27.8 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Mengejar Ketertinggalan Pendidikan dengan  Diseminasi Pintar di Batu Bara

BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Kehilangan Pembelajaran karna terkendalanya proses pembelajaran akibat pandemic covid-19 membawa masalah baru dalam dunia Pendidikan, kondisi hilangnya sebagian kecil atau sebagian besar pengetahuan dan keterampilan dalam perkembangan akademis yang dialami siswa.

Mengatasi agar hal tersebut agar tidak terus berlanjut dibutuhkan sebuah proses pembelajaran yang menarik oleh guru, mempersiapkan rencana pembelajaran, mempersiapkan media belajar, mengelola lingkungan belarjar dan memberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik yang mendorong siswa bepikir, merupakan sebuah keahlian yang wajib dimiliki oleh para guru saat ini.

Hal ini terungkap dari Pelatihan bagi Fasilitator Guru Pembelajaran Sekolah Dasar yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Batu Bara bekerjasama dengan Tanoto Foundation, Lembaga philanthropy yang memiliki perhatian penuh pada perkembangan dunia Pendidikan di Indonesia.

Kepala Dinas Pendidikan Batu Bara, Illyas Sitorus, SE melalui Sekretaris Dinas PendidikanDrs. Darwinson Tumanggor, M.Si, mengungkapkan Pelatihan Training of Facilitators Sekolah Dasar, berlangsung dua sesi dimana pada sesi awal 23-25/2 lalu diperuntukkan bagi guru kelas awal, sedangkan saat ini sesi dua 8-10/3 dilaksanakan bagi guru kelas atas di Aula Buffet Mangga Sei Suka.

Keseriusan Kabupaten Batu Bara menjadi barometer kualitas pendidikan di Sumut terus diperlihatkan oleh Bupati Batubara, Ir. H. Zahir, M.AP. Salah satunya adalah dengan melaksanakan penyebarluasan program PINTAR yang berfokus pada Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran.

Sebelumnya pada tahun 2021,  Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara telah melakukan diseminasi kepada kepala sekolah tingkat SD dan SMP. Sebagai tindak lanjut kegiatan tersebut, maka secara khusus tahun ini penyebarluasan diberikan kepada Guru. Program penyebarluasan ini akan dilaksanakan melalui forum Kelompok kerja (KKG) dan Musyawaarah Guru Mitra Pelajaran (MGMP), dengan terlebih dahulu mempersiapkan 84 Fasilitator SD dan melalui kegiatan Training of facilitators( ToF)

Dinas pendidikan terus melakukan terbosan-terobosan dalam meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah. “Kemajuan sebuah pendidikan berada ditangan guru dan kepala sekolah, Guru dan kepala sekolah yang hebat akan menghasilkan sekolah yang hebat. melanjutkan bahwa kegiatan ini tidak akan berhenti hanya dipelatihan, namun pada fasilitator akan memfasilitasi kelompok kerja guru dan memastikan bahwa materi yang dilatihkan akan diimplementasikan di kelas,harapanya penyebarluasan ini akan akan dapat diberikan kepada seluruh sekolah Dasar yang tersebar di 41 gugus di kabupaten Batu Bara”, ungkap Darwinson.

Sementara itu Jepri Sipayung, M.Pd sebagai Education Specialist dari Tanoto Foundation yang hadir mengawal kualitas pelatihan mengungkapkan nada serupa bahwa kualitas pendidikan hanya sebatas kualitas guru dan kepala sekolahnya.

” Kualitas pendidikan tidak akan pernah melebihi kulitas guru dan kepala sekolah. Jadi, kalau kita ingin meningkatkan mutu pendididikan dan menghindari loss learning akibat pandemi, maka kualitas kedua aktor utama sekolah ini harus dipriorotaskan dan ditingkatkan mutunya”.Ungkap Jepri

Diseminasi ini berfokus pada modul 1 Pembelajaran yang membahas pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Topik ini sangat relevan dengan program Merdeka Belajar yang digulirkan oleh Kemdibudristekdikti yang membawa konsep pendidikan yang berpusat pada kemampuan dan kebutuhan anak didik.

Salah satu peserta pelatihan, Fitra Surya Perdana, Guru SDN 03 Pangkalan Dodek, Kec. Medang Deras mengungkapkan sangat senang mengikuti pelatihan,“Pelatihan ini tidak hanya memberikan teori tetapi langsung mempraktikkan sehingga kami para peserta mengalami langsung dan mengetahui materi yang dipelajari”.

Pelatihan ini juga memberikan pengalaman yang baru bagaimana nantinya sebuah proses pembelajaran diterapkan di kelas yakni mulai dari mempersiapkan rencana pembelajaran, mempersiapkan media belajar, mengelola lingkungan belarjar dan memberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik yang mendorong siswa bepikir.

Fitra berharap agar pelatihan seperti ini bisa diterapkan di forum -forum KKG dan menyatakan kesiapannya sebagai fasilitator. “kita berharap apa yang dicita-citakan oleh Kabupaten Batubara untuk menjadi Kabupaten terbaik dalam pendidikan dapat tercapai, tentu saja ini membutuhkan kerja keras dan dukungan semua pihak”, tutupnya.(rel)

BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Kehilangan Pembelajaran karna terkendalanya proses pembelajaran akibat pandemic covid-19 membawa masalah baru dalam dunia Pendidikan, kondisi hilangnya sebagian kecil atau sebagian besar pengetahuan dan keterampilan dalam perkembangan akademis yang dialami siswa.

Mengatasi agar hal tersebut agar tidak terus berlanjut dibutuhkan sebuah proses pembelajaran yang menarik oleh guru, mempersiapkan rencana pembelajaran, mempersiapkan media belajar, mengelola lingkungan belarjar dan memberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik yang mendorong siswa bepikir, merupakan sebuah keahlian yang wajib dimiliki oleh para guru saat ini.

Hal ini terungkap dari Pelatihan bagi Fasilitator Guru Pembelajaran Sekolah Dasar yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Batu Bara bekerjasama dengan Tanoto Foundation, Lembaga philanthropy yang memiliki perhatian penuh pada perkembangan dunia Pendidikan di Indonesia.

Kepala Dinas Pendidikan Batu Bara, Illyas Sitorus, SE melalui Sekretaris Dinas PendidikanDrs. Darwinson Tumanggor, M.Si, mengungkapkan Pelatihan Training of Facilitators Sekolah Dasar, berlangsung dua sesi dimana pada sesi awal 23-25/2 lalu diperuntukkan bagi guru kelas awal, sedangkan saat ini sesi dua 8-10/3 dilaksanakan bagi guru kelas atas di Aula Buffet Mangga Sei Suka.

Keseriusan Kabupaten Batu Bara menjadi barometer kualitas pendidikan di Sumut terus diperlihatkan oleh Bupati Batubara, Ir. H. Zahir, M.AP. Salah satunya adalah dengan melaksanakan penyebarluasan program PINTAR yang berfokus pada Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran.

Sebelumnya pada tahun 2021,  Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara telah melakukan diseminasi kepada kepala sekolah tingkat SD dan SMP. Sebagai tindak lanjut kegiatan tersebut, maka secara khusus tahun ini penyebarluasan diberikan kepada Guru. Program penyebarluasan ini akan dilaksanakan melalui forum Kelompok kerja (KKG) dan Musyawaarah Guru Mitra Pelajaran (MGMP), dengan terlebih dahulu mempersiapkan 84 Fasilitator SD dan melalui kegiatan Training of facilitators( ToF)

Dinas pendidikan terus melakukan terbosan-terobosan dalam meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah. “Kemajuan sebuah pendidikan berada ditangan guru dan kepala sekolah, Guru dan kepala sekolah yang hebat akan menghasilkan sekolah yang hebat. melanjutkan bahwa kegiatan ini tidak akan berhenti hanya dipelatihan, namun pada fasilitator akan memfasilitasi kelompok kerja guru dan memastikan bahwa materi yang dilatihkan akan diimplementasikan di kelas,harapanya penyebarluasan ini akan akan dapat diberikan kepada seluruh sekolah Dasar yang tersebar di 41 gugus di kabupaten Batu Bara”, ungkap Darwinson.

Sementara itu Jepri Sipayung, M.Pd sebagai Education Specialist dari Tanoto Foundation yang hadir mengawal kualitas pelatihan mengungkapkan nada serupa bahwa kualitas pendidikan hanya sebatas kualitas guru dan kepala sekolahnya.

” Kualitas pendidikan tidak akan pernah melebihi kulitas guru dan kepala sekolah. Jadi, kalau kita ingin meningkatkan mutu pendididikan dan menghindari loss learning akibat pandemi, maka kualitas kedua aktor utama sekolah ini harus dipriorotaskan dan ditingkatkan mutunya”.Ungkap Jepri

Diseminasi ini berfokus pada modul 1 Pembelajaran yang membahas pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Topik ini sangat relevan dengan program Merdeka Belajar yang digulirkan oleh Kemdibudristekdikti yang membawa konsep pendidikan yang berpusat pada kemampuan dan kebutuhan anak didik.

Salah satu peserta pelatihan, Fitra Surya Perdana, Guru SDN 03 Pangkalan Dodek, Kec. Medang Deras mengungkapkan sangat senang mengikuti pelatihan,“Pelatihan ini tidak hanya memberikan teori tetapi langsung mempraktikkan sehingga kami para peserta mengalami langsung dan mengetahui materi yang dipelajari”.

Pelatihan ini juga memberikan pengalaman yang baru bagaimana nantinya sebuah proses pembelajaran diterapkan di kelas yakni mulai dari mempersiapkan rencana pembelajaran, mempersiapkan media belajar, mengelola lingkungan belarjar dan memberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik yang mendorong siswa bepikir.

Fitra berharap agar pelatihan seperti ini bisa diterapkan di forum -forum KKG dan menyatakan kesiapannya sebagai fasilitator. “kita berharap apa yang dicita-citakan oleh Kabupaten Batubara untuk menjadi Kabupaten terbaik dalam pendidikan dapat tercapai, tentu saja ini membutuhkan kerja keras dan dukungan semua pihak”, tutupnya.(rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/