HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) Dosmar Banjarnahor meminta pemuda-pemudi katolik andalkan Tuhan, jika ingin menjadi pemimpin. Hal tersebut disampaikan Dosmar saat membuka kegiatan pelatihan kepemimpinan kristiani orang muda Katolik, didampingi Pastor Yanuarius, SVD, dan Chandra Mahulae selaku moderator Kepemudaan, Minggu (10/4) bertempat di Aula Paroki St Fidelis Dolok Sanggul.
Diikuti 100 orang peserta yang merupakan perwakilan dari 28 Gereja Katolik Stasi se-Paroki St Fidelis Dolok Sanggul. Sebelumnya Bupati menyampaikan, apresiasi atas kegiatan ini sebagai tonggak awal pembinaan generasi muda untuk menjadi pemimpin bangsa yang akan datang.
Untuk itu, ia mengharapkan kepada kaum pemuda Katolik untuk menjadi pemimpin harus ditempa dalam dunia kerohanian dengan sering membaca kitab suci. Karena, dari kerohanian akan tumbuh prinsip mengandalkan Tuhan.
Pada kesempatan teresebut, seorang pemuda Katolik memberikan pertanyaan kepada Bupati Dosmar, soal menjadi seorang pemimpin itu apakah harus dipersiapkan ?atau sudah ada sejak lahir?
“Saya dulu tidak terpikirkan menjadi Bupati. Karena masa sekolah biasa-biasa saja , tidak menonjol tidak pernah rangking kelas. Kehidupan orang tua miskin,” kenangnya.
Dikatakanya, tidak ada pemimpin yang tiba-tiba muncul. Tetapi, jika mau sukses harus belajar , dan belajar. Serta, mengandalkan Tuhan dalam proses hidup. Dia menambahkan, seorang pemimpin dimulai dari menghargai hal hal yang sederhana hingga hal hal yang besar dan memulainya dari diri sendiri dengan mengandalkan Tuhan.
“Kalau mau jadi seorang pemimpin itu, ya harus yakin . Jangan dulu dengan hal-hal yang besar , minimal bisa jadi pemimpin untuk diri sendiri. Kalau kita bisa mengendalikan diri untuk mengatur hidup dan langkah langkah kita dengan baik , itulah bibit sebagai calon seorang pemimpin,” ujar Dosmar.
Disisi lain, ia menyebutkan permasalahan yang banyak dialami sebagai calon pemimpin selain soal percaya diri. Yaitu, soal ketidakpahaman seseorang dengan apa yang harus dilakukan dan dipersiapkan untuk mencapai keinginan.
Ia menyebutkan bahwa orang yang tidak punya kemampuan cenderung lebih memilih menyalahkan orang lain menutupi kekurangannya dari pada cari solusi. (des/ram)