25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Perlu Perhatian Serius untuk Wilayah Pesisir Pantai

Hasil Investigasi Dewan Pendidikan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu

LABUHANBATU-Dewan Pendidikan DP Kabupaten Labuhanbatu menilai sangat diperlukan perhatian lebih serius terkait dunia pendidikan di sekitaran wilayah pesisir pantai. Pasalnya, mereka menemukan berbagai permasalahan setelah investigasi pascadilantik Juli 2011 lalu.

Paparan Wakil Ketua DP Kabupaten Labuhanbatu Ir H Marwan Efendy MM dalam paparannya saat menggelar acara dialog dengan para guru, pengawas, Kepala Unit Pelayanan Teknis (KUPT) dan perangkat lainnya, Kamis (8/11) di aula kantor PKK dengan thema menuju pendidikan yang berkualitas dan bermutu, membeberkan segudang masalah ditemukan di wilayah pinggiran tersebut.

Seperti halnya katanya, sarana dan prasarana yang kurang memadai, ketersediaan guru yang tidak merata jumlahnya, proses belajar dan mengajar tanpa didukung fasilitas yang memadai, kurangnya dukungan masyarakat dan dunia usaha serta letak geografis yang sangat jauh berbeda jika dibanding dengan daerah sekitaran Kota Rantauprapat maupun daerah daratan lainnya.

Untuk menurut DP Kabupaten Labuhanbatu, pemerintah setempat harus menambah tunjangan kesra guru dan pemberian insentif, mengangkat tenaga guru dari putra-putri setempat dengan memfasilitasi mereka kuliah mengambil S (Seterata) I dan memberdayakan komite sekolah serta dunia usaha yang ada disekitaran.

“Untuk mewujudkan peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Labuhanbatu, dipandang perlu adanya komitmen dan langkah konkrit pemerintah daerah terutama melakukan kebijakan khusus kepada daerah wilayah pantai, keterlibatan masyarakat, bantuan dunia usaha dengan menelurkan Perda CSR,” kata Marwan Efendy dihadapan ratusan peserta dan tanpa kehadiran seorangpun dari Dinas Pendidikan setempat.

Lebih jauh diterangkan Wakil Ketua DP itu, kondisi saat ini, hampir setengah gaji guru yang ada di wilayah pantai habis untuk biaya transport, sebab tidak berasal dari daerah setempat. Parahnya lagi, sebahagian guru berstatus tenaga honorer. “Ini berdampak kepada mutu pendidikan dan hasil dialog ini akan kita rekomendasikan kepada Bupati Pemkab Labuhanbatu maupun pihak Pemprovsu,” terangnya lagi.(mag-16)

Hasil Investigasi Dewan Pendidikan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu

LABUHANBATU-Dewan Pendidikan DP Kabupaten Labuhanbatu menilai sangat diperlukan perhatian lebih serius terkait dunia pendidikan di sekitaran wilayah pesisir pantai. Pasalnya, mereka menemukan berbagai permasalahan setelah investigasi pascadilantik Juli 2011 lalu.

Paparan Wakil Ketua DP Kabupaten Labuhanbatu Ir H Marwan Efendy MM dalam paparannya saat menggelar acara dialog dengan para guru, pengawas, Kepala Unit Pelayanan Teknis (KUPT) dan perangkat lainnya, Kamis (8/11) di aula kantor PKK dengan thema menuju pendidikan yang berkualitas dan bermutu, membeberkan segudang masalah ditemukan di wilayah pinggiran tersebut.

Seperti halnya katanya, sarana dan prasarana yang kurang memadai, ketersediaan guru yang tidak merata jumlahnya, proses belajar dan mengajar tanpa didukung fasilitas yang memadai, kurangnya dukungan masyarakat dan dunia usaha serta letak geografis yang sangat jauh berbeda jika dibanding dengan daerah sekitaran Kota Rantauprapat maupun daerah daratan lainnya.

Untuk menurut DP Kabupaten Labuhanbatu, pemerintah setempat harus menambah tunjangan kesra guru dan pemberian insentif, mengangkat tenaga guru dari putra-putri setempat dengan memfasilitasi mereka kuliah mengambil S (Seterata) I dan memberdayakan komite sekolah serta dunia usaha yang ada disekitaran.

“Untuk mewujudkan peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Labuhanbatu, dipandang perlu adanya komitmen dan langkah konkrit pemerintah daerah terutama melakukan kebijakan khusus kepada daerah wilayah pantai, keterlibatan masyarakat, bantuan dunia usaha dengan menelurkan Perda CSR,” kata Marwan Efendy dihadapan ratusan peserta dan tanpa kehadiran seorangpun dari Dinas Pendidikan setempat.

Lebih jauh diterangkan Wakil Ketua DP itu, kondisi saat ini, hampir setengah gaji guru yang ada di wilayah pantai habis untuk biaya transport, sebab tidak berasal dari daerah setempat. Parahnya lagi, sebahagian guru berstatus tenaga honorer. “Ini berdampak kepada mutu pendidikan dan hasil dialog ini akan kita rekomendasikan kepada Bupati Pemkab Labuhanbatu maupun pihak Pemprovsu,” terangnya lagi.(mag-16)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/