31.7 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Siswi SMP Digilir

SUMUTPOS.CO,  8-11-oki-korban-perkosa-fbMEDAN – Jejaringan sosial Facebook terus dimanfaatkan ‘penjahat kelamin’ untuk menjerat korban. Karenanya, para orangtua harus semakin meningkatkan pengawasan terhadap anak gadis masing-masing.

Itu jika putri kesayangan Anda tidak bernasib seperti Sal (14). Siswi SMP ini digilir 4 teman facebooknya di sebuah gedung kosong, seputaran Jalan Binjai Km.12, Sunggal, Deli Serdang.

Kenyataan pahit tersebut terungkap ketika korban didampingi ibunya membuat pengaduan di Polsek Sunggal, Selasa (8/11) sore. Para pelaku yakni FR, RI, HO, RO. Keempatnya masih berstatus pelajar SMP. Keempatnya telah diamankan polisi.

Menurut Sal, awalnya dia dan FR kenalan via facebook. Setelah sering berkomunikasi, dia diajak bertemu sekaligus malam mingguan. Penasaran dengan cowok tersebut, korban pun setuju bertemu.

Sesuai kesepakatan, FR menjemput Sal di simpang rumahnya. Dan mereka akhirnya berkeliling di sekitaran Jalan Binjai. Saat asik mengobrol, Sal tak menyadari FR mengarahkan sepedamotornya ke sebuah gedung kosong.

Setibanya di gedung itu, Sal diajak naik ke lantai 2 gedung. Awalnya dia menolak karena situasi disana sangat sepi. Namun FR meyakinkan kalau gedung itu aman.

Begitu lah, sesampainya di lantai 2 gedung, ternyata tiga rekan FR telah menunggu. Tanpa banyak bicara, keempat ABG itu memaksa Sal untuk membuka pakaiannya.

“Aku nggak tau mau digituin mereka. Kami kenalan di facebook. Aku dipaksa membuka pakaian. Aku digituin mereka berempat masing-masing sekali,” ungkap Sal.

Usai melampiaskan nafsu masing-masing, korban selanjutnya diantar pulang. Seminggu kemudian, FR kembali menghubungi Sal dan mengajak malam mingguan. Takut aib pertama dibongkar, lagi-lagi korban menuruti ajakan FR.

“Aku dijemput lagi di simpang rumah. Begitu pergi, aku dibawa lagi ke gedung kosong itu. Sampai disana, sudah ada HO. Aku digituin lagi sama orang itu dua. Masing-masing sekali juga,” ketus Sal.

Lagi-lagi, setelah mendapat ‘jatah’, FR mengantar korban ke simpang rumah. Hanya saja, malam itu Sal memilih tidak pulang ke rumah melainkan menginap di rumah gurunya. “Aku takut pulang,” aku Sal.

Dua hari berikutnya Sal baru memberanikan diri pulang ke rumah. Setiba di rumah, dia diinterogasi orangtuanya. Pun begitu, dirinya tetap berusaha menutupi perbuatan FR dan kawan-kawan. Kepada orangtuanya, Sal yang takut dimarahi, mengaku jalan-jalan sama teman.

Belakangan, korban merasa menyesal karena telah membohongi orangtuanya. Berikutnya, dia menceritakan persetubuhan di gedung kosong kepada tetangganya.

Nah, tetangga ini lah yang akhirnya memberitahu ibunya. Mendengar kabar tersebut, Sal dipaksa memberitahu siapa orang yang telah menggilirnya. Atas pengakuaannya, keluarga dibantu warga sekitar mencari keempat pelaku.

“Kami datangi rumah pelaku yang kebetulan jaraknya tidak terlalu jauh. Begitu bertemu, kami langsung mengamankannya dan menyerahkannya kepada polisi,” sebut ibu Sal.

Kapolsek Sunggal, Kompol Daniel Marunduri melalui Panit II, Ipda Martua Manik membenarkan telah diamankannya 4 orang ABG atas kasus dugaan pencabulan.

“Benar telah kita amankan. Kita masih mendalami kasus cabul ini. Keempat tersangka masih dibawah umur,” terangnya. (oki/ras)

SUMUTPOS.CO,  8-11-oki-korban-perkosa-fbMEDAN – Jejaringan sosial Facebook terus dimanfaatkan ‘penjahat kelamin’ untuk menjerat korban. Karenanya, para orangtua harus semakin meningkatkan pengawasan terhadap anak gadis masing-masing.

Itu jika putri kesayangan Anda tidak bernasib seperti Sal (14). Siswi SMP ini digilir 4 teman facebooknya di sebuah gedung kosong, seputaran Jalan Binjai Km.12, Sunggal, Deli Serdang.

Kenyataan pahit tersebut terungkap ketika korban didampingi ibunya membuat pengaduan di Polsek Sunggal, Selasa (8/11) sore. Para pelaku yakni FR, RI, HO, RO. Keempatnya masih berstatus pelajar SMP. Keempatnya telah diamankan polisi.

Menurut Sal, awalnya dia dan FR kenalan via facebook. Setelah sering berkomunikasi, dia diajak bertemu sekaligus malam mingguan. Penasaran dengan cowok tersebut, korban pun setuju bertemu.

Sesuai kesepakatan, FR menjemput Sal di simpang rumahnya. Dan mereka akhirnya berkeliling di sekitaran Jalan Binjai. Saat asik mengobrol, Sal tak menyadari FR mengarahkan sepedamotornya ke sebuah gedung kosong.

Setibanya di gedung itu, Sal diajak naik ke lantai 2 gedung. Awalnya dia menolak karena situasi disana sangat sepi. Namun FR meyakinkan kalau gedung itu aman.

Begitu lah, sesampainya di lantai 2 gedung, ternyata tiga rekan FR telah menunggu. Tanpa banyak bicara, keempat ABG itu memaksa Sal untuk membuka pakaiannya.

“Aku nggak tau mau digituin mereka. Kami kenalan di facebook. Aku dipaksa membuka pakaian. Aku digituin mereka berempat masing-masing sekali,” ungkap Sal.

Usai melampiaskan nafsu masing-masing, korban selanjutnya diantar pulang. Seminggu kemudian, FR kembali menghubungi Sal dan mengajak malam mingguan. Takut aib pertama dibongkar, lagi-lagi korban menuruti ajakan FR.

“Aku dijemput lagi di simpang rumah. Begitu pergi, aku dibawa lagi ke gedung kosong itu. Sampai disana, sudah ada HO. Aku digituin lagi sama orang itu dua. Masing-masing sekali juga,” ketus Sal.

Lagi-lagi, setelah mendapat ‘jatah’, FR mengantar korban ke simpang rumah. Hanya saja, malam itu Sal memilih tidak pulang ke rumah melainkan menginap di rumah gurunya. “Aku takut pulang,” aku Sal.

Dua hari berikutnya Sal baru memberanikan diri pulang ke rumah. Setiba di rumah, dia diinterogasi orangtuanya. Pun begitu, dirinya tetap berusaha menutupi perbuatan FR dan kawan-kawan. Kepada orangtuanya, Sal yang takut dimarahi, mengaku jalan-jalan sama teman.

Belakangan, korban merasa menyesal karena telah membohongi orangtuanya. Berikutnya, dia menceritakan persetubuhan di gedung kosong kepada tetangganya.

Nah, tetangga ini lah yang akhirnya memberitahu ibunya. Mendengar kabar tersebut, Sal dipaksa memberitahu siapa orang yang telah menggilirnya. Atas pengakuaannya, keluarga dibantu warga sekitar mencari keempat pelaku.

“Kami datangi rumah pelaku yang kebetulan jaraknya tidak terlalu jauh. Begitu bertemu, kami langsung mengamankannya dan menyerahkannya kepada polisi,” sebut ibu Sal.

Kapolsek Sunggal, Kompol Daniel Marunduri melalui Panit II, Ipda Martua Manik membenarkan telah diamankannya 4 orang ABG atas kasus dugaan pencabulan.

“Benar telah kita amankan. Kita masih mendalami kasus cabul ini. Keempat tersangka masih dibawah umur,” terangnya. (oki/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/