SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Ibu satu anak ini sangat bernyali. Dia terus berteriak meski diancam pisau oleh pria yang hendak memperkosanya, ketika menyuci di sungai, Rabu (9/11) sekira pukul 05.00 WIB.
Walau berhasil lolos, namun wanita bernama Ariani ini harus menahan sakit pada leher dan kepala. Sebab, pelaku sempat membenturkan kepalanya ke dinding bak mandi dekat sungai.
Ditemui di IGD RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar saat hendak visum, Ariani mengatakan dirinya menyuci di tempat pemandian Pancur Lima, Pasar Pagi, Kelurahan Sipinggol-pinggol, Siantar Barat.
Ketika asik menyuci, sekilas dia melihat sekelibat bayangan dari samping rumah warga yang posisinya diatas sungai. “Saat menyuci, saya hanya memakai kaos dalaman dan shot saja,” ujarnya.
Merasa ada orang mengintip, ibu berusia 32 tahun ini mengambil batu lalu melemparkannya ke tempat persembunyian si pengintip. Sejenak situasi kembali normal. Sebab dia sempat melihat seseorang lari dari tempat yang dilemparnya.
Namun 5 menit kemudian, Ariani dikejutkan munculnya seorang pria dari balik tembok bak mandi. Pria itu mendekati dan langsung memegang tangan lalu menyeretnya ke pinggir sungai dekat tembok bak mandi. Disitu, tubuh Ariani dibenturkan ke tembok bak mandi. Merasa nyawanya terancam, korban berontak dan melawan serta menjerit minta tolong.
Oleh pelaku, perlawanan korban dijawab dengan mengeluarkan pisau kecil dari sakunya. Ancaman pisau ternyata tak cukup membuat Ariani takut. Dia terus berteriak minta tolong dengan suara sekeras-kerasnya.
Teriakannya berhasil menarik perhatian warga sekitar. Sadar beberapa warga mendekati lokasi, pelaku coba mengambil sesuatu dari kantong celananya. Saat bersamaan sebuah kunci jatuh dari kantongnya.
Melihat warga mulai mendekat dan tak sempat mencari kunci yang jatuh, pria tersebut bergegas melarikan diri. Saking takutnya, sandalnya pun sampai tertinggal.
Pasca kejadian itu, pagi harinya dua pemuda datang ke lokasi dan mengaku sebagai pemilik kereta Yamaha Mio yang ditinggalkan pelaku. Keduanya yakni Wahyu dan marga Manurung. Menurut mereka, pelaku meminjam kereta milik Manurung dengan alasan mau BAB ke sungai.
Dari keterangan Wahyu dan Manurung lah, belakangan diketahui kalau pria yang hendak memperkosa Ariani ternyata bernama Jaim Damanik (25) warga Jalan TVRI, Kelurahan Simarito, Siantar Barat.
Menurut Wahyu, Jaim tinggal bersama neneknya. Orantua pria tersebut di Lampung. Nah, Selasa (8/11) jelang tengah malam, mereka meminjam Mio milik Manurung untuk pergi ke warnet Mawardi Jalan Mawar, Kelurahan Simarito, Siantar Barat. “Kami begadang di warnet itu,” ungkap Wahyu.
Rabu (9/11) sekira pukul 04.30 WIB, Jaim mendadak hendak pergi. Takut ditinggalkan, Wahyu sempat bertanya mau kemana. “Sebentar, mau ke sungai buang air besar,” kata Wahyu mengulang jawaban Jaim. Sejak itu, dia tidak pernah lagi bertemu Jaim.
Sementara itu, karena keretanya tidak dikembalikan sampai pagi, Manurung mencari Wahyu dan Jaim. Teringat Jaim permisi pergi ke sungai, keduanya lantas pergi ke sungai dan menemukan kereta tapi tidak melihat Jaim.
“Saat ini Jaim pengangguran. Dia pernah dipenjara kasus narkoba dan menjalani hukuman 5 tahun,” ungkap Wahyu.
Kapolres Siantar, AKBP Dodi Darjanto SIK MTTA melalui Kasubbag Humas, AKP Isril Noer membenarkan tentang adanya peristiwa percobaan perkosaan tersebut. Saat ini polisi telah memintai keterangan Ariani. (TH/pmg/ras)