, Mangido Tua Nainggolan, Sudirman Nainggolan, Gabriel Nainggolan, Valdesz Nainggolan, Suhunan Nainggolan, Joniar Nainggolan, Bukti Nainggolan, dan Parluhutan Nainggolan.

Dalam kesempatan itu, pengurus juga sekaligus menetapkan Conrad Nainggolan sebagai ketua panitia Natal KBN 2017 yang akan digelar di Parapat pada 29 Desember mendatang, berdampingan dengan koordinator panitia lokal Parlindungan Marpaung selaku bere Nainggolan.

DR RE Nainggolan mengungkapkan rencana pembangunan Monumen Toga Nainggolan sudah lama disampaikannya ke berbagai puak marga Nainggolan. Sejumlah tokoh puak juga menyambut baik, dan melihatnya dalam sudut pandang yang luas.

”Nainggolan ini marga yang besar. Lihat saja pesepakbola internasional dari Belgia, Raja Nainggolan, membuat kita sangat bangga sebagai bangso Batak dan keturunan marga Nainggolan. Namun kebanggaan kita sebagai marga besar itu belum terwujud dalam bentuk fisik. Sebagai marga yang menghormati leluhur penting bagi kita seluruh keturunan Toga Nainggolan untuk memikirkan dan mendukungnya,” tegasnya.

Mantan Bupati Taput dan Sekdaprov Sumut yang akrab dipanggil RE ini menyebutkan, pembangunan monumen ini penting direalisasikan agar tidak berujung sebagai wacana semata. Tahap awal yang perlu dikonkretkan adalah memilih ketua pembangunan untuk kemudian dibentuk struktur lainnya, untuk menjalankan tugas kepanitian sesuai bidang yang diperlukan.

”Kita sudah sepakat menunjuk saudara Sudirman Nainggolan sebagai ketua. Beliau ini sudah berpengalaman sebagai ketua panitia pembangunan Tugu Sahata Nainggolan Lumban Raja. Setelah ini kita berharap secepatnya terbentuk struktur kepanitian yang lebih rinci yang melibatkan seluruh puak marga Nainggolan,” tukasnya.

RE mengatakan, titik lokasi pembangunan monumen menjadi tugas pokok yang harus dituntaskan oleh pihak panitia. Sebab, ini akan melibatkan seluruh tokoh puak marga Nainggolan, baik dari Sibatu maupun Sihombar. ”Pemikiran dari tokoh-tokoh puak marga ini sangat diperlukan agar titik lokasi pembangunan ini bisa didapatkan dengan waktu yang tidak lama,” ujarnya.

RE juga menambahkan, pembangunan Monumen Toga Nainggolan akan mengesampingkan seluruh nuansa perbedaan pandangan yang ada di tubuh marga Nainggolan. Desain monumen ini kelak berupa bangunan tinggi menjulang dengan dua kaki sebagai penyangga. ”Dua kaki ini menyimbolkan dua anak Toga Nainggolan yaitu Sibatu dan Sihombar. Selesai itu saja. Tak ada yang lain-lain,”tegasnya. Adapun lokasi monumen nantinya diupayakan tidak akan keluar dari wilayah Kecamatan Nainggolan di Samosir, yang membentang antara Nainggolan hingga Harian.

RE melihat rencana pembangunan Monumen Toga Nainggolan ini juga merupakan bagian dari sumbangsih keturunan marga Nainggolan untuk pengembangan kawasan Danau Toba ke depan. Salah satu nilai strategisnya, adalah keterpaduan seluruh sumber daya manusia marga Nainggolan untuk mendorong pemerintah pusat dan provinsi memprioritaskan pembangunan di Samosir.

RAPAT: Dewan Pembina DPP KBN Sumut DR RE Nainggolan (paling kanan) bersama pengurus inti DPP KBN Sumut seusai rapat pembangunan Monumen Toga Nainggolan dan pembentukan Panitia Natal KBN tahun 2017 di Medan, belum lama ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Monumen Toga Nainggolan diharapkan menjadi pemersatu bagi seluruh keturunan (pomparan) marga Nainggolan di seluruh dunia. Proses pembangunan monumen ini juga menjadi momentum bagi seluruh marga Nainggolan dari berbagai puak untuk lebih bersatu kembali demi kepentingan yang lebih besar.

Rencana pembangunan Monumen Toga Nainggolan ini dilontarkan Ketua Penasehat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Keluarga Besar Nainggolan (KBN) Sumut DR RE Nainggolan dalam beberapa forum di sejumlah kesempatan. Mendapat respons yang positif dari berbagai pihak, gagasan membangun Monumen Toga Nainggolan ini kemudian diintensifkan dalam beberapa pertemuan rutin pengurus DPP KBN Sumut.

Dalam rapat pengurus bulanan di kediaman Wakil Ketua KBN Sumut Conrad Nainggolan, Selasa (3/10) di Jalan Pukat, Medan akhirnya secara aklamasi pengurus KBN Sumut memilih Sudirman Nainggolan sebagai ketua pembangunan Monumen Toga Nainggolan. Sudirman adalah juga mantan ketua pembangunan Tugu Sahata Nainggolan Lumban Raja di Harian, Kecamatan Nainggolan, beberapa waktu lalu.

Hadir dalam rapat kepengurusan tersebut sejumlah pengurus inti DPP KBN Sumut, yakni Ketua DPP KBN Sumut Kombes (Purn) Alisman Nainggolan, Sekum DPP KBN Sumut Sahala Nainggolan, Bendahara DPP KBN Sumut HM Simanjuntak, Mangido Tua Nainggolan, Sudirman Nainggolan, Gabriel Nainggolan, Valdesz Nainggolan, Suhunan Nainggolan, Joniar Nainggolan, Bukti Nainggolan, dan Parluhutan Nainggolan.

Dalam kesempatan itu, pengurus juga sekaligus menetapkan Conrad Nainggolan sebagai ketua panitia Natal KBN 2017 yang akan digelar di Parapat pada 29 Desember mendatang, berdampingan dengan koordinator panitia lokal Parlindungan Marpaung selaku bere Nainggolan.

DR RE Nainggolan mengungkapkan rencana pembangunan Monumen Toga Nainggolan sudah lama disampaikannya ke berbagai puak marga Nainggolan. Sejumlah tokoh puak juga menyambut baik, dan melihatnya dalam sudut pandang yang luas.

”Nainggolan ini marga yang besar. Lihat saja pesepakbola internasional dari Belgia, Raja Nainggolan, membuat kita sangat bangga sebagai bangso Batak dan keturunan marga Nainggolan. Namun kebanggaan kita sebagai marga besar itu belum terwujud dalam bentuk fisik. Sebagai marga yang menghormati leluhur penting bagi kita seluruh keturunan Toga Nainggolan untuk memikirkan dan mendukungnya,” tegasnya.

Mantan Bupati Taput dan Sekdaprov Sumut yang akrab dipanggil RE ini menyebutkan, pembangunan monumen ini penting direalisasikan agar tidak berujung sebagai wacana semata. Tahap awal yang perlu dikonkretkan adalah memilih ketua pembangunan untuk kemudian dibentuk struktur lainnya, untuk menjalankan tugas kepanitian sesuai bidang yang diperlukan.

”Kita sudah sepakat menunjuk saudara Sudirman Nainggolan sebagai ketua. Beliau ini sudah berpengalaman sebagai ketua panitia pembangunan Tugu Sahata Nainggolan Lumban Raja. Setelah ini kita berharap secepatnya terbentuk struktur kepanitian yang lebih rinci yang melibatkan seluruh puak marga Nainggolan,” tukasnya.

RE mengatakan, titik lokasi pembangunan monumen menjadi tugas pokok yang harus dituntaskan oleh pihak panitia. Sebab, ini akan melibatkan seluruh tokoh puak marga Nainggolan, baik dari Sibatu maupun Sihombar. ”Pemikiran dari tokoh-tokoh puak marga ini sangat diperlukan agar titik lokasi pembangunan ini bisa didapatkan dengan waktu yang tidak lama,” ujarnya.

RE juga menambahkan, pembangunan Monumen Toga Nainggolan akan mengesampingkan seluruh nuansa perbedaan pandangan yang ada di tubuh marga Nainggolan. Desain monumen ini kelak berupa bangunan tinggi menjulang dengan dua kaki sebagai penyangga. ”Dua kaki ini menyimbolkan dua anak Toga Nainggolan yaitu Sibatu dan Sihombar. Selesai itu saja. Tak ada yang lain-lain,”tegasnya. Adapun lokasi monumen nantinya diupayakan tidak akan keluar dari wilayah Kecamatan Nainggolan di Samosir, yang membentang antara Nainggolan hingga Harian.

RE melihat rencana pembangunan Monumen Toga Nainggolan ini juga merupakan bagian dari sumbangsih keturunan marga Nainggolan untuk pengembangan kawasan Danau Toba ke depan. Salah satu nilai strategisnya, adalah keterpaduan seluruh sumber daya manusia marga Nainggolan untuk mendorong pemerintah pusat dan provinsi memprioritaskan pembangunan di Samosir.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/