28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Dinsos Dairi Usulkan 15 Penyandang Disabilitas Terima Kaki Palsu

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 15 penyandang disabilitas di Kabupaten Dairi, termasuk Juanda Sihombing warga Dusun Lumban Hariara, Desa Parbuluan 1, kecamatan Parbuluan, diusulkan sebagai penerima bantuan kaki palsu.

Usulan sudah kita sampaikan ke Kementerian Sosial Republik Indonesia. Demikian diterangkan Kepala Dinas Sosial Dairi, Anggara Sinurat melalui Kepala Bidang (Kabid) Komunikasi Informasi Publik pada Dinas Komunikasi dan Informatika Dairi, Iswan Togatorop diterima wartawan, Senin (7/2).

Lanjut Iswan, Kadis Sosial, Anggara Sinurat, Senin (7/2) telah berkunjung ke rumah, Juanda Sihombing, menindaklanjuti beredarnya spanduk Juanda Sihombing, meminta kaki palsu saat Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Dairi, Kamis (3/2).

Kepada keluarga Juanda, sebut Iswan, Anggara Sinurat menyampaikan, bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi sudah melakukan berbagai upaya agar kaki palsu untuk Juanda Sihombing segera diberikan.

Namun karena beberapa pertimbangan dari Kementerian Sosial melalui Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik Prof Dr Soeharso Surakarta, maka kaki palsu untuk Juanda Sihombing belum bisa diberikan.

Adapun pertimbangan tersebut diantaranya, ujung tump masih sakit saat dilakukan pemeriksaan, kondisi jahitan pasca operasi belum kering dibagian jahitan lapis dalam serta kondisi penyakit peserta/diusulkan yang masih proses pengobatan, ucap Anggara.

Pertimbangan tersebut sesuai isi surat Kepala Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabiliitas Fisik Prof Dr Soeharso Surakarta diterima Dinas Sosial Dairi, Senin (7/2).

Kepada keluarga, Anggara mengatakan, dalam surat ditandatangani Kepala Balai Besar, Juena Sitepu disebutkan, hasil pemeriksaan dilakukan ahli teknisi prothese dan orthose saat ini kaki Juanda Sihombing belum bisa diukur untuk pembuatan kaki palsu, sebut Anggara.

Bukan tidak mau memberikan kaki palsu, tetapi kondisi saat ini, kaki Juanda belum bisa diukur, ujarnya. Hal itu sesuai hasil pemeriksaan dilakukan tim teknis prothese dan orthose berjumlah 2 orang dari Balai Besar, ungkap Iswan menirukan pernyataan Anggara Sinurat. (rud/han)

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 15 penyandang disabilitas di Kabupaten Dairi, termasuk Juanda Sihombing warga Dusun Lumban Hariara, Desa Parbuluan 1, kecamatan Parbuluan, diusulkan sebagai penerima bantuan kaki palsu.

Usulan sudah kita sampaikan ke Kementerian Sosial Republik Indonesia. Demikian diterangkan Kepala Dinas Sosial Dairi, Anggara Sinurat melalui Kepala Bidang (Kabid) Komunikasi Informasi Publik pada Dinas Komunikasi dan Informatika Dairi, Iswan Togatorop diterima wartawan, Senin (7/2).

Lanjut Iswan, Kadis Sosial, Anggara Sinurat, Senin (7/2) telah berkunjung ke rumah, Juanda Sihombing, menindaklanjuti beredarnya spanduk Juanda Sihombing, meminta kaki palsu saat Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Dairi, Kamis (3/2).

Kepada keluarga Juanda, sebut Iswan, Anggara Sinurat menyampaikan, bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi sudah melakukan berbagai upaya agar kaki palsu untuk Juanda Sihombing segera diberikan.

Namun karena beberapa pertimbangan dari Kementerian Sosial melalui Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik Prof Dr Soeharso Surakarta, maka kaki palsu untuk Juanda Sihombing belum bisa diberikan.

Adapun pertimbangan tersebut diantaranya, ujung tump masih sakit saat dilakukan pemeriksaan, kondisi jahitan pasca operasi belum kering dibagian jahitan lapis dalam serta kondisi penyakit peserta/diusulkan yang masih proses pengobatan, ucap Anggara.

Pertimbangan tersebut sesuai isi surat Kepala Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabiliitas Fisik Prof Dr Soeharso Surakarta diterima Dinas Sosial Dairi, Senin (7/2).

Kepada keluarga, Anggara mengatakan, dalam surat ditandatangani Kepala Balai Besar, Juena Sitepu disebutkan, hasil pemeriksaan dilakukan ahli teknisi prothese dan orthose saat ini kaki Juanda Sihombing belum bisa diukur untuk pembuatan kaki palsu, sebut Anggara.

Bukan tidak mau memberikan kaki palsu, tetapi kondisi saat ini, kaki Juanda belum bisa diukur, ujarnya. Hal itu sesuai hasil pemeriksaan dilakukan tim teknis prothese dan orthose berjumlah 2 orang dari Balai Besar, ungkap Iswan menirukan pernyataan Anggara Sinurat. (rud/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/