30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Cegah Stunting, BAAS Kota Tebingtinggi Serahkan Bantuan Susu

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Sebagai salah satu upaya mencegah stunting (gangguan pertumbuhan pada anak), Pemerintah Kota Tebingtinggi melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) menyerahkan bantuan berupa susu kepada anak stunting dan keluarga risiko stunting melalui program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) di Gedung Sawiyah Nasution Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Selasa (10/10/2023).

Menurut Pj Wali Kota Tebingtinggi, Syarmadani, stunting tidak semata-mata permasalahan kurang nutrisi atau kurang gizi. Namun, stunting ini juga banyak terkait dengan sakit atau infeksi. “Melalui program BAAS ini, saya tak lupa mengucapkan terimakasih kepada bapak, ibu Forkopimda, OPD dan semua pihak yang telah berperan serta dalam program tersebut,” ungkap Syarmadani.

Syarmadani berharap, kegiatan jni jadi amal baik dan bermanfaat.

“InsyaAllah jadi amal ibadah dan semua yang mengalami stunting, tahun depan sudah sembuh. Kita sampai target nasional di bawah 14 persen,” tambahnya.

Sementara itu, Kapolres Tebingtinggi AKBP. Andreas Luhut Jaya Tampubolon berharap agar dalam pergerakan program penanganan pengendalian stunting di Kota Tebingtinggi, Polres Tebingtinggi turut dilibatkan, sehingga apa yang menjadi pengawasan dan peruntukan bisa optimal.

“Karena seperti kita ketahui bersama, terkait Satgas Pangan, kita selalu rutin melaksanakan rapat koordinasi dan kami sangat berbangga hati, kalau Ibu Kadis PPKB dan seluruh perangkatnya, kami boleh dilibatkan sehingga apa yang kita siapkan dan kita saluran itu merupakan hal yang terbaik bagi anak-anak kita maupun saudara-saudara kita, ibu-ibu yang hamil,” ujar AKBP Andreas Luhut Jaya.

Sedangkan Kadis PPKB Nina Zahara mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Peraturan Presiden No. 72 tahun 2021, Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia No. 12 tahun 2021 dan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 01.07/Menkes/1928/2022.

“Program BAAS dan keluarga resiko stunting bertujuan sebagai upaya untuk menurunkan kasus stunting. BAAS merupakan program gerakan gotong royong dari seluruh elemen bangsa dalam mempercepat penurunan stunting dan menyasar langsung keluarga yang mempunyai anak beresiko stunting,” papar Nina.

Adapun bentuk bantuan yang diberikan berupa susu kepada balita stunting dengan kriteria gizi buruk, gizi kurang, sanitasi kurang dan ekonomi kurang, data tersebut diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi melalui aplikasi E-PPGBM dan selanjutnya juga diverifikasi oleh tim pendamping keluarga sebanyak 66 anak balita dan masing-masing mendapatkan 10 kotak setiap bulannya selama 6 bulan.

“Bantuan diberikan juga kepada keluarga resiko stunting (ibu hamil) kurang energi kronik dengan resiko tinggi berjumlah 20 ibu hamil, masing masing 8 kotak setiap bulannya selama 6 bulan,” jelasnya. (ian/ram)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Sebagai salah satu upaya mencegah stunting (gangguan pertumbuhan pada anak), Pemerintah Kota Tebingtinggi melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) menyerahkan bantuan berupa susu kepada anak stunting dan keluarga risiko stunting melalui program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) di Gedung Sawiyah Nasution Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Selasa (10/10/2023).

Menurut Pj Wali Kota Tebingtinggi, Syarmadani, stunting tidak semata-mata permasalahan kurang nutrisi atau kurang gizi. Namun, stunting ini juga banyak terkait dengan sakit atau infeksi. “Melalui program BAAS ini, saya tak lupa mengucapkan terimakasih kepada bapak, ibu Forkopimda, OPD dan semua pihak yang telah berperan serta dalam program tersebut,” ungkap Syarmadani.

Syarmadani berharap, kegiatan jni jadi amal baik dan bermanfaat.

“InsyaAllah jadi amal ibadah dan semua yang mengalami stunting, tahun depan sudah sembuh. Kita sampai target nasional di bawah 14 persen,” tambahnya.

Sementara itu, Kapolres Tebingtinggi AKBP. Andreas Luhut Jaya Tampubolon berharap agar dalam pergerakan program penanganan pengendalian stunting di Kota Tebingtinggi, Polres Tebingtinggi turut dilibatkan, sehingga apa yang menjadi pengawasan dan peruntukan bisa optimal.

“Karena seperti kita ketahui bersama, terkait Satgas Pangan, kita selalu rutin melaksanakan rapat koordinasi dan kami sangat berbangga hati, kalau Ibu Kadis PPKB dan seluruh perangkatnya, kami boleh dilibatkan sehingga apa yang kita siapkan dan kita saluran itu merupakan hal yang terbaik bagi anak-anak kita maupun saudara-saudara kita, ibu-ibu yang hamil,” ujar AKBP Andreas Luhut Jaya.

Sedangkan Kadis PPKB Nina Zahara mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Peraturan Presiden No. 72 tahun 2021, Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia No. 12 tahun 2021 dan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 01.07/Menkes/1928/2022.

“Program BAAS dan keluarga resiko stunting bertujuan sebagai upaya untuk menurunkan kasus stunting. BAAS merupakan program gerakan gotong royong dari seluruh elemen bangsa dalam mempercepat penurunan stunting dan menyasar langsung keluarga yang mempunyai anak beresiko stunting,” papar Nina.

Adapun bentuk bantuan yang diberikan berupa susu kepada balita stunting dengan kriteria gizi buruk, gizi kurang, sanitasi kurang dan ekonomi kurang, data tersebut diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi melalui aplikasi E-PPGBM dan selanjutnya juga diverifikasi oleh tim pendamping keluarga sebanyak 66 anak balita dan masing-masing mendapatkan 10 kotak setiap bulannya selama 6 bulan.

“Bantuan diberikan juga kepada keluarga resiko stunting (ibu hamil) kurang energi kronik dengan resiko tinggi berjumlah 20 ibu hamil, masing masing 8 kotak setiap bulannya selama 6 bulan,” jelasnya. (ian/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/